Metode Isolasi Minyak Atsiri

2.2.3 Metode Isolasi Minyak Atsiri

Isolasi atau penyulingan dapat didefinisikan sebagai proses pemisahan komponen-komponen suatu campuran yang terdiri atas dua cairan atau lebih berdasarkan perbedaan tekanan uap atau berdasarkan perbedaan titik didih komponen - komponen senyawa tersebut Sastrohamidjojo, 2004. Metode Isolasi Minyak Atsiri Minyak atsiri umumnya diisolasi dengan empat metode yang lazim digunakan sebagai berikut: 1. Metode destilasi terhadap bagian tanaman yang mengandung minyak. Dasar dari metode ini adalah memanfaatkan perbedaan titik didih. 2. Metode penyarian dengan menggunakan pelarut penyari yang cocok. Dasar dari metode ini adalah adanya perbedaan kelarutan. Minyak atsiri sangat mudah larut dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air. 3. Metode pengepresan atau pemerasan. Metode ini hanya bisa dilakukan terhadap simplisia yang mengandung minyak atsiri dalam kadar yang cukup besar. Bila tidak, nantinya hanya habis dalam proses pemerasan. 4. Metode perlekatan bau dengan menggunakan media lilin enfleurage. Metode ini disebut juga metode enfleurage. Cara ini memanfaatkan aktivitas enzim yang diyakini masih terus aktif selama sekitar 15 hari sejak bahan minyak atsiri dipanen Gunawan 2004. Universitas Sumatera Utara 1. Metode Destilasi Diantara metode-metode isolasi yang paling lazim digunakan adalah metode destilasi. Beberapa metode destilasi yang populer dilakukan diberbagai perusahaan industri penyulingan minyak atsiri, antara lain sebagai berikut: a. Metode destelasi dengan uap Model ini disebut juga penyulingan uap atau penyulingan tak langsung. Pada prinsipnya, model ini sama dengan penyulingan langsung. Hanya saja, air penghasil uap tidak diidikan bersama – sama dalam kaatel penyulingan. Uap yang digunakan berupa jenuh atau uap yang kelewat panas dengan tekanan lebih dari 1 atmosfer. Di dalam proses penyulingan dengan upa ini, uap dialirkan melalui pipa uap berlingkar berpori dan berada dibawah, bahan tanaman yang akan disulung. Kemudian uap akan bergerak menuju bagian atas melalui bahan yang disimpan diatas saringan Tony Lukman, 2002. b. Metode destilasi dengan air Pada metode ini, bahan tanaman yang akan disuling mengalami kontak langsung dengan air memdidih. Bahan dapat mengapumg diatas air atau terendam secara sempurna, tergantung pada berat jenis dan jumlah bahan yang disuling. Ciri khas model ini yaitu adanya kontak langsung antra bahan dan air mendidih. Oleh karena itu, sering disebut penyulingan langsung. Minyak atsiri dari beberapa jenis bahan seperti bubuk buah badan dan bunga mawar cocok diproduksi dengan cara ini sebab seluruh bagian didih.Jika disuling dengan cara ini misalnya melalui penyulingan dengan uap, bahan akan merekat dan Universitas Sumatera Utara membentuk gumpalan besar yang kompak sehingga uap tidak bisa berpenetrasi ke dalam bahan Tony Lukman 2002. Dalam metode ini ada beberapa versi perlakuan, yaitu: 1. Bahan tanaman langsung direbus dalam air. 2. Bahan tanaman langsung masuk air, tetapi tiak direbus. Dari bawah dialirkan uap air panas. 3. Bahan tanaman ditaruh di bejana bagian atas, sementara uap air dihasilkan oleh air mendidih dari bawah dandang. 4. Bahan tanaman ditaruh dalam bejana tanpa air dan disemburkan uapair dari luar bejana c Metode destelasi dengan uap dan air Pada model destelasi ini, bahan tanaman yang akan disuling diletakkan diatas rak – rak atau saringan berlubang. Kemudian ketel penyulingan diisi dengan air sampai permukaan tidak jenuh dari bagian bawah saringan. Ciri khas model ini yaitu uap selalu dalam keadan basa, jenuh dan tidak terlalu panas. Bahan tanaman yang akan disuliung hanya berhubungan dengan uap dan tidak dengan iar panas Tony Lukman 2002. Kelebihan dan kekurangan model destilasi Sebenarnya tidak tedapat perbedaan yang mendasar pada prinsip ketiga model destelasi tersebut. Namun, dalam praktek hasilnya akan berbeda kadang - kadang perbedaannya sangat berarti karena masing – metode mempunyai kekurangan dan kelebihan. Universitas Sumatera Utara 2. Metode Penyarian Metode penyarian digunakan untuk minyak-minyak atsiri yang tidak tahan pemanasan, seperti cendana. Kebanyakan dipilih metode ini karena kadar minyak nya di dalam tanaman sangat rendahkecil. Bila dipisahkan dengan metode lain, minyaknya akan hilang selama proses pemisahan. Pengambilan minyak atsiri menggunakan cara ini diyakini sangat efektif karena sifat minyak atsiri yang larut sempurna di dalam bahan pelarut nonpolar Gunawan, 2004. 3. Metode Pengepresan atau Pemerasan Metode pemerasanpengeprasan dilakukan terutama untuk minyak-minyak atsiri yang tidak tahan pemanasan seperti minyak jeruk citrus. Juga terhadap minyak - minyak atsiri yang bau dan warnanya berubah akibat pengaruh pelarut penyari. Metode ini juga hanya cocok untuk minyak atsiri yang rendemennya relatif besar Gunawan, 2004. 4. Metode Enfleurage Metode enfleurage adalah metode penarikan bau minyak atsiri yang dilekatkanpada media lilin. Metode ini digunakan karena diketahui ada beberapa jenis bunga yang setelah dipetik, enzimnya masih menunjukkan kegiatan dalam menghasilkan minyak atsiri sampai beberapa hariminggu, misalnya bunga melati, Jasminum sambac , sehingga perlu perlakuan yang tidak merusak aktivitas enzim tersebut secara langsung Gunawan., 2004.

2.2.4 Penggolongan Minyak Atsiri