mengalami proses morfologi mengimbuhan di belakang {priksa+-an= priksaan}. Kesalahan ini dipengaruhi oleh faktor kesehatan seperti gigi yang tanggal hal ini
berpengaruh dengan fisik bagian mulut sehingga fungsinya ikut terpengaruh.
b. Penghilangan Fonem w
Bentuk kesalahan penghilangan fonem konsonan yang kedua adalah penghilangan fonem w. Data kesalahan sebagai berikut.
30 Rn : Ayo mbah ngobrol, cerita
Rn: Ayo mbah ngobrol, cerita. Pnm: Boten isa celita, pun la ceta le ngandani, pun telad la
d▫▫e
untu,kula niku pun sepuh, pun tua dewe pun sangang puluh taun. Deleng mati-mati.ideh paling pa
݀̅ang umur. Kantane pun do mati kabeh.Kanta kula punnapa niku da mati ningal.
mletasi ulip nek deleng dipalingi pundut kula la nek deleng titi mangsane. Rec 23 Pnm 90 22072013 Data No:12
Pnm: Tidak bisa cerita, sudah tidak jelas, sudah celat karena tidak punya gigi, saya sudah tua sendiri sudah sembilanpuluh tahun.
Belum meninggal. Masih diberi panjang umur. Teman-teman saya banyak yang sudah meninggal menjalankan hidup kalu
belum tiba saatnya dipanggil.
Berdasarkan data di atas terdapat kesalahan penghilangan fonem [w]. Kata yang mengalmi kesalahan adalah de
[d]. Kata de dalam bahasa jawa tidak memiliki makan. Untuk mengisi lafal yang sesui konteksnya adalah duwe ‘punya’.
Lafal untuk kata duwe adalah [duw].
Kesalahan ini disebabkan oleh penghilangan fonem w hal ini dikarenakan penutur tidak dapat melafalkan kata duwe
[duw] dengan tepat. Hal ini dipengaruhi oleh faktor kesehatan seperti gigi yang tanggal hal ini berpengaruh
dengan fisik bagian mulut sehingga fungsinya ikut terpengaruh.
c. Penghilangan Fonem l.
Bentuk kesalahan penghilangan fonem konsonan yang ketiga adalah penghilangan fonem l. Data kesalahan sebagai berikut.
31 Pnm : Kula niki kanda nggeh isa neng telat boten ceta, kula malu untu pun
te▫as. Kula Pun long taun untune le teas.
Pnm: saya berbicara ya bisa, tapi celat tidak jelas, saya malu karena gigi saya sudah habis. Sudah dua tahun gigi saya habis.
Rec 23 Pnm 90 22072013 Data No: 15 Berdasarkan data di atas terdapat kesalahan penghilangan fonem [l]. Kata
yang mengalmi kesalahan adalah teas [tas], kata teas dalam bahasa Jawa tidak
memiliki makana. Untuk mengisi lafal yang sesuai adalah telas. ‘habis’ Lafal untuk kata telas
adalah [tlas]. Kata telas merupakan ragam krama dari entek Kesalahan ini disebabkan oleh penghilangan fonem l hal ini dikarenakan
penutur tidak dapat melafalkan kata telas [tlas] dengan tepat. Hal ini dipengaruhi oleh faktor kesehatan seperti gigi yang tanggal hal ini berpengaruh
dengan fisik bagian mulut sehingga fungsinya ikut terpengaruh.
d. Penghilangan Fonem m
Bentuk kesalahan penghilangan fonem konsonan yang keempat adalah penghilangan fonem m. Data kesalahan sebagai berikut.
32 Rn: sampun siram mbah?
Rn: Simbah, sudah mandi? Pnm: pun
. Pnm: sudah. Rn: Seger mbah?
Rn: segar Mbah? Pnm: segel, ngange wedang teng
▫liki pun disediani.
Pnm: Seger, pakai air hangat, di sini sudah disediakan. Rec 23 Pnm 90 22072013
Berdasarkan data di atas terdapat kata yang mengalami kesalahan penghilangan fonem m. Kata yang mengalami kesalahan adalah liki [li?i]. Kata