25
Menurut Tampubolon 2005:39, rasio profitabilitas yang digunakan pada umunya adalah berikut ini :
1. Net Profit Margin 2. Return on Investment
3. Return on Net Worth Menurut Horne 2005:222, rasio profitabilitas terbagi atas 2 jenis yaitu:
a. Rasio profitabilitas dalam kaitannya dengan penjualan, antara lain net profit margin NPM, operating profit margin OPM, gross profit margin GPM,
b. Rasio profitabilitas dalam kaitannya dengan ekuitas, antara lain return on equity ROE, return on common stock equity, earning per share, dividend per
share, book value per share, price earninng ratio,dan dividend yield. Return on Asset
sering dijadikan alat untuk mengukur tingkat pengembalian total aktiva setelah laba bersih, beban bunga dan tarif pajak dibagi rata-rata total
asset Subramanyam, etc al, 2010:44. Menurut stice, etc al2009:801, ROA dipengaruhi oleh profitabilitas dan efisiensi penggunaan aset untuk menghasilkan
penjualan. ROA yang lebih tinggi menunjukkan keefisiensian sebuah perusahaan untuk menggunakan asetnya untuk menghasilkan pernjualan.
2.4 Pengaruh Perputaran Persediaan terhadap Profitabilitas
Persediaan merupakan salah satu aktiva lancar yang memiliki nilai yang Cukup besar. Persediaan merupakan investasi yang dibuat untuk tujuan
memperoleh pengembalian melalui penjualan kepada pelanggan. Sebagian besar perusahaan biasanya mempertahankan tingkat persediaan pada level tertentu. Jika
persediaan tidak mencukupi, kegagalan ini akan mengakibatkan hilangnya penjualan. Sebaliknya jika persediaan terlalu banyak akan mengurangi solvensi
karena tertimbunnya sejumlah dana yang semestinya dapat digunakan untuk melakukan ekspansi atau memperbaiki operasi. Selain itu,kelebihan persediaan
26
juga menambah beban seperti penyimpanan, asuransi, dan pajak properti Warren, et al. 2006:474.
Warren, et Al 2006:474 mengemukakan bahwa perputaran persediaan mengukur hubungan antara volume barang dagang yang dijual dengan jumlah
persediaan yang dimiliki selama periode berjalan. Semakin cepat persediaan dirubah menjadi barang dagang yang nantinya akan dijual maka semakin cepat
perusahaan untuk memperoleh laba.
Keadaan perputaran persediaan yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan efisien dan efektif mengelola persediaanya Warren, et al. 2006:475.
Hal ini juga menunjukkan volume penjualan yang tinggi pada perusahaan, laba yang dihasilkan perusahaan semakin besar dengan meminimalisasi biaya-biaya
yang terkandung pada persediaan. Besarnya laba yang diperoleh perusahaan akan mempengaruhhi tingkat pengembalian asset secara positif dan berbanding lurus.
Dimana, bila semakin tinggi perputaran persediaan, maka ROA juga akan semakin besar, sebab persediaan merupakan bagian dari aktifa lancar. Hal ini
mengindikasikan bahwa profitabilitas perusahaan menunjukkan kondisi yang baik.
2.5 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Beberapa tinjauan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian, terlampir dalam tabel berikut :
27
Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu
No Peneliti
Tahun
Penelitian Variabel
Penelitian Hasil
Penelitian
1. Ellys Delfrina
Sipangkar 2009
Variabel independen: Perputaran
Persediaan Variabel Dependen:
Return on Asset Hasil penelitian menunjukkan
bahwa perputaran persediaan tidak berpengaruh positif
terhadap Return On Asset
2. Josephine H.S
2009 Variabel independen :
Perputaran Persediaan
Variabel dependen : Rentabilitas Ekonomi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel perputaran
persediaan tidak bberpengaruh secara signifikan terhadap
rentabilitas ekonomi
3. Dian Hesti
Pratiwi 2007 Variabel independen:
Perputaran Persediaan
Variabel dependen: Rentabilitas Ekonomi
Tingkat perputaran persediaan tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap rentabilitas ekonomi
4. Seprina Ruleta
Sitanggang 2008
Variabel independen: Tingkat perputaran
persediaan Variabel Dependen:
Return on Asset Secara simultan maupun
parsial Pengujian secara parsial perputaran persediaan
tidak berpengaruh positif terhadap
Data diolah Penulis. 2012 Ellys Delfrina Sipangkar 2009 melakukan penelitian mengenai Pengaruh
Perputaran Persediaan Terhadap Tingkat Profitabiitas Perusahaan Pada Perusahaan Otomotif yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Variabel
independen dalam penelitian adalah perputaran persediaan dan variabel dependen adalah ROA. Penelitian di lakukan pada perusahaan otomotif yang terdaftar di
BEI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh perputaran persediaan terhadap ROA.
Seprina Ruleta Sitanggang 2008 melakukan penelitian mengenai Pengaruh Tingkat Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada
28
Perusahaan Dagang yang Terdaftar di Bursa Efek Indonnesia. Variabel independen dalam penelitian ini adalah tingkat perputaran persediaan. Varibel
dependen adalah Rentabilitas ekonomis. Penelitian dilakukan dengan menggunakan regresi linier sederhana dengan melakukan uji asumsi klasik
terlebih dahulu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat perputaran persediaan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap rentabilitas ekonomis.
2.6 Kerangka Konseptual