Fonem Vokal Bahasa Jawa

15 sare [ sar ฀] ‘ tidur ‘ sari [ sari ] ‘ inti ‘ e Fonem o Fonem o merupakan fonem madya, belakang, bulat, dan semi terbuka. Vokal ini dalam bahasa Jawa dapat berdistribusi di awal suku kata, tengah suku kata, dan akhir suku kata serta mempunyai dua alofon, yaitu [ o ] dan [฀]. Hal ini terlihat pada pasangan minimal berikut. 1 Alofon o Alofon o muncul jika berdistribusi pada suku kata terbuka separti pada contoh berikut ini. coro [ coro ] ‘ kecoak ‘ cara [ c ฀ r ฀ ] ‘ cara ‘ 2 Alofon ฀ Alofon ฀ muncul jika berdistribusi pada suku kata terbuka maupun tertutup, seperti pada contoh berikut. o mong [ ฀ m ฀ ŋ ] ‘ bicara ‘ e mong [ ə m ฀ ŋ ] ‘ asuh ‘ kopi [ k ฀ pi ] ‘ kopi ‘ kapi [ kapi ] ‘ kera’

2. Konsonan Bahasa Jawa

Fonem konsonan bahasa Jawa berdasarkan alat bicara yang membentuknya dapat dikelompokan menjadi 10 kelompok. Kesepuluh kelompok tersebut, ialah: 16 a Konsonan Bilabial Konsonan bilabial terjadi bila penghambat atrikulator aktifnya adalah bibir bawah dan artikulator pasifnya adalah bibir atas, yang meliputi kononan p b dan m. Perbedaan di antaranya ialah; a Fonem p Fonem p termasuk konsonan hambat letup bilabial tak bersuara. Fonem tersebut dapat berdistribusi pada awal suku kata dan akhir kata. Berikut pasangan minimal yang menunjukan hal itu. p upus [ p u p U s] ‘daun’ w uwus [ w u w U s ] ‘ucapan’ b Fonem b Fonem b adalah konsonan letup bilabial bersuara, fonem tersebut dapat berdistribusi pada awal suku kata dan akhir kata. Berikut pasangan minimal yang menunjukan hal itu. b ali [ bali ] ‘kembali’ k ali [kali] ‘sungai’ c Fonem m Fonem m adalah konsonan nasal bilabial, dan semua konsonan nasal termasuk konsonan bersuara, fonem ini dapat berdistribusi pada awal suku kata dan akhir kata. Berikut pasangan minimal yang menunjukan hal itu. siram [ siram ] ‘mandi’ sirah [sirah] ‘kepala’ 17 b Konsonan apiko-dental Konsonan apiko dental terjadi bila penghambat aktifnya ialah lidah ujung dan artikulator pasifnya ialah gigi atas. Konsonan apiko dental terdiri dari fonem t dan d. Perbedaan di antaranya ialah; a Fonem t Fonem t merupakan konsonan apiko dental tak bersuara. Dalam bahasa Jawa fonem ini dapat berdistribusi pada awal suku kata dan akhir kata. Berikut pasangan minimal yang menunjukan hal itu. t uku [ tuku] ‘ beli’ b uku [ buku ] ‘buku’ b Fonem d Fonem d adalah konsonan apiko dental bersuara dan habatanya lebih pendek dari pada t, dalam bahasa Jawa fonem ini dapat berdistribusi di awal suku kata dan akhir kata. Berikut pasangan minimal yang menunjukan hal itu. d ina [d in ฀] ‘hari’ r ina [ rin ฀ ] ‘ siang hari’ c Konsonan apiko- alveolar Konsonan apiko-alveolar terjadi terdiri dari fonem n, l dan r. Perbedaan di antaranya ialah; 18 a Fonem n Fonem n merupakan konsonan nasal apiko-alveolar bersuara, konsonan ini dapat berdistribusi pada awal suku kata dan akhir kata. Berikut pasangan minimal yang menunjukan hal itu. ban [ban] ‘karet pada roda’ bam [ bam ] ‘gigi geraham’ b Fonem l Fonem l merupakan konsonan sampingan apiko-alveolar bersuara, fonem ini dapat berdistribusi di awal dan akhir kata. Berikut pasangan minimal yang menunjukan hal itu. bal a [ b ฀ l ฀] ‘ prajurit yang ikut perang’ bapa [ b ฀ p ฀] ‘ bapak’ c Fonem r Fonem r merupakan konsonan getar apiko alveolar. Fonem ini dapat berdistribusi di awal suku kata, tengah suku kata, dan akhir kata. Berikut pasangan minimal yang menunjukan hal itu. guru [ guru] ‘pengajarguru’ gulu [gulu] ‘ leher’ d Konsoanan apiko-palatal Konsonan apiko-palatal terjadi bila artikulator aktifnya adalah ujung lidah dan artikulator pasifnya langit-langit keras. Konsonan apiko-palatal meliputi ฀, ฀. Perbedaan di antaranya ialah; 19 a Fonem ฀ Fonem ฀ dalam bahasa Jawa haya berdistribusi pada awal dan tengah saja , sedang pada akhir suku kata tidak bisa. Berikut pasangan minimal yang menunjukan hal itu. Th uth uk [฀ u฀uk ] ‘ pukul’ t utuk [tutuk] ‘ mulut’ b Fonem ฀ Fonem ฀ dalam bahasa Jawa juga hanya berdistribusi pada awal dan tengah saja. Berikut pasangan minimal yang menunjukan hal itu. Dhasar [฀ asar] ‘bagian alas dari sebuah wadah’ kasar [ kasar] ‘kasar’ Tedh ak [t฀฀a ?] ‘turun’ telak [t฀la?] ‘langit-langit mulut’ e Konsoanan medio-palatal Konsonan medio- palatal terjadi bila artikulator aktifnya adalah lidah dan artikulator pasifnya langit-langit keras. Konsonan medio- palatal meliputi [c, j]. Perbedaan di antaranya. a Fonem c Fonem c temasuk konsonan habat letup medio-palatal tak bersuara. Dalam bahasa Jawa hanya berdistrubusi pada awal serta tengah saja tidak bisa sebagai penutup kata. Hal itu terlihat dalam pasangan minimal berikut:

Dokumen yang terkait

PENGARUH MEMBACA AL-QURAN DENGAN METODE TAHSIN TERHADAP DEPRESI PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA ABIYOSO PAKEM YOGYAKARTA

0 2 87

TINGKAT RESILIENSI USIA LANJUT DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA ABIYOSO, PAKEM, SLEMAN, YOGYAKARTA.

0 0 126

PELAKSANAAN PROGRAM PENINGKATAN KESEJAHTERAAN SOSIAL LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA ABIYOSO.

8 37 194

Latihan Range of Motion Berpengaruh Terhadap Mobilitas Fisik pada Lansia di Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha Unit Abiyoso Yogyakarta

0 0 9

GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL PADA LANSIA YANG TINGGAL DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA ABIYOSO YOGYAKARTA - DIGILIB UNISAYOGYA

0 0 22

Pengaruh Pemberian Jus Tomat terhadap Tekanan Darah pada Lansia Penderita Hipertensi di Panti Sosial Tresna Werdha Unit Abiyoso Yogyakarta - DIGILIB UNISAYOGYA

0 0 16

PENGARUH RENDAM AIR HANGAT PADA KAKI TERHADAP INSOMNIA PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA YOGYAKARTA UNIT BUDI LUHUR NASKAH PUBLIKASI - Pengaruh Rendam Air Hangat pada Kaki Terhadap Insomnia pada Lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Yogyakarta Unit

0 0 11

HUBUNGAN LONELINESS LEVEL DENGAN KUALITAS TIDUR LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA UNIT ABIYOSO PAKEM SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Loneliness Level Dengan Kualitas Tidur Lansia Di Panti Sosial Tresna Werdha Unit Abiyoso Pakem Sleman Yog

0 0 12

HUBUNGAN KADAR ASAM URAT DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA UNIT ABIYOSO PAKEM SLEMAN NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Kadar Asam Urat dengan Kejadian Hipertensi pada Lansia Di Panti Sosial Tresna Werdha Unit Abiyoso Pakem Sle

0 0 14

PENGARUH RELAKSASI PROGRESIF TERHADAP KECEMASAN PADA LANSIA DI BALAI PELAYANAN SOSIAL TRESNA WERDHA ABIYOSO YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - PENGARUH RELAKSASI PROGRESIF TERHADAP KECEMASAN PADA LANSIA DI BALAI PELAYANAN SOSIAL TRESNA WERDHA ABIYOSO YOGYAKART

0 0 14