34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Bab ini menyajikan data hasil penelitian dan pembahasannya. Penelitian ini dilaksanakan selama 8 hari dalam kurun waktu 18 Februari
– 28 Februari 2014, mengambil setting di kelas 5 SD Negeri Tambakrejo, Tempel, Sleman,
Yogyakarta. Data dikumpulkan dengan teknik wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Wawancara dilakukan terhadap guru kelas dan peserta didik kelas
awal. Observasi dilakukan di kelas pada saat berlangsungnya kegiatan pembelajaran. Studi dokumentasi dilakukan untuk memeriksa catatan-catatan dan
dokumen yang dipakai guru dalam melaksanakan pembelajaran. 1.
Deskripsi SD Negeri Tambakrejo, Tempel, Sleman
a. Lokasi Penelitian ini berlangsung di SDN Tambakrejo, Tempel, Sleman, yang
berlokasi di Dusun Batanggede, Desa Tambakrejo, Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman, Provinsi Yogyakarta.
b. Gedung Kondisi gedung sekolah sangat baik. Terdiri dari 2 dua gedung utama.
Gedung pertama membujur ke arah utara, dengan pintu-pintu masuk kelas menghadap ke timur, gedung pertama ini ada 7 tujuh ruangan. Terbagi
menjadi 6 enam ruang kelas, dan 1 satu ruang kantor untuk guru. Sedangkan gedung kedua membujur ke arah timur, dengan pintu-pintu masuk
menghadapke arah utara. Gedung kedua digunakan untuk ruang perpustakaan dan ruang remedial.
35 c. Fasilitas
Fasilitas memadai untuk sekolah yang berkategori B. Terdapat ruang perpustakan dan baca, toilet untuk guru dan peserta didik, ruang remedial,
tempat parkir guru dan peserta didik yang telah memadai, halaman yang luas, taman sekolah yang juga mempunyai peta timbul, pohon
–
pohon yang rindang dan menyejukkan.
Media dan alat peraga pembelajaranpun telah memadai. Di setiap kelas terdapat lemari yang digunakan untuk menyimpan alat
–
alat peraga, dan media gambar untuk kelancaran administrasi, sekolah mempunyai seperangkat
komputer yang lengkap dengan printer yang compact dengan mesin fotocopy.
2. Pelaksanaan Pra Tindakan
Dari hasil pretes yang telah dilakukan dan wawancara dengan siswa, ternyata mereka merasa kesulitan dalam menghitung volume kubus dan balok. Hal
tersebut terbukti dari nilai siswa pada aspek pokok bahasan bangun ruang kubus dan balok sebagian besar siswa belum mencapai KKM. Dalam hal pelaksanaan
pembelajaran matematika, aktifitas yang sering dilakukan adalah menjelaskan materi, memberi contoh dan meminta siswa mengerjakan soal latihan yang ada di
buku. Dengan melihat kondisi tersebut, peneliti sekaligus guru mencoba
melakukan sebuah inovasi dalam pembelajaran matematika. Inovasi tersebut