5. 2 Prosedur Pembelajaran Kooperatif Activing Knowledge Pengaktifan pengetahuan Acquiring Knowledge Memperoleh dan menambah pengetahuan baru Understanding Knowledge Pemahaman pengetahuan

d. Keterampilan bekerja sama Kemauan untuk bekerja sama itu kemudian dipraktikkan melalui aktivitas dan kegiatan yang tergambarkan dalam ketermapilan bekerja sama. 2. Prinsip-prinsip Pembelajaran Kooperatif a. Prisip ketergantungan kelompok, keberhasilan suatu penyelesaian tugas sangat tergantungn kepada usaha yang dilakukan setiap anggota kelompoknya. Oleh sebab itu, perlu disadar oleh setiap anggota kelompk keberhasilan penyelesaian tugas kelompok akan ditentukan oleh kinerja masing-masing anggota. Dengan demikian, semua anggota dlam kelompok akan merasa kelompok akan merasa saling ketergangtungan. b. Tanggung Jawab perseorangan Individual Accountability Prinsip ini merupakan kensekuensi dari prinsip yang pertama. Oleh karena keberhasilan kelompok tergantung pada setiap anggotanya, maka setiap anggota kelompok harus memiliki tanggung jawab sesuai dengan tugasnya. c. Interaksi tatap muka face to face promotion interaction Pembelajaran kooperatif memberi ruang dan kesempatan yang luas kepada setiap anggoat kelompok untuk bertatap muka saling memberikan informasi dan saling membelajarkan. Interaksi tatap muka akan memberikan pengalaman yang berharga kepada setiap anggota kelompok untuk bekerja sama, mengharagi setiap perbedaan, memanfaatkan kelebihan masing-masing sanggota dan mengisis kekurangan masing-masing. d. Partsipasi dan komunikasi participation communication Pembelajaran kooperatif melatih siswa untuk dapat mampu berpartisipasi aktif dan berkomunikasi. Kemampuan ini sangat penting sebagai bekal mereka dalam kehidupan di masyarakat kelak. Oleh sebab itu, sebelum melakukan kooperatif, guru perlu membekali siswa dengan kemampuan berkomunikasi.

3. 5. 2 Prosedur Pembelajaran Kooperatif

Prosedur pembelajaran kooperatif pada prinsipnya teridri atas empat tahap, yaitu: 1 penjelasan mataeri; 2 belajar dalam kelompok; 3 penilaian; dan 4 pengakuan tim. 1. Penjelasan materi Tahap penjelasan diartikan sebagai proses penyampaian pokok-pokok materi pelajaran sebelum siswa belajar dalam kelompok. Tujuan utama dalam tahap ini adalah pemahaman siswa terhadap pokok materi pelajaran. Pada tahap ini guru memberikan gambaran umum tentang materi pelajaran yang harus dikuasai yang selanjutnya siswa akan memperdalam materi dalam pembelajaran kelompok tim. 2. Belajar dalam kelompok Setelah guru menjelaskan gambaran umum tentang pokok-pokok materi pelajaran, selanjutnya siswa diminta untuk belajar pada kelompoknya masing-masing yang telah dibentuk sebelumnya. Pengelompokkan dalam SPK bersifat heterogen. 3. Penilaian Penilaian dalam SPK bisa dilakukan dengan tes atau kuis. Tes atau kuis dilakukan baik secara individual maupun secara kelompok. 4. Pengakuan Tim Pengakuan Tim team recognition adalah penetapan tim yang dianggap paling menonjol atau tim paling berprestasi untuk kemudian diberikan penghargaan atau hadiah.

3. 5. 3 Keunggulan dan kelemahan SPK

1. Keunggulan SPK Keunggulan pembelajaran kooperatif sebagai suatu strategi pembelajaran diantaranya adalah :  Siswa tidak terlalu menggantungkan pada guru, tetapi dapat menambah kepercayaan kemampuan berpikir sendiri, menemukan informasi dari berbagai sumber, dan belajar dari siswa yang lain.  Siswa dapat mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide atau gagasan dengan kata- kata secara verbal dan membandingkannya dengan ide-ide lain  Dapat membantu anak untuk respek pada orang lain dan menyadari akan segala keterbatasannya serta menerima segala perbedaan  Dapat membantu memberdayakan setiap siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam belajar  Merupakan suatu strategi yang cukup ampuh untuk meningkatkan prestasi akademik sekaligus kemampuan sosial  Dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk menguji ide dan pemahamannya sendiri, menerima umpan balik  Dapat meningkatkan kemampuan siswa menggunakan informasi dan kemampuan belajar abstrak menjadi nyata riil  Interaksi yang terjadi dapat meningkatkan motivasi dan memberikan rangsangan untuk berpikir 2. Keterbatasan SPK :  Membutuhkan waktu yang lama untuk memahami dan mengerti filosofis SPK  Jika tanpa peer teaching yang efektif, bisa terjadi cara belajar yang seharusnya dipelajari dan dipahami siswa tidak pernah dicapai siswa  Penilaian yang diberikan dalam SPK didasarkan kepada hasil kerja kelompok  Keberhasilan SPK dalam upaya mengembangkan kesadaran berkelompok memerlukan periode waktu yang cukup panjang  Banyaknya aktivitas dalam kehidupan yang hanya daidasarkan kepada kemampuan secara individual

II.3.6 Strategi Pembelajaran Kontekstual 3. 6. 1 Konsep Dasar

Contextual Teaching and Learning CTL adalah suatu strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka. Dari konsep ini ada 3 hal yang harus kita pahami: 1. CTL menekankan kepada proses keterlibatan siswa untuk menemukan materi. 2. CTL mendorong agar siswa dapat menemukan hubungan antara materi yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata. 3. CTL mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan Sehubungan dengan hal diatas, terdapat 5 karakteristik penting dalam proses pembelajaran CTL :

1. Activing Knowledge Pengaktifan pengetahuan

Artinya apa yang akan dipelajari tidak terlepas dari pengetahuan yang sudah dipelajari, dengan demikian pengetahuan yang akan diperoleh siswa adalah pengetahuan yang utuh yang memiliki keterkaitan satu sama lain.

2. Acquiring Knowledge Memperoleh dan menambah pengetahuan baru

Artinya pembelajaran dimulai dengan mempelajari secara keseluruhan kemudian memerhatikan detailnya.

3. Understanding Knowledge Pemahaman pengetahuan

Artinya pengetahuan yang diperoleh bukan untuk dihafal tetapi untuk dipahami dan diyakini.

4. Applying Knowledge Mempraktikan atau mengaplikasikan pengetahuan