dilakukan berdasarkan reaksi kimia hanya terdapat pada beberapa minyak atsiri. Contoh isolasi eugenol dari komponen yang lain yang terdapat didalam minyak
daun cengkeh dengan menggunakan larutan natrium hidroksida. Isolasi sitronelal dari komponen dalam minyak sereh dengan menggunakan larutan jenuh natrium
bisulfit. Kelompok kedua adalah minyak atsiri yang sukar dipisahkan menjadi komponen murninya. Lazimnya minyak atsiri tersebut langsung dapat digunakan,
tanpa diisolasi komponen-komponennya, sebagai pewangi berbagai produk Andria, 2000.
2.2.1 Sifat-sifat Minyak Atsiri
Adapun sifat-sifat dari minyak atsiri ialah Gunawan, 2004 1.
Tersusun dari bermacam-macam komponen senyawa. 2.
Memiliki bau khas. Umumnya bau ini mewakili bau tanaman asalnya. Bau ninyak atsiri satu dengan yang lain berbeda-beda, sangat tergantung dari
macam dan intensitas bau dari masing-masing komponen penyusunnya. 3.
Mempunyai rasa getir, kadang-kadang berasa tajam menggigit, memberi kesan hangat sampai panas, atau justru dingin ketika terasa di kulit,
tergantung dari jenis komponen penyusunnya. 4.
Bersifat tidak stabil terhadap pengaruh lingkungan, baik pengaruh oksigen udara, sinar matahari, dan panas karena terdiri dari berbagai macam
komponen penyusun. 5.
Pada umumnya tidak dapat bercampur dengan air. 6.
Sangat mudah larut dalam pelarut organik.
Universitas Sumatera Utara
2.2.2 Fungsi Minyak Atsiri
a. Fungsi Minyak Atsiri bagi Tanaman
Dalam jumlah yang relatif besar minyak atsiri disimpan dalam tanaman, karena tidak ditransfer ke batang atau daun sebelum daun itu gugur sehingga
timbul asumsi kuat bahwa minyak atsiri merupakan sumber energi yang terpenting. Minyak ini dapat menolak kehadiran binatang akan tetapi bagi
tanaman tertentu, minyak atsiri dapat menarik serangga sehingga penyerbukan lebih efektif. Dilain pihak tercipta sejenis daya tahan tanaman terhadap
kerusakan oleh binatang maupun tanaman parasit dengan dihasilkan minyak dengan bau yang merangsang. Minyak berfungsi sebagai penutup bagian kayu
yang terluka atau berfungsi sebagai vernis untuk mencegah penguapan air cairan sel yang berlebihan sehingga berfungsi sebagai penghambat penguapan air
Guenther, 1987. b.
Fungsi Minyak Atsiri bagi Manusia Minyak atsiri sebagai bahan pewangi dan penyedap, antiseptik internal
atau eksternal, dan sebagai bahan analgesik. Minyak atsiri mempunyai sifat membius, dan merangsang. Disamping itu beberapa jenis minyak atsiri lainnya
dapat digunakan sebagai obat cacing. Minyak atsiri juga membantu pencernaan dengan merangsang saraf sekresi sehingga dengan mencium bau-bauan tertentu,
maka akan keluar cairan getah sehingga rongga mulut dan lambung menjadi basah. Kegunaan lain dari minyak atsiri adalah sebagai bahan pewangi kosmetik
Guenther, 1987.
Universitas Sumatera Utara
2.2.3 Metode Isolasi Minyak Atsiri