direkomendasikan untuk tidak dijadikan tempat tinggal adalah dusun-dusun yang berada di sekitar aliran awan panas yang melalui Kali Gendol sepanjang
15 kilometer. Jarak minimal yang direkomendasikan di bantaran sungai adalah 300 meter karena jarak tersebutlah yang dinilai aman Sumber:
http:nasional. news.viva.co.idnewsread199529-dusun-mbah-maridjan-tak- boleh-dihuni-lagi
. Dengan kawasan rawan bencana yang semakin bertambah, maka
resiko masyarakat yang terkena dampak erupsi Gunung Merapi pun akan bertambah pula. Dengan adanya hal tersebut, maka perlu diketahui bagaimana
tahapan manajemen bencana untuk menghadapi erupsi Gunung Merapi yang dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD Kabupaten
Sleman sebagai lembaga yang mempunyai tugas dan fungsi untuk melaksanakan penanggulan bencana mulai dari perumusan hingga
pelaksanaannya. Oleh karena itu, peneliti ingin mengetahui bagaimana tahapan manajemen bencana erupsi Gunung Merapi dilaksanakan oleh BPBD
Kabupaten Sleman.
B. Identifikasi Masalah
1. Banyaknya wilayah padat penduduk yang berada di sekitar lereng
Gunung Merapi 2.
Siklus rata-rata erupsi Merapi termasuk pendek yaitu setiap 2-7 tahun sekali sehingga membutuhkan tahapan manajemen bencanayang baik
untuk menghadapi erupsi tersebut.
3. Banyak warga yang tidak mau mengungsi saat Merapi mengalami
kenaikan aktivitas karena alasan harta benda. 4.
Dibutuhkannya pemahaman yang baik dari masyarakat akan ancaman erupsi dan tentang peringatan dini.
5. Pada erupsi sebelumnya masih terdapat kerugian baik materi, korban
sangat dibutuhkan manajemen bencana agar apabila terjadi erupsi kembali dampak yang ditimbulkan dapat diminimalisir.
C. Pembatasan Masalah
Dari identifikasi masalah yang telah dikemukakan diatas, terdapat beberapa masalah yang dihadapi. Karena pentingnya tahapan manajemen
bencana untuk menghadapi erupsi Merapi, maka penelitian ini dibatasi pada tahapan manajemen bencana erupsi Gunung Merapi oleh BPBD Kabupaten
Sleman pasca erupsi 2010.
D. Rumusan Masalah
1. Bagaimana tahapan manajemen bencana erupsi Gunung Merapi yang
dilakukan oleh BPBD Kabupaten Sleman?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana tahapan manajemen bencana menghadapi erupsi Gunung Merapi yang
dilakukan oleh BPBD Kabupaten Sleman.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Secara teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan serta kepustakaan untuk penelitian lanjutan terkait dengan tema dan topik
manajemen bencana. Selain itu, juga diharapkan dapat menambah khasanah Ilmu Administrasi Negara khususnya dalam bidang Manajemen
dan Kebijakan Publik. 2.
Secara praktis a.
Bagi peneliti Penelitian ini untuk menambah wawasan dan pengaplikasian
berbagai teori-teori yang telah dipelajari selama masa perkuliahan di jurusan Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas
Negeri Yogyakarta, serta mengembangkan kemampuan berfikir melalui penulisan karya ilmiah.
b. Bagi pemerintah
Penelitian ini sebagai masukan bagi administrator publik, dan semua aparatur negara dalam rangka manajemen bencana khususnya
erupsi gunung berapi agar dampak bencana dapat diminalisir. c.
Bagi masyarakat Memberikan pengetahuan dan wawasan kepada masyarakat
tentang manajemen bencana agar masyarakat dapat berperan serta
dalam manajemen bencana erupsi Gunung Merapi untuk meminimalisir dampak erupsi.
10
BAB II KAJIAN PUSTAKA