Dampak Runtuhnya Konstantinopel bagi Eropa
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Dinamika Kebudayaan Islam di Timur Tengah dan Spanyol
205
jendral Odoaker dari Jerman. Para kaisar Romawi Timur, Byzantium secara terus menerus membangun benteng yang amat kuat untuk melindungi kota ini.
Sejak masih di Romawi Barat, kekaisaran ini selalu menjadi momok kaum Katolik. Tidak sedikit kaum katolik yang menjadi korban kezaliman dan
keganasan kekaisaran Romawi ingat Nero yang kejam. Hal ini baru berhenti ketika Konstantin Agung menjadi kaisar. Ketika akan meninggal dunia Konstantin
dibaptis menjadi Katolik. Setelah itu kekaisaran Romawi menjadi\ pelindung dan penyangga utama agama Katolik, lebih-lebih ketika Romawi barat runtuh. Untuk
itu dibangunlah suatu gereja Katolitk yang amat megah di Konstantinopel, Hagia
Shopia yang sampai sekarang masih berdiri tegak, namun sudah beralih fungsi.
Dengan adanya dukungan dan fasilitas-fasilitas dari kekaisaran Byzantium, baik dana, politik, militer dsb, maka agama Katolik kemudian berkembang
sedemikian rupa di seluruh dunia. Pada gilirannya agama Katolik pecah menjadi dua; Pertama, Katolik Roma yang berkedudukan di Roma, Italia, diketuai oleh
Paus. Kedua, Katolik Yunani Ortodoks yang berkedudukan di Konstantinopel. Ketika kota ini direbut Khalifah Turki Utsmani tahun 1453, pusat Gereja Katolik
Ortodoks pindah ke Moskow, Rusia.
Kekaisaran Romawi Timur, Byzantium ini memiliki wilayah-wilayah jajahan yang amat luas. Mulai dari Romawi Timur di selat Bosporus sampai di
Eropa Barat, semenanjung Iberia yang kemudian direbut orang-orang Yahudi, Bangsa Goth dan Vandal. Kemudian seluruh Afrika Utara, al-Jazair, Maroko,
Mesir dan ke timur sampai Arabia Utara dan Yordan Ghassasinah sampai ke Syam dan ke utara ke pusat kekaisaran Romawi Timur Turki.
Pada masa kekhalifahan Umar bin al-Khattab, satu-persatu wilayah jajahan ini dapat ditaklukkan oleh kaum Muslim. Begitu gema dan kokohnya
Romawi Timur Byzantium, Muawiyyah bin Abi Sufyan juga terpanggil untuk merebut kota ini, namun gagal. Demikian pula Musa bin Nushair yang
menginginkan penaklukan dari arah Barat, juga gagal. Barulah kota bersejarah yang dibanggakan oleh kekaisaran Romawi Timur, Byzantium ini dapat direbut
kaum Muslim pada periode kesultanan Turki Utsmani, tepatnya pada Sultan ke VII, Sultan Muhammad al-Fatih. Pada 1453 M Ia kerahkan seluruh potensi kaum
Muslim Turki untuk menguasai posisi strategis dunia ini, baik dipandang dari
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
DARI MEKAH, YERUSALEM SAMPAI CORDOVA
206
segi geo politik, geo ekonomi, budaya maupun dipandang dari sisi penyebaran agama dan pengaruh ideologi.
Setelah bertempur selama delapanbelas hari, akhirnya Muhammad, sultan ke tujuh Imperium Turki Utsmani dapat mengakhiri pertempuran tersebut
dengan kemenangan yang gilang gemilang; dengan itu kemudian dia digelari al-Fatih sang penakluk. Benteng kokoh Konstantin yang melindungi kota
Konstantinopel, ibu kota dan pusat pemerintahan Imperium Byzantium, Romawi Timur yang amat perkasa itu dapat direbut, demikian pula Hagia Shofhia, gereja
Katolik termegah saat itu, dua hari setelah pertempuran, difungsikan sebagai mesjid dan digunakan untuk melaksanakan salat Jumat.perang berakhir pada
hari Rabu; dua hari kemudian digunakan untuk salat Jumat.Banyak pendapat yang mengatakanbahwa kemenangan itu sesuai dengan ramalan Rasulullah saw
dalam sebuah hadis:
”Latuftahanna al Qostontiniyyatu ‘ala yadi rojulin, falani’ma al amiiru amiruha, walani’ma al jaisyu, dzalika al- jaisy
:”.Artinya: “Kota Konstantinopel benar-benar akan ditaklukkan oleh seorang pemimpin. Maka sebaik-baik
pemimpin adalah pemimpin khalifah saat itu dan sebaik-bak serdadu adalah serdadu saat itu”.Hr. Ahmad.
Masyarakat Turki begitu bangga dengan keberhasilan Muhammad al- Fatih yang telah berhasil menaklukkan Konstantinopel sebagai pusat pemerintahan
kerajaan adi kuasa, Byzantium. Menurut mereka keikutsertaan sahabat Nabi, Abu Ayyub al-Anshori dalam perang penaklukan Konstantinopel pada periode
Muawiyyah bin Abi Sufyan, karena Abu Ayyub ingin menjadi bahagian dari lasykar terbaik ni’mal jaisy, sebagaimana disabdakan Rasulullah saw tersebut,
meskipun pada saat pengepungan oleh Muawiyyah ini, Abu Ayyub sudah amat tua.
Kemenangan Sultan Mohammad al-Fatih tersebut berdampak langsung terhadap perekonomian Eropa secara umum, yakni terputusnya jalur
perdagangan Eropa ke Asia, khususnya dalam hal ini dengan kota metropolitan Damaskus dan Yerusalem di Syam Syria, sebagai kota dagang internasional
yang mempertemukan pedagang-pedagang Eropa, Arab, China, India dan lain-
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Dinamika Kebudayaan Islam di Timur Tengah dan Spanyol
207
lain. Bahkan sebagian pendapat mengatakan juga pedagang Nusantara.
317
Praktis, para pedagang Eropa terembargo sedemikian rupa dengan direbutnya kota
Konstatinopel yang terletak di selat Bosporus itu. Di Damaskus dan Konstantinopel inilah para pedagang Eropa biasanya mendapatkan komoditas pokok bagi
kehidupan Eropa, yaitu rempah-rempah yang didatangkan dari Nusantara baca = Maluku, penghasil komoditas rempah-rempah, suatu komoditas vital bagi
Eropa, baik Eropa Timur maupun Barat.
Syam Syria pada masa itu merupakan gabungan dari wilayah Yordania, Palestina Israel dan Libanon sekarang,sehingga wilayahnya amat luas. Wilayah
itu merupakan daerah vazal Romawi Timur. Syria dengan ibu kota Damaskus, merupakan kota ideal bagi Romawi sebab Damaskus merupakan kota terbesar
kedua dan terdekat dengan ibu kota Romawi Timur, Konstantinopel.
Orang-orang Barat Eropa di samping memiliki Konstantinopel sebagai kota dagang internasional, juga menggunakan kota Damaskus sebagai kota transit
dan pertemuannya dengan orang-orang Asia, khususnya dalam perdagangan. Para pedagang internasional mulai dari China, Arab, India, Eropa dapat bertemu
di dua kota ini. Bahkan Rasulullah juga pernah melakukan kegiatan perdagangan di daerah ini Syam kuno. Kota ini cukup ramai karena merupakan salah satu
tujuan utama dari para pedagang China dalam perjalanannya melewati darat maupun laut sebagai jalur sutera.
Mengenai orang-orang Arab dan sekitarnya, menurut Ricklef seperti dikutip oleh Hall, telah sejak lama memasuki wilayah Nusantara, khususnya
Maluku untuk mendapatkan rempah-rempah yang melimpah ruah.Bahkan sebelum Islam, mereka telah membuat koloni Arab di sepanjang jalur sutera
diNusantara untuk mendapatkan komoditas rempah-rempah.
318
Komoditas ini kemudian diperniagakan di pasar internasional di Syria. Dan masih menutut
Rickleft penamaan “Maluku” terhadap kepulauan di Nusantara Timur ini dilakukan oleh orang-orang Arab, yaitu dari kata Arab Jazirahal-Muluk. Memang
di sini terdapat banyak pemerintahan raja-raja kecil.
317 Irwan Djoko Nugroho, Majapahit : Peradaban Maritim Ketika Nusantara Menjadi Pengendali Pelabuhan Dunia. Ja- karta, Suluh Nuswantara bakti, 2011, 202.
318 D.G.E. Hall, Sejarah Asia Tenggara, Terjemahan Muhammad Habib Mustopo Surabaya: Usaha Nasional, tt, 29.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
DARI MEKAH, YERUSALEM SAMPAI CORDOVA
208
Khusus pedagang-pedagang China menurut Van leur dan didukung oleh Hall, memiliki legitimasi yang amat kuat karena komoditas keramik dan
suteranya yang biasanya digunakan oleh para aristokrat Arab dan sekitarnya sebagai pakaian kebesaran. Orang-orang kaya dan atau bangsawan Arab tidak
pernah menggunakan wool, tapi sutera. Jalur inilah yang kemudian disebut sebagai“jalursutera” mereka secara intens menggunakan jalur ini bersama-sama
dengan para pedagang Arab sejak sebelum Islam. Oleh sebab itu sudah sejak lama koloni-koloni Arab banyak didapati di sepanjang jalur pantai, mulai dari
laut China Selatan sampai Teluk Persia dan masuk ke Damaskus. Hal ini mudah difahami sebab sejak abad VI ketika China diperintah oleh dinasti Tsang, lautan
Hindia selalu ramai dilalui oleh perahu-perahu China. Ramainya pelayaran ini diteruskan sampai abad-abad berikutnya ketika dinasti Sung, Yuan dan Ming
menjadi penguasa China.
Sebelum penaklukan Konstantinopel oleh Sultan Muhammad al-Fatih, pedagang-pedagang Eropa, untuk sampai di Damaskus selalu menggunakan
jalur darat. Semula menyeberangi laut Marmara Marmaroh=Arab melalui selat Bosporus, kemudian melewati Turki dan akhirnya sampai di Damaskus, Syam
Syria. Hal ini mudah dipahami, sebab selain memang Turki berada di jalur penghubung antara Eropa dan Asia, juga karena dulu Konstantinopel merupakan
Ibu kota pemerintahan Kekaisaran Byzantium, Romawi Timur. Poros Syria- Eropa ini terhenti ketika Konstantinopel jatuh dan berganti nama Istambul dan
menjadi wilayah Khilafah Turki Utsmani. Jadi semula para pedagang Eropa seolah-olah mendapatkan hak-hak istimewa, kemudahan-kemudahan untuk
melakukan perniagaan ke Syria Syam.Syria Syam pada periode Rasululllah saw merupakan salah satu wilayah dari jajahan Kekaisaran Romawi Timur
Byzantium, dan menjadi kota metropolitan kedua setelah Konstantinopel. Para kaisar Byzantium selalu menggunakan kota Damasykus dan Yerusalem di Syam
sebagai tempat peristirahatan. Di kota inilah Heraklius, penguasa Byzantium Romawi Timur pernah menerima surat dakwah Rasulullah saw.
Dengan penaklukan Muhammad al-Fatih ini, maka kekaisaran Romawi Timur yang didirikan oleh kaisar Theodosius lenyap dari permukaan atau
panggung sejarah. Pusat pemerintahan Konstantinpel jatuh kepangkuan kaum
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Dinamika Kebudayaan Islam di Timur Tengah dan Spanyol
209
Muslim. Negara-negara jajahannya mulai Afrika Utara sampai Jordan, Syam Syria sudah mendahului dianeksasi ke dalam Khilafah Islamiyyah yang diawali
sejak kekhalifahan Sayyidina Umar bin al Khattab. Ibu kota Romawi Timur kemudian diganti namanya dengan Istambul. Pusat pemerintahan Turki Utsmani
di Adrianopel berpindah ke Istambul sejak Pasca kemenangan Muhammmad al- Fatih ini.
Ketika kota Konstantinopel jatuh, pedagang-pegadang Eropa berupaya semaksimal mungkin untuk menggapai Asia atau Syria Syam khususnya dengan
menghindari selat Bosporus. Mereka benar-benar terkurung oleh kondisi alam yang tidak bersahabat yakni cuaca Eropa yang berubah-ubah secara ekstrem,
Rata-rata Eropa memiliki empat musim: masing-masing 1 musim dingin winter pada sekitar bulan November–Februari; 2 musim semi spring pada sekitar
Februari–Mei; 3 Panas summer pada sekitar bulan Mei- Agustus; 4 musim gugur autum pada sekitar bulan Agustus–November, ditambah pula mereka
berada dalam cengkeraman kaum Muslim, khususnaya di Eropa Timur. Di Eropa Timur mereka berhadapan dengan kekuatan Turki Utsmani yang saat itu sangat
perkasa, sehingga tidak mudah dan bahkan tidak mungkin menggapai Asia lewat selat Bosporus. Satu-satunya jalan yang memberi harapan adalah lewat selatan,
selat Gibraltar dengan resiko mengarungi benua Afrika, lautan Atlantik di barat sampai selatan, serta lautan Hindia yang amat ganas.
Alternatif inilah yang paling mungkin dilakukan untuk sampai ke Asia, apalagi kaum Muslim di semenanjung Iberia atau Eropa Barat sedang dalam
kondisi yang paling buruk, sementara kekuatan Katolik sudah tumbuh pesat. Mereka dengan semangat tinggi berupaya mengumpulkan potensi, baik politik,
dana maupun militer untuk menemukan jalan keluar dari Eropa menuju Asia; dan satu-satunya jalan adalah lewat Afrika Utara