21 3.
Siswa dapat memberikan hipotesa awal atau pendapat awal mengenai kejanggalan
adegan film kartun yang telah mereka temukan.
Tahapan Investigasi :
1. Siswa dapat menyelidiki besar kecepatan
benda yang dilempar ke atas melalui gambar hasil ekstrak video benda yang
dilempar ke atas 2.Siswa dapat menyelidiki besar kecepatan
benda yang bergerak jatuh bebas melalui gambar hasil ekstrak video benda yang
bergerak jatuh bebas 3.
Siswa dapat mengikuti dan menjawab setiap pertanyaan penggiring yang
diberikan oleh guru, untuk menggiring mengamati
4. Siswa dapat menjelaskan konsep kecepatan
pada benda yang bergerak vertikal ke atas dan bergerak jatuh bebas berdasarkan hasil
pengukuran yang telah dilakukan 5.
Siswa bisa menentukan bahwa massa tidak mempengaruhi waktu jatuh benda, melalui
demonstrasi yang dilakukan oleh guru 6.
Siswa bisa menjelaskan bahwa benda yang Siswa bisa menjelaskan bahwa benda yang
bergerak dengan lintasan parabola memiliki dua jenis kecepatan dengan arah
dan besar berbeda
Tahapan Komparasi :
1. Siswa dapat melakukan diskusi untuk
membandingkan antara adegan film kartun dan hasil pengamatan melalui kegiatan
pembelajaran 2.
Setiap anggota kelompok mengemukakan pendapatnya mengenai kesalahan adegan
dalam film kartun berdasarkan konsep fisika yang benar
Tahapan Konsolidasi :
1. Siswa dapat membuat kesimpulan akhir
terhadap kesalahan adegan pada film kartun
2. Setiap kelompok dapat mempresentasikan
hasil pembahasan mengenai adegan yang salah pada film kartun, berdasarkan konsep
fisika Sebagian besar siswa berusaha untuk menjelaskan
adegan yang janggal. Beberapa siswa terlihat malu- malu untuk mengungkapkan pendapat mereka
mengenai adegan yang janggal. Sebagian besar siswa bisa menentukan jarak dan
menghitung kecepatan saat benda bergerak ke atas dengan baik.
Sebagian besar siswa bisa menentukan jarak dan menghitung kecepatan saat benda bergerak jatuh
bebas dengan baik. Sebagian besar siswa terlihat aktif menjawab saat
guru memberikan pertanyaan-pertanyaan penggiring saat mereka melakukan kegiatan mengamati.
Sebagian besar siswa dapat menjelaskan konsep kecepatan benda yang bergerak vertikal ke atas dan
bergerak jatuh bebas dengan baik. Sebagian besar siswa bisa menjelaskan bahwa massa
tidak mempengaruhi waktu jatuh setelah guru melakukan demonstrasi singkat.
Sebagian besar siswa bisa menjelaskan bahwa benda yang bergerak dengan lintasan parabola memiliki 2
jenis kecepatan dengan arah dan besar yang berbeda melalui grafik yang dihasilkan
Sebagian besar siswa terlihat aktif saat melakukan diskusi. Mereka terlihat bersemangat untuk
membandingkan antara fenomena dan pengalaman yang mereka dapatkan saat kegiatan pembelajaran
Setiap anggota kelompok terlihat berusaha untuk memberikan pendapatnya saat proses analisa adegan
film kartun yang janggal berlangsung Sebagian besar siswa bisa membuat suatu
kesimpulan atas adegan film kartun yang janggal dengan baik. Mereka bisa menghubungkan kesalahan
tersebut dengan konsep fisika dan bisa memberikan suatu perbaikan terhadap adegan janggal tersebut.
Siswa tidak lagi terlihat malu-malu untuk mengungkapkan pendapatnya. Ini bisa terlihat pada
proses presentasi. Mereka terlihat puas dengan hasil kerja mereka dan bersemangat untuk
mempresentasikan hasil analisa mereka
Secara garis besar pembelajaran dengan metode “belajar dari kesalahan” dengan film kartun sebagai media dapat diikuti oleh siswa.Ini terlihat melalui
lembar observasi KBM, dimana sebagian besar siswa terlihat begitu antusias untuk mengikuti tahapan demi tahapan dari kegiatan pembelajaran.Hal yang
22 paling mencolok adalah semangat mereka ketika membahas kejanggalan yang
mereka temukan dalam film kartun dan berusaha untuk membenarkan kesalahan adegan tersebut berdasarkan konsep fisika yang benar.
4.5. Keberhasilan Penggunaan Desain Pembelajaran Dengan Metode “Belajar Dari
Kesalahan” Dengan Film Kartun Sebagai Media
Tujuan utama dari penggunaan desain pembelajaran ini adalah siswa bisa lebih aktif didalam pembelajaran dengan menyerahkan kendali sebagai seorang
“mistake corrector,” selain itu di harapkan tingkat pemahaman siswa terhadap
konsep fisika bisa meningkat.
Setelah KBM dilaksanakan, siswa dibeli tes evaluasi untuk melihat sejauh mana pemahaman siswa terhadap konsep yang telah diajarkan. Setelah lembar
jawaban selesai dikoreksi, nilai siswa direkap seperti pada tabel berikut
Tabel 7.Rekap nilai siswa Siswa
A B C D E F G H I J
Nilai
100 85 85 78 100 85
100 90 85 90
Berdasarkan tabel , terlihat 9 siswa berhasil memperoleh nilai di atas standar kelulusan yaitu 80. Dengan demikian presentase keberhasilan
pembelajaran tersebut adalah : 9
9 Berdasarkan presentase keberhasilan yang diperoleh, pembelajaran
menggunakan metode “belajar dari kesalahan” dengan film kartun sebagai media berhasil membuat siswa paham terhadap konsep gerak.
4.6. Tanggapan Siswa Tentang Desain Pembelajaran Menggunakan Metode “Belajar
Dari Kesalahan” Dengan Film Kartun Sebagai Media
Tanggapan siswa terhadap pembelajaran menggunakan metode “belajar dari kesalahan” dengan film kartun sebagai media pada materi gerak, dapat
dilihat pada tabel berikut
Tabel 8.Tanggapan siswa terhadap desain pembelajaran menggunakan metode
‘’belajar dari kesalahan” dengan film kartun sebagai media
No Pertanyaan
Tanggapan 50 siswa
1 Bagaimana pendapat anda tentang model
pembelajaran dengan metode “Belajar Melalui Kesalahan” dengan media film kartun tom and
jerry yang telah anda ikuti? apakah anda menyukainya atau tidak
Menyukai model pembelajaran ini karena bisa lebih aktif dan kritis
selama kegiatan pembelajaran
2 Apakah model pembelajaran yang telah anda ikuti
dapat membantu anda dalam memahami pelajaran yang telah diberikan?
Sangat membantu karena bisa melihat langsung contoh-contoh dari berbagai
gerakan, selain itu lebih kritis saat menemukan konsep yang salah
23 3
Apakah kegiatan belajar mengajar dengan metode “Belajar melalui Kesalahan” serta menggunakan
media film kartun merupakan hal yang baru bagi anda?
Pembelajaran dengan menggunakan film kartun sudah pernah, tapi berperan
sebagai “hakim” atau “mistake corrector” belum pernah.
4 Apakah menggunakan metode “belajar dari
kesalahan” dengan media pembelajaran film kartun tom and jerry, anda dapat termotivasi untuk
belajar lebih giat? Lebih termotivasi, karena terpacu
untuk bisa lebih kritis dalam menyikapi berbagai kesalahan konsep
dalam film kartun.
5 Apakah kalian lebih suka belajar dengan metode
seperti ini? Model pembelajaran ini bisa dijadikan
sebagai salah satu variasi dalam pembelajaran
Dari hasil rekap, 100 siswa menyukai model pembelajaran ini dengan alasan lebih jelas dan mudah dimengerti. Selain itu suasana kelas lebih
menyenangkan dan tidak menegangkan. Siswa juga beranggapan bahwa model pembelajaran ini dapat membantu mereka dalam memahami pelajaran dan bisa
lebih kritis dalam mengamati sesuatu. 80 dari siswamengungkapkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode “belajaran dari kesalahan” dengan
film kartun sebagai media adalah hal yang baru untuk mereka, sedang 20 dari siswa lainnya sudah pernah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan film
kartun tapi dengan metode yang berbeda. Menurut semua siswa, dengan metode ini mereka bisa lebih termotivasi untuk mempelajari fisika, karena
merasa tertantang untuk mencari solusi atas sebuah permasalahan dan mereka bisa belajar untuk lebih peka. 90 dari siswa setuju jika KBM disajikan dengan
metode ini, dengan alasan mereka bisa mengekplorasi suatu permasalahan secara lebih mendalam, sedang 10 dari siswa tidak terlalu suka jika metode ini
diterapkan untuk semua KBM,mereka beranggapan metode “belajar dari kesalahan” bisa dijadikan salah satu alternatif dari kegiatan pembelajaran,
sehingga bisa lebih bervariasi. Secara garis besar, model pembelajaran ini merupakan suatu hal yang baru
bagi siswa, dan mereka cukup termotivasi karena memegang peran yang cukup besar selama proses pembelajaran, yaitu sebagai “mistake corrector”. Hal yang
paling menonjol adalah ketertarikan mereka karena bisa mengembangkan daya nalar atau kemampuan berpikir kritis mereka.Hanya saja siswa berpikir model
seperti ini tidak cocok diterapkan dalam setiap pembelajaran.Metode ini bisa membantu siswa dalam mempelajari konsep fisika secara mendalam.
5. KESIMPULAN
Desain pembelajaran dengan metode “belajar dari kesalahan” menggunakan media film kartun dapat dibuat dengan menerapkan strategi pembelajaran yang
meliputi : 1 Pemberian Kasus; 2 Tahapan investigasi; 3 Tahapan komparasi; 4 Tahapan konsolidasi.
Desain ini dapat membangkitkan minat dan motivasi siswa selama pembelajaran, daya berpikir kritis mereka juga ikut meningkat dan siswa dapat
memahami konsep gerak secara mendalam.