48
Pajak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan perpajakan.
5.3 Jenis- Jenis SPT Pajak Penghasilan Orang Pribadi
a.
SPT 1770
Bagi orang pribadi yang penghasilannya bersumber antara lain dari usaha dan atau pekerjaan bebas, seperti : dokter praktek, pengacara, biro jasa,
konsultan, dan lain- lain. b.
SPT 1770 S Bagi orang pribadi yang sumber penghasilannya diperoleh dari satu
atau lebih pemberi kerja dan memiliki penghasilan lainnya yang bukan dari kegiatan usaha dan atau pekerjaan bebas, seperti : karyawan, PNS, TNI,
POLRI yang memiliki penghasilan lainnya antara lain sewa rumah, honor pembicara dan lain- lain.
c. SPT 1770 SS
Bagi orang pribadi yang sumber penghasilannya dari satu pemberi kerja sebagai karyawan dan jumlah penghasilan brutonya tidak melebihi Rp
60.000.000,- setahun serta tidak terdapat penghasilan lainnya kecuali penghasilan dari bunga bank atau bunga koperasi.
5.4 Batas Waktu Penyampaian SPT
Universitas Sumatera Utara
49
Menurut Pasal 3 ayat 3 Undang- Undang KUP No. 28 Tahun 2007, batasan waktu penyampaian SPT adalah :
d. Untuk Surat Pemberitahuan Masa, paling lama 20 dua puluh hari
setelah akhir Masa Pajak, e.
Untuk Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi, paling lama 3 tiga bulan setelah akhir
Tahun Pajak, f.
Untuk Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan, paling lama 4 empat bulan setelah akhir Tahun
Pajak.
5.5 Sanksi Administrasi Denda Keterlambatan atau Tidak Menyampaikan
SPT
Menurut Pasal 7 ayat 1 Undang- Undang KUP No. 28 Tahun 2007, sanksi administrasi keterlambatan atau tidak menyampaikan SPT adalah :
d. Rp 500.000,- lima ratus ribu rupiah untuk Surat Pemberitahuan
SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai PPN, e.
Rp 100.000,- seratus ribu rupiah untuk Surat Pemberitahuan SPT Masa lainnya,
f. Rp 1.000.000,- satu juta rupiah untuk Surat Pemberitahuan
SPT Tahunan Pajak Penghasilan PPh Wajib Pajak Badan dan
Universitas Sumatera Utara
50
Rp 100.000,- seratus ribu rupiah untuk Surat Pemberitahuan SPT Tahunan Wajib Pajak Orang Pribadi.
B. Mekanisme Pelaporan Pajak Penghasilan PPh Orang Pribadi
Menurut Undang- Undang No. 28 Tahun 2007 Pasal 10 ayat 1 dan ayat 2 menyebutkan pada ayat 1 berisikan, wajib pajak membayar atau
menyetor pajak yang terutang dengan menggunakan Surat Setoran Pajak SSP ke kas negara melalui tempat pembayaran yang diatur dengan atau berdasarkan
Peraturan Menteri Keuangan dan pada ayat 2 berisikan, tata cara pembayaran, penyetoran pajak dan pelaporannya serta tata cara mengangsur dan menunda
pembayaran pajak diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan, sudah jelas dikatakan semua mekanisme pembayaran dan pelaporan Pajak
Penghasilan PPh Orang Pribadi berdasarkan oleh Peraturan Menteri Keuangan. Pelaporan Pajak Penghasilan PPh Orang Pribadi dilakukan dengan
mengisi SPT, berdasarkan formulir 1721-A1 dan atau 1721-A2 yang disebut bukti potong. SPT yang disetor terbagi tiga jenis, yaitu : 1770, 1770 S dan 1770
SS. Penggunaan SPT tersebut berbeda- beda, tergantung darimana sumber penghasilan dan jumlah penghasilan bruto.
Untuk wajib pajak yang melaporkan SPT 1770 SS dan 1770 S, tidak diwajibkan melaporkan SPT Masa. Hanya melaporkan SPT Tahunan pada akhir
Tahun Pajak. Sedangkan wajib pajak yang melaporkan SPT 1770 wajib
Universitas Sumatera Utara