Dasar penyajian laporan keuangan konsolidasian Prinsip- prinsip konsolidasi

PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2016 Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain 28

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

Kebijakan akuntansi dan pelaporan yang dianut Grup disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Kebijakan akuntansi yang signifikan diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk tahunyang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:

a. Dasar penyajian laporan keuangan konsolidasian

Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dan disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan “PSAK” 1 Revisi 2013, “Penyajian Laporan Keuangan”, yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2015, yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia “DSAK” serta peraturan No. VIII.G.7 mengenai Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan “OJK”, dahulu BAPEPAM-LK. Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan basis akrual dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali untuk akun-akun tertentu yang diukur dengan menggunakan dasar kebijakan akuntansi terkait dengan akun tersebut. Laporan arus kas konsolidasian menyajikan arus kas yang diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Arus kas dari aktivitas operasi disajikan dengan metode langsung. Mata uang pelaporan yang digunakan laporan keuangan konsolidasian adalah rupiah Rp, yang juga merupakan mata uang fungsional Grup.

b. Prinsip- prinsip konsolidasi

Efektif sejak tanggal 1 Januari 2015, grup menerapkan PSAK 65, “Laporan Keuangan Konsolidasian”. Penerapan PSAK ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian. Laporan keuangan konsolidasian meliputi akun- akun Entitas Anak yang dimiliki oleh Perusahaan dengan persentase kepemilikan lebih dari 50, baik secara langsung maupun tidak langsung melalui Entitas Anak lainnya. Seluruh transaksi material dan saldo akun antar perusahaan termasuk laba atau rugi yang signifikan yang belum direalisasi telah dieliminasi. Entitas Anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas Anak lainnya, seluruh hal berikut: a kekuasaan atas investee; b eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee; dan c kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil investor. Kepentingan nonpengendali “KNP” mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dariEntitas Anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung pada Entitas Induk, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2016 Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain 29

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN LANJUTAN