Skala Bencana Dampak Bencana

danatau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.” Bencana menurut United Nation Disaster Relief Organization UNDRO dikutip Soehatman Ramli 2010:10 bencana adalah suatu kejadian yang ekstrem dalam lingkungan alam atau manusia yang secara merugikan mempengaruhi kehidupan manusia, harta benda atau aktivitas sampai pada tingkat yang menimbulkan bencana. Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa bencana merupakan suatu peristiwa yang terjadi secara tiba-tiba, yang disebabkan oleh faktor alam maupun manusia atau keduanya dimana peristiwa tersebut menimbulkan kerugian ataupun kerusakan, baik materi maupun non materi.

b. Skala Bencana

Arie Priambodo 2009: 23 juga membagi skala bencana menjadi empat skala berdasarkan tingkat bahaya dan dampak yang ditimbulkan. Adapun skala tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 1. Skala Bencana Skala Tingkat bahaya Manusia Bangunan A Ringan Cedera Rusak ringan B Menengah Luka parah Rusak sedang C Berat Cacat permanen Rusak berat D Dahsyat Meninggal dunia Hancur

c. Dampak Bencana

Setiap peristiwa bencana yang terjadi tentu menimbulkan dampak bagi lingkungan sekitarnya. Dampak tersebut dapat berupa dampak yang besar ataupun dampak kecil. Nurjanah dkk 2011:32-33 mengemukakan bahwa dampak adalah: “Akibat yang timbul dari kejadian bencana. Dampak bencana dapat berupa korban jiwa, luka, pengungsian, kerusakan pada infrastrukturaset, lingkunganekosistem, harta benda, penghidupan, gangguan pada stabilitas sosial, ekonomi, politik hasil-hasil pembangunan, dan dampak lainnya yang pada akhirnya dapat menurunkan tingkat kesejahteraan masyarakat. Besar kecilnya dampak tergantung pada tingkat ancaman hazard, kerentanan vulnerability, dan kapasitaskemampuan capacity untuk menanggulangi bencana. Semakin besar ancaman bencana, maka semakin besar peluang dampak yang ditimbulkan akibat bencana dan semakin tinggi tingkat kerentanan terhadap bencana, semakin besar peluang dampak yang ditimbulkan bencana. Demikian pula, semakin rendah kemampuan dalam menanggulangi bencana, semakin besar peluang dampak yang ditimbulkan bencana. Kerentanan dan kapasitaskemampuan adalah analog dengan dua sisi mata uang. Untuk menurunkan tingkat kerentanan dilakukan dengan cara meningkatkan kapasitaskemampuan. Dengan kata lain, meningkatnya kapasitaskemampuan akan menurunkan tingkat kerentanan fisik, ekonomi, sosial, dan lingkungan. Besaran dampak bencana juga dapat dipengaruhi oleh waktu datangnya kejadian bencana yaitu bencana yang datangnya secara tiba-tiba sudden-on-set disaster dan bencana yang terjadi secara perlahan-lahan slow-on-disaster.” Dede Kuswanda dikutip Nurjanah dkk 2011:34 mengatakan bahwa akibat bencana dalam suatu komunitas dapat dikelompokkan menjadi beberapa kelompok, yaitu: 1 Bagi manusia, berupa meninggal dunia, hilang, cedera atau luka, sakit, cacat, trauma dan gangguan sosial psikologis lainnya, pengungsian, tercerai-berai berpisahnya anggota keluarga, dan kehilangan pekerjaan; 2 Kerusakan lingkungan, berupa kerusakan pada tanah, udara, dan air; 3 Kerusakan sarana dan prasarana umum, seperti: perkantoran, sekolah, tempat ibadah, pasar, jalan, jembatan, sarana penerangan, sarana komunikasi, sarana air bersih, dan lain-lain; 4 Terganggunya pelayanan umum, seperti: pelayanan pendidikan, kesehatan, pemerintahan, ekonomi, dan sebagainya; 5 Kerusakan danatau kehilangan harta benda, seperti rumah, perabotan rumah tangga, surat-surat berharga, dan sebagainya. Sedangkan menurut Benson dan Clay seperti dikutip Nurjanah dkk 2011: 35, dampak bencana dibagi menjadi tiga bagian, yakni: 1 Dampak langsung direct impact, meliputi kerugian finansial dari kerusakan aset ekonomi, misalnya rusaknya bangunan seperti tempat tinggal dan tempat usaha, infrastruktur, lahan pertanian dan lain-lain, yang dalam istilah ekonomi disebut stock value. 2 Dampak tidak langsung indirect impact meliputi berhentinya proses produksi, hilangnya output dan sumber penerimaan, yang dalam istilah ekonomi disebut flow value. 3 Dampak sekunder secondary impact atau dampak lanjutan. Contoh: terhambatnya pertumbuhan ekonomi, terganggunya rencana pembangunan yang telah disusun, meningkatnya defisit neraca pembayaran, meningkatnya angka kemiskinan dan lain-lain. Dari beberapa definisi yang diungkapkan para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa dampak bencana merupakan suatu hal yang ditimbulkan dari terjadinya peristiwa bencana, baik bencana yang terjadi karena faktor alam maupun manusia. Dampak bencana tersebut dapat berupa kerugian materi seperti kerusakan infrastruktur, dan non materi seperti adanya korban jiwa maupun luka-luka. Dampak tersebut dapat terjadi secara langsung, tidak langsung, maupun dampak lanjutan setelah terjadinya bencana.

3. Letusan Gunung Api Erupsi