PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2016 Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain
103
37. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING LANJUTAN
2. Perjanjian Manajemen Hotel dengan PT AAPC Indonesia AAPC, dimana AAPC akan menjadi pihak penasehat dan konsultan satu-satunya dan eksklusif untuk melakukan pengawasan,
mengarahkan, mengatur dan mengendalikan operasional Hotel Novotel Jakarta Slipi. AAPC berhak untuk menerima biaya dasar, biaya insentif, biaya pre-opening, biaya reservasi dan biaya kontribusi
penjualan, yang dihitung sebesar tarif tertentu sesuai dengan yang disepakati dalam perjanjian. Sampai dengan tanggal 31 Maret 2016, belum ada biaya dasar, insentif, pre-opening, reservasi dan
kontribusi penjualan yang dibayarkan kepada AAPC, dikarenakan hotel tersebut belum memulai kegiatan operasi komersialnya.
c. Pada bulan November 2014, PT Summarecon Hotelindo SMHO mengadakan beberapa perjanjian
dengan Pop International Hotels Corporation PIHC dan PT Tauzia International Management Tauzia, sebagai berikut:
1. Perjanjian Bantuan Teknis Hotel, dimana PIHC setuju untuk menyediakan bantuan teknis dan konsultasi sehubungan dengan pembangunan Pop Hotel Kelapa Gading yang berlokasi di Kelapa
Gading, Jakarta.SMHO setuju untuk membayar imbalan sebesar US40.000 atas jasa yang diberikan PIHC. Perjanjian ini berlaku sampai dengan pembukaan dan awal beroperasinya hotel.
Sampai tanggal 31 Maret 2016, SMHO telah membayar seluruh imbalan bantuan teknis sebesar US40.000 atau setara dengan Rp464.200 kepada PIHC.
2. Perjanjian Lisensi Nama Dagang dan Merek Dagang, dimana SMHO memiliki hak untuk menggunakan merek dagang “Pop Hotels” dimana hotel tesebut akan diberi nama “Pop Hotel
Kelapa Gading”. Sebagai kompensasinya, SMHO harus membayarkan royalti sesuai ketentuan pada perjanjian sebesar 2,5 dari total pendapatan. Perjanjian ini berlaku untuk 10 tahun sejak
tanggal beroperasinya hotel.
3. Perjanjian Manajemen Hotel, dimana Tauzia akan menjadi pihak penasehat dan konsultan satu- satunya dan eksklusif untuk melakukan pengawasan, mengarahkan, mengatur dan mengendalikan
operasional Pop Hotel Kelapa Gading. Tauzia berhak untuk menerima biaya manajemen Management fee dan biaya insentif tambahan seperti jasa penyediaan teknologi, reservasi Tauzia
reservation, kontribusi Sales contribution, promosi Advertising contribution dan jasa pembelian Handling costs, yang dihitung sebesar tarif tertentu sesuai dengan yang disepakati bersama dalam
perjanjian.
d. Pada bulan November 2014, PT Summarecon Hotelindo SMHO mengadakan beberapa perjanjian
dengan Harris International Hotel Corporation HIHC dan PT Tauzia International Management Tauzia:
1. Lisensi Nama Dagang dan Merek Dagang, dimana SMHO memiliki hak untuk menggunakan merek
dagang “Harris” dimana hotel tersebut akan diberi nama “Harris Hotel Bekasi”. Sebagai kompensasinya, SMHO harus membayarkan royalti sesuai ketentuan pada perjanjian maksimal
sebesar 1,75 dari total pendapatan untuk Harris Hotel Bekasi. Perjanjian ini berlaku untuk 10 tahun sejak tanggal beroperasinya hotel.
2. Perjanjian Bantuan Teknis Hotel, dimana HIHC setuju untuk menyediakan bantuan teknis dan konsultasi sehubungan dengan pembangunan Harris Hotel Bekasi yang berlokasi di Bekasi. SMHO
setuju untuk membayar imbalan sebesar US75.000 atas jasa yang diberikan HIHC. Perjanjian ini berlaku sampai dengan pembukaan dan awal beroperasinya Hotel. Sampai tanggal 31 Maret 2016,
SMHO telah membayar sebesar US75.000 atau setara dengan Rp942.844 kepada HIHC.
PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2016 Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain
104
37. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING LANJUTAN