Tahapan Investigasi HASIL DAN ANALISA DATA

14 menentukan jarak bola untuk setiap interval dan menentukan kecepatannya. Kemudian salah seorang siswa ditugaskan untuk menuliskan hasil perhitungan untuk benda yang bergerak vertikal ke atas di papan tulis. Gambar 6.Hasil ekstrak yang dijadikan satu gambar, saat benda bergerak vertikal ke atas Tabel 2.Posisi bola terhadap waktu, kecepatan bola saat bergerak vertikal ke atas Interval Jarak cm Waktu detik Kecepatan cmdet 1-2 2-3 3-4 4-5 5-6 6-7 7-8 8-9 9 7 6 6 4 4 3 2 130 130 130 130 130 130 130 130 270 210 180 180 120 120 90 60 Selanjutnya siswa menentukan jarak bola untuk setiap interval dan besar kecepatannya saat bergerak jatuh bebas. Kembali salah seorang siswa ditugaskan untuk mencatat hasil kerjanya di papan tulis. Gambar 7.Hasil ekstrak yang dijadikan satu gambar, saat benda bergerak jatuh bebas Tabel 3.Posisi bola terhadap waktu, kecepatan bola saat bergerak jatuh bebas Interval Jarak cm Waktu detik Kecepatan cmdet 1-2 2-3 3-4 4-5 5-6 6-7 7-8 3 3 4 6 7 8 10 130 130 130 130 130 130 130 90 90 120 180 210 240 300 15 Guru memberikan info bahwa saat benda mencapai ketinggian maksimum, untuk sesaat kecepatan benda adalah nol. Saat itu, gaya gravitasi yang awalnya merubah besar kecepatan beralih fungsi untuk membalikkan arah benda. Saat benda bergerak jatuh bebas, gaya gravitasi kembali berfungsi untuk merubah besar kecepatan benda. Dari hasil perhitungan kecepatan benda untuk setiap interval posisi dan pemberian pertanyaan-pertanyaan penggiring, siswa bisa membuat suatu kesimpulan bahwa kecepatan benda berkurang saat bergerak ke atas dan saat mencapai ketinggian maksimum benda bergerak jatuh bebas dengan kecepatan yang semakin bertambah. Sebelum dilakukan proses pengukuran posisi, sebagian besar siswa bisa menjawab bahwa kecepatan benda akan berkurang saat bergerak ke atas. Faktor internal, bahwa sampel dari penelitian adalah siswa kelas XII ikut mempengaruhi.Pembelajaran dengan menggunakan rekaman video dari kamera digital telah teruji keberhasilannya.[10] Hal ini bisa dilihat saat guru menggunakan rekaman video dalam kegiatan pembelajaran untuk menjelaskan konsep benda bergerak vertikal ke atas dan bergerak jatuh bebas. Siswa bisa cepat memahami, karena mereka diajak untuk melihat suatu kejadian dan melakukan pengukuran langsung. Penggunaan media rekaman video masih termasuk hal yang baru untuk siswa, sehingga menyebabkan mereka tetap bersemangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Keberhasilan tahapan ini tidak lepas dari peranan media kamera digital yang dimanfaatkan dalam kegiatan pembelajaran. Sebelum dilakukan proses pengambilan data sebenarnya, pernah dilakukan proses pre-liminang RPP pada salah satu sekolah dengan menggunakan bantuan ticker timer, terutama saat menjelaskan konsep gerak jatuh bebas. Pembelajaran berhasil, hanya saja memakan waktu yang cukup lama. Karenanya untuk menghemat waktu, diputuskan untuk menggunakan bantuan video rekaman kamera digital dalam pembelajaran konsep gerak vertikal ke atas dan gerak jatuh bebas. • Pengaruh massa terhadap waktu jatuh Untuk menyelidiki pengaruh massa terhadap waktu jatuh benda, guru memberikan pertanyaan awal untuk memancing siswaberpikir lebih kritis, “Mana yang akan lebih dulu mencapai tanah, jika sebuah karung beras dengan massa 100kg dan sebuah batu dengan massa 1 kg di jatuhkan dari puncak sebuah menara?” Awalnya siswa masih mengalami miskonsepsi dengan beranggapan bahwa benda yang lebih berat akan jatuh lebih dulu. Untuk menunjukkan konsep yang benar, guru melakukan demonstrasi dengan menjatuhkan sebuah tas yang diisi dengan berbagai barang dan sepotong kapur dari ketinggian yang sama. Dari hasil pengamatan, siswa bisa menyimpulkan bahwa massa benda tidak mempengaruhi waktu jatuh benda. Supaya siswa lebih memahami konsep ini, guru kembali menanyakan persamaan umum dari gerak jatuh bebas dan meminta siswa mengolah rumus tersebut untuk menghitung 16 waktu. Siswa menemukan bahwa t= . Dari hasil tersebut, siswa semakin mengerti bahwa massa tidak mempengaruhi waktu jatuh. Miskonsepsi pada“pengaruh massa terhadap waktu jatuh” masih sering terjadi, karenanya sangat penting untuk mengajarkan konsep ini dengan cara yang tepat. Teknik demonstrasi merupakan salah satu cara yang digunakan untuk meremidiasi siswa. Awalnya siswa masih belum percaya meskipun guru telah melakukan demonstrasi dengan menjatuhkan dua benda dengan massa berbeda dari ketinggian yang sama. Akibatnya guru harus melakukan cara yang cukup ekstrim dengan berdiri di atas meja, kemudian menjatuhkan dua benda dengan massa berbeda. Dengan melakukan tindakan yang cukup ekstrim, sisa lebih cepat menyerap sebuah konsep fisika, khususnya untuk menyelidiki pengaruh massa terhadap waktu jatuh benda. • Gerak benda dengan lintasan parabola Selanjutnya siswa akan menyelidiki gerak benda dengan lintasan parabola. Guru kembali menayangkan sebuah video yang memperlihatkan gerak benda dengan lintasan parabola, kemudian memberikan hasil ekstrak gambar yang yang telah dijadikan satu kepada setiap kelompok. Setiap kelompok ditugaskan untuk menentukan posisi benda terhadap sumbu-x dan -y. Guru menginformasikan bahwa waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan setiap frame adalah 0,061 detik. Hasil perhitungan kemudian di catat ke dalam tabel. Gambar 8.Hasil ekstrak yang dijadikan satu gambar, menunjukkan gerakan benda dengan lintasan parabola Tabel 4.Posisi bola terhadap waktu, kecepatan bola saat bergerak jatuh bebas Posisi x m y m t detik 49 50 51 52 53 54 55 56 0.09 0.18 0.22 0.31 0.39 0.46 0.50 0.12 0.18 0.19 0.16 0.7 -0.6 -0.15 0.061 0.122 0.183 0.244 0.305 0.366 0.427 Selanjutnya, siswa ditugaskan untukmenggambarkan grafik x-t dan y-t berdasarkan data yang didapat.Siswa tidak menemukan kesulitan saat 17 menggambarkan grafik. Dua orang siswa ditugaskan untuk menggambarkan grafik di papan tulis dan hasilnya hampir sama dengan grafik yang dihasilkan melalui program Microsoft Excel. Gambar 9.Grafik x-t dan grafik y-t Kemudian guru bertanya kepada siswa “Jika grafik x-t berupa grafik linear, berarti gerakan benda ke arah sumbu-x termasuk GLB atau GLBB?” dan siswa bisa menjawab bahwa grafik x-t termasuk GLB.Demikian halnya saat ditanya mengenai grafik y-t, mereka menjawab grafik tersebut termasuk GLBB. Dari hasil ini siswa bisa memahami bahwa gerakan dengan lintasan parabola terdiri dari dua jenis kecepatan, yaitu kecepatan searah sumbu-x yang bernilai konstan dan kecepatan searah sumbu-y dengan nilai yang berubah karena di pengaruhi gaya gravitasi. Kecepatan searah sumbu-y berkurang saat bergerak ke atas dan bertambah saat bergerak ke bawah. Pembelajaran untuk menemukan konsep gerak dengan lintasan parabola menemukan hambatan karena guru kesulitan untuk memperlihatkan bahwa terdapat dua jenis kecepatan dengan besar dan arah berbeda yang bekerja pada benda. Dengan menggunakan media kamera digital untuk merekam gerakan benda dengan lintasan parabola, kesulitan tersebut bisa sedikit diatasi. Siswa dengan mudah menentukan kecepatan benda searah sumbu-x maupun searah sumbu-y.Dalam tahapan ini ditemukan bahwa kemampuan siswa untuk membaca grafik sudah cukup baik.Mereka dengan mudah menentukan jenis gerak benda berdasarkan grafik yang dihasilkan.Keberhasilan tahapan ini juga dipengaruhi oleh faktor internal, dimana siswa yang dijadikan sampel penelitian adalah siswa kelas XII.Mereka telah menguasai konsep grafik hubungan antara posisi dan waktu.

c. Tahapan Komparasi

Setelah kegiatan pembelajaran selesai, siswa diminta untuk membahas adegan-adegan janggal yang mereka temukan sebelumnya. Untuk mempermudah, guru memberikan pertanyaan-pertanyaan penggiring mengamati film. Selanjutnya setiap kelompok melakukan dikusi untuk membahas kebenaran adegan yang janggal tersebut berdasarkan konsep fisika yang mereka temukan pada proses investigasi. Daftar pertanyaan penggiring yang diberikan saat proses diskusi bisa dilihat pada lampiran RPP. 18 Selama proses diskusi siswa terlihat begitu aktif untuk membahas mengenai adegan film kartun yang janggal dengan teman kelompoknya. Semua siswa berusaha untuk menyumbangkan pemikiran mereka dan memperbaiki kejanggalan adegan tersebut berdasarkan konsep fisika yang baru saja mereka pelajari. Dalam tahapan komparasi, pemberian pertanyaan penggiring sangat membantu siswa untuk melakukan diskusi. Setiap kelompok semakin bersemangat dalam membahas adegan-adegan janggal yang mereka temukan sebelumnya. Pola dari pertanyaan penggiring adalah, pertama siswa menceritakan adegan yang mereka lihat, kedua siswa menentukan dimana letak kesalahannya dan ketiga siswa memperbaiki kesalahan tersebut berdasarkan konsep fisika. Pemberian pertanyaan penggiring juga berguna untuk menghemat waktu diskusi, karena siswa telah diarahkan pada jalur diskusi yang benar. Berikut cuplikan jawaban dari salah satu kelompok Tabel 5.Cuplikan adegan film kartun yang salah serta hasil analisa siswa a. Apa yang dilakukan Tom? 1. Tom memukul kerangka gedung dengan obeng sehingga kerangka gedung bergetar 2. Getaran kerangka tersebut menyebabkan Jerry terjatuh 3. Jerry terjatuh dengan kecepatan tetap, cenderung melambat. Ini terlihat dari pergerakan background b. Adegan tersebut salah karena Jerry jatuh dengan kecepatan yang tetap c. Jerry seharusnya jatuh dengan kecepatan yang semakin bertambah, dengan demikian gerakan background juga harus semakin cepat. Semua benda yang bergerak jatuh bebas kecepatannya akan semakin besar Dari hasil jawaban siswa, bisa dilihat bagaimana ketelitian mereka dalam melihat adegan demi adegan yang terjadi. Siswa bisa menjelaskan secara runtut kejanggalan yang terjadi, menemukan dimana letak kesalahan adegan dan memberikan perbaikan yang dihubungkan dengan konsep fisika. Melalui diskusi inilah diketahui beberapa kesalahan konsep yang terjadi pada film kartun serta bagaimana cara siswa untuk mengoreksi kesalahan tersebut sesuai dengan konsep fisika yang mereka pahami. Selain itu hal yang paling mencolok, siswa akan senang jika diberikan sejumlah tanggung jawab berupa masalah yang