36
a. Melakukan pengamatan potensi perpajakan
b. Pendataan objek dan subjek pajak.
c. Pembentukan dan pemutakhiran basis data nilai objek pajak dalam.
menunjang ekstensifikasi.
8. Seksi Pengawasan dan Konsultasi
Tugas dan fungsi:
a. Melakukan pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan wajib pajak
b. Membimbingmenghimbau kepada wajib pajak dan konsultasi teknis
perpajakan c.
Melakukan penyusunan profil wajib pajak d.
Menganalisis kinerja wajib pajak e.
Memberikan konsultasi kepada wajib pajak tentang ketenuan peraturan perundang-undangan perpajakan
f. Memberikan usulan pembentukan ketetapan pajak, pengurangan pajak bumi
dan bangunan serta bea perolehan hak atas tanah dan atau bangunan g.
Melakukan evaluasi hasil banding h.
Melakukan rekonsiliasi data wajib pajak dalam rangka melakukan intensifikasi
F. Gambaran Pegawai KPP Pratama Medan Petisah
Telah dijelaskan diatas bahwa wilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah adalah Kecamatan Medan Petisah, Kecamatan Medan Sunggal, dan
Kecamatan Medan Helvetia. Berdasarkan data hingga Januari 2014, Jumlah Pegawai
Universitas Sumatera Utara
37
KPP Medan Petisah adalah sebanyak 81 Orang, dengan perincian sebagai berikut : 1.
Berdasarkan Pendidikan: a.
Master S2 5 Orang. b.
Sarjana 27 Orang. c.
D-IV 1 Orang. d.
D-IIISarjana Muda 18 Orang. e.
D-1 19 Orang. f.
SLTA 9 Orang. g.
SLTP 2 Orang. 2.
Berdasarkan Pangkat : a.
Golongan IV 2 Orang. b.
Golongan III 45 Orang. c.
Golongan II 35 Orang. 3.
Berdasarkan Esselon : a.
Eselon III 1 Orang. b.
Eselon IV 9 Orang. c.
Fungsional 12 Orang. d.
Account Representative AR 20 Orang. e.
Pelaksana 40 Orang.
Universitas Sumatera Utara
38
BAB III GAMBARAN DATA PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI
A. Kajian Teoritis
1. Pengertian Pajak
Menurut P. J. A. Andriani yang dikemukakan oleh Atep Adya Barata dan Zul Afdi Ardian dalam Bukunya “Perpajakan Jilid I”, pajak adalah iuran kepada negara
yang dapat dipaksakan yang terutang oleh yang wajib membayarkan menurut peraturan- peraturan dengan tidak mendapatkan prestasi langsung dapat ditunjuk yang
digunakan untuk membiayai pengeluaran- pengeluaran umum sehubungan dengan tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan Mardiasmo, 2003 : 92.
Menurut Dr. Rochmat Soemitro, S. H. dalam bukunya “Dasar- dasar hukum pajak dan pajak pendapatan yang dikemukakan oleh R. Santoso Brotodihardjo dalam
bukunya Pengantar Ilmu Hukum Pajak” menyatakan bahwa pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara dan merupakan peralihan kekayaan dari sektor partikulir ke
sektor pemerintah yang diharuskan berdasarkan undang- undang sehingga dapat dipaksakan dengan tidak mendapatkan jasa timbal balik yang langsung dapat ditunjuk
untuk membiayai pengeluaran- pengeluaran umum. Sihaloho, 2001 : 51 Menurut Dr. Soeparman Soemahamidjaja, dalam disertasinya yang berjudul
“Pajak Berdasarkan Asas Gotong Rotong”, Universitas Padjadjaran, Bandung, 1964 pajak adalah iuran wajib berupa uang atau barang yang dipungut oleh pengusaha
Universitas Sumatera Utara
39
berdasarkan norma- norma hukum, guna menutupi biaya produksi barang- barang dan jasa- jasa kolektif dalam mencapai kesejahteraan umum. Mardiasmo, 2003 : 5
Menurut Rimsky K. Judisseno dalam bukunya “Pajak Edisi Revisi” menyatakan bahwa pajak penghasilan adalah suatu pungutan resmi yang ditujukan
kepada masyarakat yang berpenghasilan atau atas penghasilan yang diterima dan diperolehnya dalam tahun pajak untuk kepentingan negara dan masyarakat dalam
hidup berbangsa dan bernegara sebagai suatu kewajiban yang harus dilaksanakan. Markus, 2005 : 80
Sedangkan pengertian pajak menurut Undang- Undang Nomor 28 Tahun 2007 adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan
yang bersifat memaksa berdasarkan Undang- Undang dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat.
2. Fungsi Pajak dan Jenis Pajak
Fungsi pajak ada 2 dua, yaitu fungsi budgetair dan fungsi reguleren. Fungsi budgetair ialah memasukkan uang sebanyak- banyaknya ke kas negara dan untuk
membiayai pengeluaran umum pemerintah yang bersifat umum maupun pembangunan. Sedangkan fungsi reguleren ialah pajak sebagai alat pengatur
kehidupan ekonomi dengan jalan mempengaruhi produksi konsumsi, perdagangan, dan perkembangan harga.
Universitas Sumatera Utara
40
Jenis pajak ditinjau dari berbagai segi antara lain :
2.1 Menurut Sifatnya
Menurut sifatnya, pajak dibagi atas dua bagian yaitu : a.
Pajak Subjektif adalah pajak yang memperhatikan keadaan pribadi status wajib pajak dalam hal menentukan besarnya pajak terutang.
Contohnya : Pajak Penghasilan PPh. b.
Pajak Objektif adalah pajak yang pemungutannya berdasarkan objeknya, baik berupa benda, keadaan, perbuatan, dan peristiwa yang
menyebabkan timbulnya kewajiban membayar pajak. Contohnya : Pajak Pertambahan Nilai PPN.
2.2 Menurut Golongannya
Menurut golongannya, pajak dibagi atas dua bagian yaitu : a.
Pajak Langsung adalah pajak yang dipungut secara periodik menurut daftar piutang pajak yang pembebanannya langsung kepada wajib
pajak dan tidak dapat dilimpahkan kepada orang lain pihak lain. Contohnya : Pajak Penghasilan PPh.
b. Pajak tidak langsung adalah pajak yang pengenaannya
pembebanannya dapat dilimpahkan kepada pihak lain. Contohnya : Pajak Pertambahan Nilai PPN.
2.3 Menurut Lembaga Pemungutannya
Menurut lembaga pemungutannya, pajak dibagi atas dua bagian yaitu :
Universitas Sumatera Utara
41
a. Pajak Negara atau Pajak Pusat adalah pajak yang penyelenggaraannya
dilaksanakan oleh Departemen Keuangan yang digunakan untuk membiayai rumah tangga Negara pada umumnya. Contohnya : PPh,
PPN, PPnBM, dan Bea Materai. b.
Pajak Daerah adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan hasil pungutannya digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah.
Contohnya : Pajak restoran, pajak hotel dan lain- lain.
3. Sistem Pemungutan Pajak
Beberapa sistem pemungutan pajak yang masih berlaku sampai sekarang ada tiga sistem pemungutan yaitu :
3.1 Official Assessment System
Sistem ini merupakan sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada pemerintah fiskus untuk menentukan besarnya pajak
yang terutang.
3.2 Self Assessment System
Sistem ini merupakan pemungutan pajak yang memberi wewenang, kepercayaan, tanggung jawab kepada Wajib Pajak untuk
menghitung, memperhitungkan, membayar, dan melaporkan sendiri besarnya pajak yang harus dibayar.
3.3 With Holding System
Universitas Sumatera Utara
42
Sistem ini merupakan sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada pihak ketiga untuk memotong atau memungut besarnya pajak yang
terutang oleh wajib pajak.
4. Pengertian Wajib Pajak, Subjek Pajak, Objek Pajak dan Bukan Objek
Pajak 4.1
Subjek Pajak
Menurut pasal 2 ayat 1 Undang- Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat Atas Undang- Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak
Penghasilan yang menyatakan bahwa yang menjadi subjek pajak adalah : a.
1 Orang Pribadi dan 2 Warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan menggantikan
yang berhak. b. Badan
c. Bentuk usaha tetap
4.2 Wajib Pajak
Menurut Undang- undang No. 28 Tahun 2007, Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut
pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang- undangan perpajakan.
Universitas Sumatera Utara
43
4.3 Objek Pajak
Menurut Undang- Undang Nomor 36 Tahun 2008 Pasal 4 ayat 1, yang menjadi Objek Pajak adalah penghasilan, yaitu setiap tambahan kemampuan
ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk
menambah kekayaan Wajib Pajak.
4.4 Bukan Objek Pajak
Menurut Undang- Undang Nomor 36 Tahun 2008 Pasal 4 ayat 3 terdapat penghasilan yang tidak termasuk kategori penghasilan yang dikenakan Pajak
Penghasilan yaitu : a.
1 Bantuan atau sumbangan, termasuk zakat yang diterima oleh badan amil zakat atau lembaga amil zakat yang dibentuk atau
disahkan oleh Pemerintah dan yang diterima oleh penerima zakat yang berhak atau sumbangan keagamaan yang sifatnya wajib bagi
pemeluk agama yang diakui di Indonesia, yang diterima oleh lembaga keagamaan yang dibentuk atau disahkan oleh pemerintah
dan yang diterima oleh penerima sumbangan yang berhak yang ketentuannya diatur dengan atau berdasarkan peraturan
pemerintah. 2 Harta hibahan yang diterima oleh keluarga sedarah dalam garis
Universitas Sumatera Utara
44
keturunan lurus satu derajat badan keagamaan; badan sosial; termasuk yayasan; koperasi atau orang pribadi yang menjalankan
usaha mikro dan kecil, yang ketentuannya diatur dengan atau berdasarkan peraturan Menteri Keuangan, sepanjang tidak ada
hubungan dengan usaha, pekerjaan, kepemilikan, atau penguasaan diantara pihak- pihak yang bersangkutan.
b. Warisan
c. Harta termasuk setoran tunai yang diterima oleh badan sebagai
pengganti saham atau sebagai pengganti penyertaan modal d.
Penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang diterima atau diperoleh dalam bentuk natura dan atau
kenikmatan dari Wajib Pajak atau pemerintah, kecuali yang diberikan oleh bukan Wajib Pajak, Wajib Pajak yang dikenakan pajak secara
final atau Wajib Pajak yang yang menggunakan norma penghitungan khusus deemed profit sebagaimana dimaksud dalam pasal 15
Undang- Undang Pajak Penghasilan. e.
Pembayaran dari perusahaan asuransi kepada orang pribadi sehubungan dengan asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi
jiwa, asuransi dwiguna, dan asuransi bea siswa f.
Dividen atau bagian laba yang diterima atau diperoleh perseroan terbatas sebagai Wajib Pajak Dalam Negeri, koperasi, badan usaha
Universitas Sumatera Utara
45
milik negara, atau badan usaha milik daerah, dari penyertaan modal pada badan usaha yang didirikan dan bertempat kedudukan di
Indonesia, dengan syarat : 1
dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan; dan 2
bagi Perseroan Terbatas, BUMN dan BUMD yang menerima dividen, kepemilikan saham pada badan yang memberikan
dividen paling rendah 25 dua puluh lima persen dari jumlah modal yang disetor;
g. Iuran yang diterima atau diperoleh dana pensiun yang pendiriannya
telah disahkan oleh Menteri Keuangan, baik yang dibayar oleh pemberi kerja maupun pegawai;
h. Penghasilan dari modal yang ditanamkan oleh dana pensiun
perhatikan huruf “g” dalam bidang- bidang tertentu yang ditetapkan dengan Peraturan Menteri Keuangan;
i. Bagian laba yang diterima atau diperoleh anggota dari perseroan
komanditer yang modalnya tidak terbagi atas saham- saham, persekutuan, perkumpulan, firma, dan kongsi termasuk pemegang unit
penyertaan Kontrak Investasi Kolektif; j.
Dihapus; k.
Penghasilan yang diterima atau diperoleh perusahaan modal ventura berupa bagian laba dari badan pasangan usaha yang didirikan dan
Universitas Sumatera Utara
46
menjalankan usaha atau kegiatan di Indonesia, dengan syarat badan pasangan usaha tersebut :
1 merupakan perusahaan mikro kecil, menengah, atau yang
menjalankan kegiatan dalam sektor- sektor usaha yang diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan; dan
2 sahamnya tidak diperdagangakan di bursa efek di Indonesia
Perusahaan Modal Ventura adalah suatu perusahaan yang kegiatan usahanya membiayai badan usaha sebagai pasangan usaha
dalam bentuk penyertaan modal untuk suatu jangka waktu tertentu.
l. Beasiswa yang memenuhi persyaratan tertentu yang ketentuannya
diatur lebih lanjut dengan atau berdasarkan Menteri Keuangan; m.
Sisa lebih yang diterima atau diperoleh badan atau lembaga nirlaba yang bergerak dalam bidang pendidikan dan atau bidang penelitian
dan pengembangan, yang telah terdaftar pada instansi yang membidanginya, yang ditanamkan kembali dalam bentuk sarana dan
prasarana kegiatan pendidikan dan atau penelitian dan pengembangan, dalam jangka waktu paling lama 4 empat tahun sejak
diperolehnya sisa lebih tersebut, yang ketentuannya diatur lebih lanjut dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan; dan
Universitas Sumatera Utara
47
n. Bantuan atau santunan yang dibayarkan oleh Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial kepada Wajib Pajak tertentu, yang ketentuannya diatur lebih lanjut dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.
5. Surat Pemberitahuan SPT
5.1 Pengertian SPT
Pengertian Surat Pemberitahuan menurut Pasal 1 angka 11 Undang- Undang KUP No. 28 Tahun 2007, Surat Pemberitahuan disingkat SPT adalah
Surat yang oleh wajib pajak digunakan untuk melaporkan perhitungan dan atau pembayaran pajak, objek pajak dan atau bukan objek pajak, dan atau harta dan
kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan perpajakan.
5.2 Fungsi SPT
Fungsi SPT bagi wajib pajak pajak penghasilan adalah sebagai sarana untuk melaporkan dan mempertanggung jawabkan penghitungan jumlah pajak
yang sebenarnya terutang dan untuk melaporkan tentang : a.
Pembayaran atau pelunasan pajak yang telah dilaksanakan sendiri dan atau melalui pemotongan atau pemungutan pihak lain dalam 1 satu
Tahun Pajak atau bagian Tahun Pajak; b.
Penghasilan yang merupakan objek pajak dan atau bukan objek pajak; c.
Harta dan kewajiban; dan atau d.
Pembayaran dari pemotong atau pemungut tentang pemotongan atau pemungutan pajak orang pribadi atau badan lain dalam 1 satu Masa
Universitas Sumatera Utara
48
Pajak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan perpajakan.
5.3 Jenis- Jenis SPT Pajak Penghasilan Orang Pribadi
a.
SPT 1770
Bagi orang pribadi yang penghasilannya bersumber antara lain dari usaha dan atau pekerjaan bebas, seperti : dokter praktek, pengacara, biro jasa,
konsultan, dan lain- lain. b.
SPT 1770 S Bagi orang pribadi yang sumber penghasilannya diperoleh dari satu
atau lebih pemberi kerja dan memiliki penghasilan lainnya yang bukan dari kegiatan usaha dan atau pekerjaan bebas, seperti : karyawan, PNS, TNI,
POLRI yang memiliki penghasilan lainnya antara lain sewa rumah, honor pembicara dan lain- lain.
c. SPT 1770 SS
Bagi orang pribadi yang sumber penghasilannya dari satu pemberi kerja sebagai karyawan dan jumlah penghasilan brutonya tidak melebihi Rp
60.000.000,- setahun serta tidak terdapat penghasilan lainnya kecuali penghasilan dari bunga bank atau bunga koperasi.
5.4 Batas Waktu Penyampaian SPT
Universitas Sumatera Utara
49
Menurut Pasal 3 ayat 3 Undang- Undang KUP No. 28 Tahun 2007, batasan waktu penyampaian SPT adalah :
d. Untuk Surat Pemberitahuan Masa, paling lama 20 dua puluh hari
setelah akhir Masa Pajak, e.
Untuk Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi, paling lama 3 tiga bulan setelah akhir
Tahun Pajak, f.
Untuk Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan, paling lama 4 empat bulan setelah akhir Tahun
Pajak.
5.5 Sanksi Administrasi Denda Keterlambatan atau Tidak Menyampaikan
SPT
Menurut Pasal 7 ayat 1 Undang- Undang KUP No. 28 Tahun 2007, sanksi administrasi keterlambatan atau tidak menyampaikan SPT adalah :
d. Rp 500.000,- lima ratus ribu rupiah untuk Surat Pemberitahuan
SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai PPN, e.
Rp 100.000,- seratus ribu rupiah untuk Surat Pemberitahuan SPT Masa lainnya,
f. Rp 1.000.000,- satu juta rupiah untuk Surat Pemberitahuan
SPT Tahunan Pajak Penghasilan PPh Wajib Pajak Badan dan
Universitas Sumatera Utara
50
Rp 100.000,- seratus ribu rupiah untuk Surat Pemberitahuan SPT Tahunan Wajib Pajak Orang Pribadi.
B. Mekanisme Pelaporan Pajak Penghasilan PPh Orang Pribadi
Menurut Undang- Undang No. 28 Tahun 2007 Pasal 10 ayat 1 dan ayat 2 menyebutkan pada ayat 1 berisikan, wajib pajak membayar atau
menyetor pajak yang terutang dengan menggunakan Surat Setoran Pajak SSP ke kas negara melalui tempat pembayaran yang diatur dengan atau berdasarkan
Peraturan Menteri Keuangan dan pada ayat 2 berisikan, tata cara pembayaran, penyetoran pajak dan pelaporannya serta tata cara mengangsur dan menunda
pembayaran pajak diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan, sudah jelas dikatakan semua mekanisme pembayaran dan pelaporan Pajak
Penghasilan PPh Orang Pribadi berdasarkan oleh Peraturan Menteri Keuangan. Pelaporan Pajak Penghasilan PPh Orang Pribadi dilakukan dengan
mengisi SPT, berdasarkan formulir 1721-A1 dan atau 1721-A2 yang disebut bukti potong. SPT yang disetor terbagi tiga jenis, yaitu : 1770, 1770 S dan 1770
SS. Penggunaan SPT tersebut berbeda- beda, tergantung darimana sumber penghasilan dan jumlah penghasilan bruto.
Untuk wajib pajak yang melaporkan SPT 1770 SS dan 1770 S, tidak diwajibkan melaporkan SPT Masa. Hanya melaporkan SPT Tahunan pada akhir
Tahun Pajak. Sedangkan wajib pajak yang melaporkan SPT 1770 wajib
Universitas Sumatera Utara
51
melaporkan SPT Masa pada akhir Masa Pajak dan SPT Tahunan pada akhir Tahun Pajak.
C. Data Pengawasan Pelaksanaan Pelaporan Pajak Penghasilan PPh Orang