51
melaporkan SPT Masa pada akhir Masa Pajak dan SPT Tahunan pada akhir Tahun Pajak.
C. Data Pengawasan Pelaksanaan Pelaporan Pajak Penghasilan PPh Orang
Pribadi
Penelitian dilakukan di KPP Pratama Medan Petisah untuk mengetahui perbandingan gambaran data antara wajib pajak yang terdaftar dengan jumlah
wajib pajak yang melaporkan SPT Tahunan Pajak Penghasilan Orang Pribadi diproses mulai tahun 2011 s.d 2013 dengan melakukan wawancara terhadap
Pelaksana seksi Pengolahan Data dan Informasi PDI pada tanggal 14 Juni
2014 Tabel III.1
Data Wajib Pajak Pajak Penghasilan PPh Orang Pribadi di KPP Pratama Medan Petisah
KETERANGAN 2011 2012 2013
WP OP Efektif 67.821
74.459 78.484
WP OP Non- Efektif NE
2.988 2.988
2.988
Jumlah Wajib Pajak OP Terdaftar
70.809 77.447
81.472
Sumber : Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah
Universitas Sumatera Utara
52
Tabel III. 2 Data Pelaksanaan Pelaporan Pajak Penghasilan Orang Pribadi
di KPP Pratama Medan Petisah
KETERANGAN 2011 2012
2013
SPT Tahunan Orang Pribadi yang dilaporkan
1. Nihil
2. Kurang Bayar
3. Lebih Bayar
20.225 20.680
8.608 16.560
17.101 6.512
3.643 3.569
2.029 22
10 67
SPT Tahunan OP yang tidak dilaporkan
50.584 56.767
72.864
Sumber : Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah
Universitas Sumatera Utara
53
BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI DATA
A. Pengawasan Pelaksanaan Pelaporan Pajak Penghasilan Orang Pribadi
Untuk mengoptimalkan pengawasan pelaksanaan pelaporan Pajak Penghasilan Orang Pribadi, maka pihak fiskus harus memenuhi syarat sebagai
berikut: 1.
Adil dan Merata Dalam pengawasan pajak harus berdasarkan peraturan perundang- undangan
perpajakan. Dengan demikian pihak fiskus harus bersifat adil. Maksudnya pajak yang dilaporkan oleh wajib pajak harus sebanding dengan kemampuan
membayar pajak dan sesuai dengan manfaat yang diterima. Perlu diperhatikan dalam pengawasan pajak harus secara adil dan merata.
2. Langsung
Dalam pengawasan pelaksanaan pelaporan pajak penghasilan orang pribadi secara lagsung, Kantor Pelayanan Pajak diberikan hak untuk meminta data-
data dan bukti wajib pajak orang pribadi yang diperlukan dan wajib pajak tersebut menyampaiakan data- data dan bukti tersebut secara tertulis maupun
tidak tertulis secara lagsung ke Kantor Pelayananan Pajak Pratama dimana wajib pajak tersebut terdaftar.
3. Sederhana tetapi tegas
Universitas Sumatera Utara
54
Sistem pengawasan yang sederhana tetapi tegas akan memudahkan wajib pajak untuk memenuhi kewajibannya di bidang perpajakan. Sikap tegas yang
dimaksud adalah pihak fiskus tetap memberikan sanksi yang tegas jika wajib pajak tidak melakukan kewajiban perpajakannya secara benar, jelas dan tepat
waktu 4.
Tepat Sasaran Pengawasan harus dilakukan kepada wajib pajak yang tepat, yaitu kepada
wajib pajak yang memiliki potensi hutang pajak yang besar dan wajib pajak yang tidak patuh. Hal ini dilakukan karena tidak semua wajib orang pribadi
memiliki hutang pajak yang besar dan tidak patuh. Disamping itu karena minimnya jumlah fiskus melakukan pengawasan terhadap wajib pajak orang
pribadi. Pengawasan Pelaksanaan Pelaporan Pajak Penghasilan Orang Pribadi di
KPP dilaksanakan dengan langkah- langkah sebagai berikut : 1.
Menyusun dan mementukan daftar 1.500 WP penentu penerimaan bagi KPP Pratama serta seluruh WP bagi KPP lingkungan Kanwil DJP Wajib
Pajak Besar, KPP di lingkungan Kanwil DJP Jakarta Khusus dan KPP Madya yang akan dilakukan pengawasan.
2. Dalam melakukan kegiatan pengawasan pelaporan pajak penghasilan
orang pribadi setiap Account Representative AR diharuskan menyusun tabelaris pengawasan pelaporan pajak penghasilan orang pribadi :
Universitas Sumatera Utara
55
1 Perbandingan data tingkat kepatuhan wajib pajak orang pribadi
2 Melakukan analisa kewajaran serta melakukan tindak lanjut atas
pelaksanaan pelaporan pajak penghasilan orang pribadi yang meliputi : a
Pelaporan PPh OP Nihil; b
Pelaporan PPh OP Kurang Bayar c
Pelaporan PPh OP Lebih Bayar 3
Melakukan tindak lanjut atas pengawasan pelaporan pajak penghasilan orang pribadi yang meliputi :
a Himbauan dan konseling;
b Tindak lanjut himbauan dan konseling;
i. Usulan pemeriksaan
ii. Memantau realisasi pelaporannya
3. Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi Waskon kompilasi kegiatan
AR sesuai tabelaris tersebut, melakukan analisa dan membuat laporan evaluasi sebagai bahan pertimbangan Kepala Kantor dalam mengambil
keputusan mengenai pengawasan pelaporan pajak penghasilan orang pribadi terkait pengamanan penerimaan pajak.
4. Kepala Seksi PDI melakukan kompilasi berdasarkan laporan evaluasi
yang dibuat Kepala Seksi Waskon 5.
Kepala KPP melakukan evaluasi secara keseluruhan atas pengawasan pelaksanaan pelaporan pajak penghasilan orang pribadi sebagai dasar
Universitas Sumatera Utara
56
penentuan kebijakan dalam rangka pengamanan penerimaan dan peningkatan kepatuhan Wajib Pajak.
B. Analisis Data Pengawasan Pelaksanaan Pelaporan Pajak Penghasilan Orang