Masjidilharam dalam Alquran Dari Mekah, Yerusalem sampai Cordova: dinamika kebudayaan Islam di Timur Tengah dan Spanyol.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Dinamika Kebudayaan Islam di Timur Tengah dan Spanyol 25 Gambar: Ilustrasi Kakbah pada zaman nabi Ibrahim. Gambar : Ilustrasi Kakbah pada masa Quraish digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id DARI MEKAH, YERUSALEM SAMPAI CORDOVA 26 Gambar : Ilustrasi Kakbah pada masa Abdullah bin Zubair Gambar : Ilustrasi kakbah masa Hajjaj bin Yusuf digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Dinamika Kebudayaan Islam di Timur Tengah dan Spanyol 27 Gambar: Ilustrasi area Kakbah pada masa Sultan Murad IV Gambar: Foto pembangunan Kakbah masa Raja Fahd 1417 H1987 M digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id DARI MEKAH, YERUSALEM SAMPAI CORDOVA 28 Kedua , Masjidilharam berarti kawasan melingkar tanpa bangunan yang mengelilingi Kakbah atau yang sekarang populer dengan sihn al-mataf. Ayat tersebut adalah: “Dan perangilah mereka di mana saja kamu jumpai, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu Mekah; dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidilharam, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu di tempat itu, maka bunuhlah mereka. Demikanlah balasan bagi orang-orang kafir” Qs. al-Baqarah [2]: 191. Konteks pembahasan ini adalah kata Masjidilharam itu merujuk pada tempat ibadah yang digunakan untuk melaksanakan salat, tawaf, iktikaf dan lain-lain yang berada di kota Mekah. Ayat ini juga diturunkan di Madinah madaniyyah. 46 Kata Masjidilharam pada ayat ini merujuk pada tanah haram Mekah secara umum, bukan khusus yang identik dengan Kakbah atau Masjidilharam yang digunakan sebagai tempat salat, tawaf dan iktikaf. Ketiga , Masjidilharam berarti tanah haram Mekah yang batas-batasnya sudah ditentukan sejak masa nabi Ibrahim, diperbaharui pada masa Quraish dan dipertegas kembali pada masa Nabi Muhammad saw. Allah berfirman: “... Ketentuan ini kewajiban membayar fidyah bagi orang-orang yang keluarganya tidak berada di Masjidilharam orang-orang yang bukan penduduk Mekah. Dan bertakwalah kepada Allah dan Ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksaan- Nya” Qs. Al-Baqarah [2]: 196. Dalam ayat ini, Alquran dalam menggambarkan kota Mekah menggunakan istilah masjidilharam bukan kata Makkah atau kata- kata lain yang mempunyai arti yang sama. Dari beberapa contoh ayat di atas ditemukan redaksi yang menggunakan kata dasar Masjidilharam menunjukkan arti masjid yang ada pada masa syariat Nabi Muhammad saw, dan tidak ditemukan satu ayat pun yang menyatakan bahwa Masjidilharam itu adalah tempat ibadah yang digunakan sesuai syariat umat-umat terdahulu sebagai tempat ibadah mereka. Jika ayat tersebut sedang menerangkan syariat umat terdahulu atau sedang menyebutkan kronologi historis umat sebelum Nabi Muhammad saw, 46 Shamsuddin al-Qurtubi, al-Jâmi’ li Ahkâm al-Qur’ân, Jilid II Kairo: Dar al-Kutub al-Misriyah, Cet III, 1964, 351. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Dinamika Kebudayaan Islam di Timur Tengah dan Spanyol 29 redaksi yang digunakan adalah al-bayt, baytullah, buyûtun, al-bayt al-harâm dan al-bayt al-‘atîq dan al-ka’bah. Jika sedang menerangkan prosesi ibadah haji yang murni yang tidak terkait dengan rangkaian salat, maka redaksi Alquran menggunakan kata al-bayt, misalnya firman Allah: “Sungguh rumah pertama yang diletakkan untuk manusia adalah rumah yang berada di Bakkah yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi alam semesta” Qs: Ali Imran [3]: 96. 47 Dari kata al-bayt, dengan segala bentuk dan derivasinya yang tersebar dalam Alquran, muncul beberapa pemahaman. Pertama, al-bayt adalah tempat ibadah yang terkait dengan perjalanan sejarah Nabi Ibrahim dan para pengikutnya. Kedua, berarti Kakbah, yaitu sebuah bangunan bentuk kubus yang secara historis mulai eksis sejak Nabi Ibrahim. Ketiga, berarti kawasan yang terkait dengan prosesi manasik haji dan umrah, yang keduanya tidak mengenal rangkaian salat di dalamnya. Keempat, sasaran ayat tersebut ditujukan kepada kaum Jahiliah sebelum mereka beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Untuk itulah kata rabba hâdhal bayt digunakan dalam surat Quraish sebagai respon bahwa mereka belum mengenal masjid tempat ibadah khusus kaum Muslim, dan menggunakan kata ‘inda al-bayt dalam surat al-Anfal, sebagai respon bahwa kaum Jahiliyah belum mengenal cara ibadah yang benar. Mereka tidak mengenal sujud dan rukuk. Untuk itulah kata al-bayt lebih mereka kenal dari pada Masjidilharam. Masjidilharam juga dikenal dengan sebutan harâman, kata itu hanya ada satu kali di dalam Alquran, yaitu firman Allah “dan apakah mereka tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Kami telah menjadikan negeri mereka tanah suci yang aman, sedang manusia sekitarnya rampok-merampok. Maka mengapa setelah kebenaran menjadi kenyataan, mereka masih percaya kepada yang batil dan ingkar kepada nikmat Allah?” Qs. al-Ankabut [29]: 67. Kata harâman pada ayat ini berarti Kakbah. Dalam tahapan penamaan Kakbah, ada tiga fase waktu penamaannya. Fase pertama, harâm al-amîn, yaitu tempat suci yang aman. Fase kedua, baladan, yaitu kawasan yang aman. Fase ketiga, al-balad yaitu sebuah kawasan yang khusus menjadi tempat tinggal kaum Muslim. 48 47 Ayat senada juga disebutkan dalam Qs. Ali Imran [3]: 97;Qs. al-Baqarah [2]: 125; Qs. Al-Baqarah [2]: 158; Qs. al- Maidah [5]: 02 dan 97; Qs. al-Hajj [22]: 26; Qs. al-Hajj [22]: 33; Qs. Quraish [106]: 3; Qs. al-Anfal [8]: 35. 48 Lihat pada Qs. Ibrahim [14]: 37; Qs. al-Baqarah [2]: 126; Qs. Ibrahim [14]: 35. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id DARI MEKAH, YERUSALEM SAMPAI CORDOVA 30

F. Masjidilharam dalam Hadîs

Kata Masjidilharam disinggung dalam 65 Hadîs yang mempunyai arti tidak berbeda dengan pembahasan yang dikemukakan oleh Ibn Ashur dalam Tafsîr al-Tahrîr wa al-Tanwîr , yaitu kawasan yang berada di sekitar Kakbah terutama lingkaran tawaf yang mengelilinginya sihn al-mataf. Di antaranya adalah Hadîs laporan Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw bersabda: “Tidak perlu bersusah payah untuk bepergian, kecuali menuju tiga masjid; Masjidilharam, Masjidku ini dan Masjidilaksa” Hr. Abu Dawud: 2035. “Dilaporkan dari Abu Hurairah, ia berkata: “Salat di Masjid Rasulullah lebih utama seribu salat dari pada masjid-masjid lainnya kecuali Masjidilharam. Karena sesungguhnya Rasulullah adalah nabi terakhir, konsekuensinya masjid beliau adalah masjid terakhir” Hr. Muslim: 1394. “Dilaporkan dari Abu Dhar ia bertanya kepada Rasulullah tentang masjid mana yang pertama kali dibangun di atas bumi? Rasulullah menjawab: Masjidilharam. Kemudian masjid mana? Rasulullah menjawab: Masjidilaksa. Aku bertanya lagi: Berapa lama jarak antar keduanya? Rasulullah menjawab: empat puluh tahun. Kemudian beliau bersabda bumi itu bagimu adalah masjid, maka kapan pun kamu mendapati waktu salat, maka salat lah di tempat itu” Hr. Muslim: 520. Kata Masjidilharam di dalam Hadîs juga diungkapkan dengan istilah baytillâh . Diantara Hadîs yang menggunakan redaksi baytillâh adalah diriwayatkan dari ‘Uqbah bin Amir al-Juhani, ia berkata: “Saudariku bernazar akan berjalan kaki ke baytullâh, maka ia memintaku untuk minta fatwa kepada Rasulullah saw, maka aku minta fatwa kepada beliau. Maka beliau bersabda: “Hendaknya dia berjalan kaki atau ia menaiki kendaraan” Hr. Abu Daud: 3301. Diriwayatkan dari Umar bin al-Khattab bahwa Rasulullah saw bersabda: “Ada tujuh tempat yang dilarang untuk dijadikan sebagai tempat salat; di atas permukaan Kakbah, kuburan, tempat pembuangan sampah, tempat penyembelihan binatang, toilet, kandang unta dan di tengah jalan” Hr. Ibn Majah: 747. Diriwayatkan dari Ibnu Umar “bahwa Rasulullah saw melarang tujuh digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Dinamika Kebudayaan Islam di Timur Tengah dan Spanyol 31 tempat untuk dijadikan sebagai tempat salat; tempat pembuangan sampah, tempat penyembelihan binatang, tempat pemakaman, di tengah jalan, toilet, kandang unta dan di atas permukaan baytullah” Hr. Turmudzi: 346. Berdasarkan penelusuran di atas, kata Masjidilharam dalam Alquran dan Hadîs juga diungkapkan dengan istilah Kakbah, baytullâh dan al-bayt. Dalam