Pengujian Hipotesis .1 Uji Hipotesis Secara Serempak Uji F

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai probabilitas signifikan untuk variabel ROA, PTA dan DTA 0.05 yang berarti tidak terdapat autokorelasi sehingga dapat dilakukan uji hipotesis. 4.1.3 Pengujian Hipotesis 4.1.3.1 Uji Hipotesis Secara Serempak Uji F Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut: H0: b1 = b2 = b3 = 0 H1: b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ 0 Yang memiliki arti: H0: profitabilitas, perputaran total aktiva dan debt to total asset tidak berpengaruh secara bersama-sama terhadap kinerja keuangan. H1: profitabilitas, perputaran total aktiva dan debt to total asset berpengaruh secara bersama-sama terhadap kinerja keuangan. Hipotesis tersebut akan di uji dengan uji F dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut: 1. Terima H0 jika ni lai F hitung F tabel dan nilai signifikan α 0.05 2. Tolak H0 terima H1 jika nilai F hitung F tabel dan nilai signifikan α 0.05 Tabel 4.9 Hasil Uji F Universitas Sumatera Utara ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 63.138 3 21.046 8.653 .000 a Residual 189.715 78 2.432 Total 252.853 81 a. Predictors: Constant, LN_DTA, LN_ROA, LN_PTA b. Dependent Variable: LN_KK Sumber: Hasil Olah Data Statistik, 2012 Dari uji Anova atau F-test di atas diperoleh nilai F hitung sebesar 8,653 dengan tingkat signifikan sebesar 0,000 sedangkan F tabel pada taraf signifikan 5 dan df:3 adalah 2,674. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak H1 diterima atau variabel profitabilitas, perputaran total aktiva dan debt to total asset berpengaruh secara bersama-sama terhadap kinerja keuangan karena tingkat signifikan sebesar 0.000 0.05. Hasil ini diperkuat dengan membandingkan antara nilai F hitung 8,653 yang jauh lebih besar dari F tabel sebesar 2,674. 4.1.3.2 Uji Hipotesis Secara Parsial Uji t Untuk mengetahui apakah variabel independen dalam model regresi mempunyai pengaruh yang nyata signifikan terhadap variabel dependen, maka dilakukan pengujian dengan menggunakan uji t. Hipotesis yang akan diuji yaitu: H0: bi = 0 H1: bi ≠ 0 Dimana i = profitabilitas, perputaran total aktiva, debt to total asset Universitas Sumatera Utara Yang memiliki arti: H0: Profitabilitas, perputaran total aktiva dan debt to total asset tidak berpengaruh secara parsial terhadap kinerja keuangan. H1: Profitabilitas, perputaran total aktiva dan debt to total asset berpengaruh secara parsial terhadap kinerja keuangan. Hipotesis tersebut akan di uji dengan uji t dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut: 1. Terima H0 jika nilai t hitung t tabel dan nilai signifikan α 0.05 2. Tolak H0 terima H1 jika nilai t hitung t tabel dan nilai signifikan α 0.05 Tabel 4.10 Hasil Uji t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant -.454 .566 -.802 .425 LN_ROA -.195 .176 -.122 -1.108 .271 .790 1.267 LN_PTA .081 .242 .053 .336 .738 .381 2.623 LN_DTA .918 .282 .489 3.258 .002 .427 2.340 a. Dependent Variable: LN_KK Sumber: Hasil Olah Data Statistik, 2012

4.1.3.2.1 Pengaruh ROA Terhadap kinerja keuangan

Dari uji t yang telah dilakukan pada tabel 4.10 di atas, diperoleh nilai signifikan untuk variabel independen Universitas Sumatera Utara profitabilitas sebesar 0271 0.05 dan nilai t hitung 1.108 t tabel 0.583 sehingga dapat disimpulkan bahwa H1 ditolak atau profitabilitas tidak berpengaruh secara parsial terhadap kinerja keuangan.

4.1.3.2.2 Pengaruh Perputaran Total Aktiva Terhadap Kineraja Keuangan

Dari uji t yang telah dilakukan pada tabel 4.10 di atas, diperoleh nilai signifikan untuk variabel pertumbuhan penjualan sebesar 0.738 0.05 dan nilai t hitung 0.336 t tabel 0.583 sehingga dapat disimpulkan bahwa H1 ditolak atau pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh secara parsial terhadap struktur modal.

4.1.3.2.3 Pengaruh Debt to Total Asset Terhadap Kinerja Keuangan

Dari uji t yang telah dilakukan pada tabel 4.11 di atas, diperoleh nilai signifikan untuk variabel struktur asset sebesar 0.002 0.05 dan nilai t hitung 3.258 t tabel 0.583 sehingga dapat disimpulkan bahwa H1 diterima atau struktur asset berpengaruh secara parsial terhadap struktur modal. Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan di atas, makadapat diketahui bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel ROA Return On Asset dan DTA Debt to Total Asset, hal ini ditunjukkan dari hasil uji t dimana Universitas Sumatera Utara nilai t hitung lebih besar dibandingkan t tabel. Hasil analisa di atas juga menunjukkan bahwa PTA Perputaran Total Aktiva tidak terdapat pengaruh yang signifikan dimana ditunjukkan t hitung lebih kecil dari pada t tabel. 4.1.4 Pembahasan Berdasarkan hasil uji F sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh return on asset, perputaran total aktiva dan debt to total asset terhadap kinerja keuangan. Karena nilai signifikansi P-Value atau α lebih kecil dari 0,05, dengan nilai R Square sebesar 0,250 dapat diartikan bahwa return saham pada perusahaan makanan dan minuman dapat dijelaskan sebesar 25 oleh variasi dari ROA, perputarn total aktiva dan debt to total asset. Sedangkan sisanya sebesar 75 dipengaruhi oleh variabel lainnya di luar model penelitian ini. Dengan demikian pengaruh dari semua variabel yang digunakan dalam penelitian ini kecil. Hal ini disebabkan kinerja keuangan juga dipengaruhi oleh rasio keuangan yang ditunjukkan perusahaan sebagai bukti akurat kinerja manajemen. Banyak investor yang melakukan analisis rasio keuangan sebagai dasar pengambilan keputusan investasi. Rasio keuangan terdiri dari rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio leverage dan rasio profitabilitas. Masing-masing rasio dibuat menurut kebutuhan penganalisa. Jika rasio menunjukkan kondisi yang tidak baik cenderung investor tidak berminat melakukan investasi karena resiko rugi loss semakin besar. Contohnya rasio leverage digunakan untuk mengukur sebesar apa perusahaan didanai oleh hutang. Rasio leverage merupakan perbandingan total hutang Universitas Sumatera Utara dengan total ekuitas dari pemegang saham sehingga dapat memberikan gambaran mengenai struktur modal yang dimiliki oleh perusahaan sehingga dapat dilihat tingkat risiko tak terbayarkan suatu hutang. Semakin besar tingkat resiko tersebut maka investor cenderung tidak melakukan investasi pada perusahaan tersebut sehingga return saham tidak seperti yang diharapkan. Dari persamaan regresi yang diperoleh, diketahui bahwa ROA mempunyai koefisien regresi bertanda negatif sebesar 0.195, artinya apabila terjadi perubahan variabel ROA sebesar 1 akan menurunkan kinerja keuangan sebanyak 19.5 . Koefisien regresi perputarn total aktiva bertanda positif sebesar 0.081, artinya apabila terjadi perubahan variabel peputarn total aktiva sebesar 1 akan menaikkan kinerja keuangan sebanyak 8.1 . Koefisien regresi debt to total asset bertanda positif sebesar 0.918, artinya apabila terjadi perubahan variabel debt to total asset sebesar 1 akan manaikkan kinerja keuangan sebesar 91.8. Dalam hal ini debt to total asset menjadi tolok ukur yang lebih signifikan dibandingkan ROA dan perputaran total aktiva. Berdasarkan hasil pengujian diketahui secara parsial baik ROA, perputaran total akiva dan debt to total asset memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan. Hal ini dapat menjadi tolok ukur bagi manajemen perusahaan agar lebih meningkatkan kinerja perusahaan sehingga para investor dapat menggunakan informasi tersebut dalam mengambil keputusan investasi. Tidak stabilnya keadaan perekonomian di Indonesia serta Universitas Sumatera Utara kondisi sosial dan politik, mengakibatkan tingginya resiko bisnis serta ketidakpastian tingkat pendapatan dalam investasi. Akibatnya investor kurang percaya untuk melakukan investasi. Namun dengan penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja keuangan perusahaan dapat mempengaruhi tingkat pendapatan yang diterima oleh investor. Sehingga investor dapat menggunakan informasi fundamental perusahaan dalam mengambil keputusan investasi. Dari pengujian secara parsial didapati bahwa ROA, perputaran total aktiva dan debt to total asset mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Yulia Purwanti 2005. Perbedaan hasil penelitian ini kemungkinan karena perbedaan sampel dan periode penelitian. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Henny Kusumastuti 2010 dimana debt to total asset memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Doris Welly Jayanta 2010 dimana ROA dan perputaran total aktiva tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Universitas Sumatera Utara