Bursa Efek Indonesia, yaitu www.idx.co.id
yang berupa laporan keuangan perusahaan.
2. Data kuantitatif, yaitu data yang diperoleh dalam penelitian ilmiah yang
sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomea serta hubungan- hubungannya. Data atau bukti ini berbasiskan padang angka. Data
kuantitatif dalam penelitian ini berupa laporan keuangan perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Burse Efek
Indonesia periode 2010-2012.
3.8 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi, yaitu mengumpulkan data berupa laporan keuangan perusahaan
manufaktur sektor makanan dan minuman periode 2010-2012 yang telah dipublikasikan. Data dipeoleh dari situs resminya Indonesia Stock Exchange
Bursa Efek Indonesia, yaitu www.idx.co.id
.
3.9 Metode Analisis Data
Keseluruhan data dalam penelitian ini diteliti untuk dapat memberikan jawaban dari rumusan masalah yang telah ditentukan dalam peneltian ini. Data
dalam penelitian ini adalah data panel yaitu gabungan data berstruktur urut waktu time series dan data kerat lintang cross section. Alat analisis yang digunakan
untuk mengolah data panel tersebut adalah dengan menggunakan bantuan program Software Eviews 7.
Universitas Sumatera Utara
3.9.1 Analisis Deskriptif
Untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh tentang variabel-variabel
yang digunakan dalam penelitian ini baik variabel dependan maupun variabel independen maka dilakukan terlebih dahulu analisis secara statistik deskriptif
yang mencakup nilai rata-rata mean, median, nilai maksimum dan minimum serta standar deviasi.
3.9.2 Regresi Linear Berganda
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
analisis regresi linear berganda multiple regression. Analisis ini dilakukan
untuk mengetahui pengaruh suatu variabel independen terhadap variabel
dependen. Model regresi berganda atas variabel dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
Y =
β +
β
1
X
1 +
β
2
X
2
+ β
3
X
3
+ β
4
X
4
+ β
5
X
5
+ β
6
X
6
+ e
Dimana : Y
= pertumbuhan Laba β0
= konstanta X
1
= current ratio X
2
= quick ratio
X
3
= cash ratio
X
4
= gross profit margin
X
5
= return on asset
X
6
= return on equity Β
1
, β
2
,... β
6
= koefisien variabel independen
Universitas Sumatera Utara
e = variabel pengganggu
3.9.3 Pengujian dan Pemilihan Model
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data panel. Menurut Juanda 2012 : 175 data panel adalah “penggabungan data deret waktu dengan
cross section. Dengan kata lain, data panel adalah data yang diperoleh dari data cross section yang diobservasi berulang pada unit individu objek yang sama
pada waktu yang berbeda.” Terdapat dua tipe pemodelan residual data panel yang digunakan dalam pemilihan model dengan metode Generalized Least Squares
GLS, yaitu 1 Model Efek Tetap: Fixed Effect Model FEM dan 2 Model
Efek Random: Random Effect Model REM. 3.9.3.1 Pendekatan Efek Tetap
Fixed Effect Model
Menurut Widarjono 2013 : 356 teknik mod el fixed effect adalah “teknik mengestimasi data panel dengan menggunakan variabel dummy untuk menangkap
adanya perbedaan intersep”. Fixed effect ini didasarkan adanya perbedaan intersep antara perusahaan namun intersepnya sama antar waktu time invariant.
Disamping itu, model ini juga mengasumsikan bahwa koefisien regresi slope tetap antar perusahaan dan antar waktu. Menurut Juanda 2012 : 180 “metode
regresi data panel dengan model Least Square Dummy Variable LSDV adalah sebagai berikut :
Dimana : i = 1,2,3 Sebanyak jumlah perusahaan, yaitu perusahaan A, B, dan lainnya
t = 1,2,3,4 Sebanyak tahun, yaitu tahun 2010-2012
Universitas Sumatera Utara
3.9.3.2 Pendekatan Efek Acak Random Effect Model
Random effect model digunakan untuk mengestimasi data panel dimana variabel gangguan mungkin saling berhubungan antar waktu dan antar individu.
Metode random effect berasal dari pengertian bahwa variabel gangguan terdiri dari dua komponen yaitu variabel gangguan secara menyeluruh yaitu kombinasi
time series dan cross section dan variabel gangguan secara individu. Menurut Ariefianto 2012 : 151 “ model random effect digunakan ketika unobserved effect
dapat diasumsikan tidak berkorelasi dengan satulebih variabel bebas”. Bila pada model efek tetap, perbedaan antar individu dan atau waktu dicerminkan lewat
intercept, maka model random diakomodasikan lewat error. Menurut Juanda 2012 : 181 “bentuk random effect model bisa dijelaskan pada persamaan
berikut” :
Y
it
=
i
+
1
X
1it
+
2
X
2it
+
i
+ u
it
Y
it
=
i
+
1
X
1it
+
2
X
2it
+ w
it
Di mana :
w
it
=
i
+ u
it
Komponen w
it
terdiri dari dua komponen, yaitu sebagai komponen error dari masing-masing cross section dan sebagai error yang merupakan gabungan
atas error dari deret waktu dan cross section. Berdasarkan hal tersebut, metode random ini dikenal juga dengan sebutan Error Components Model ECM.
Asumsi umum dari ECM adalah :
i
~N 0, ķ
2
Ķ u
it
~N 0, ķ
2 u
Universitas Sumatera Utara
E
i
, u
it
= 0 E
i ,
j
i ≠ j
Eu
it
u
is
= Eu
it
u
jt
= Eu
it
u
js
= 0 i ≠ j ; t ≠ s
Komponen error individual tidak berkorelasi satu sama lainnya dan tidak ada autokorelasi baik pada unit data silang maupun data deret waktu.
Untuk menentukan
pendekatan mana yang akan digunakan dalam
melakukan pengolahan data dalam penelitian ini maka diperlukan pengujian model yang valid. Uji yang digunakan dalam pemilihan model adalah uji
Haussman Test.
3.9.3.3 Uji Haussman Test
Haussman test merupakan suatu uji statistik untuk memilih model fixed effect atau random effect dalam menganalisis data. Hipotesis yang digunakan pada
uji spesifikasi Haussman adalah sebagai berikut : H
: Random effect model H
1
: Fixed effect model Pengujian Haussman ini mengikuti distribusi statistik Chi Square. Jika
terjadi penolakan terhadap hipotesis nol dimana nilai statistik Haussman lebih besar dari nilai kritisnya maka model fixed effect digunakan, begitu pula
sebaliknya.
3.9.4 Pengujian Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik dilakukan untuk menguji ketepatan metode Generalized Least Squares GLS. Uji asumsi klasik harus dipenuhi pada analisis
regresi linerar berganda yang berbasis Ordinary Least Squares OLS. Dengan demikian uji autokorelasi, heterokedastisitas, multikolinearitas dan normalitas
Universitas Sumatera Utara
tidak perlu dilakukan pada data penel dengan metode GLS. Menurut Widarjono, 2013 : 353 data panel dengan metode GLS memiliki beberapa keuntungan, yaitu:
1. Data panel yang merupakan gabungan dua data time series dan
cross section mampu menyediakan data yang lebih banyak sehingga akan menghasilkan degree of freedom yang lebih besar.
2. Menggabungkan informasi dari data time series dan cross section
dapat mengatasi masalah yang timbul ketika ada masalah penghilangan variabel ommited-variabel.
Keunggulan lain dari regresi data panel menurut Ajija : 2011 adalah : 1.
Panel data mampu memperhitungkan heterogenitas individu secara ekspilisit dengan mengizinkan variabel spesifik individu;
2. Kemampuan mengontrol heterogenitas ini selanjutnya menjadikan
data panel dapat digunakan untuk menguji model perilaku lebih kompleks.
3. Data panel mendasarkan diri pada observasi cross-section yang
berulang-ulang time series, sehingga metode data panel cocok digunakan sebagai study of dynamic adjustment.
4. Tingginya jumlah observasi memiliki implikasi pada data yang
lebih informative, lebih variatif, dan kolinieritas multiko antara data semakin berkurang, dan derajat kebebasan degree of
freedomdf lebih tinggi sehingga dapat diperoleh hasil estimasi yang lebih efisien.
5. Data panel dapat digunakan untuk mempelajari model-model
perilaku yang kompleks. 6.
Data panel dapat digunakan untuk meminimalkan bias yang mungkin ditimnbulkan oleh agregasi data individu.
Dengan keunggulan yang dimiliki data panel tersebut, maka uji asumsi klasik tidak harus dilakukan dalam penelitian ini Ajija : 2011. Uji normalitas
juga tidak dilakukan karena berdasarkan pengalaman empiris beberapa pakar statistik, data yang banyaknya lebih dari 30 angka n 30, maka sudah dapat
diasumsikan berdistribusi normal. Dimana jumlah observasi atau n dalam penelitian ini adalah 36.
Universitas Sumatera Utara
3.9.5 Pengujian Hipotesis
Hipotesis penelitian diuji untuk menilai pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan
analisis regresi linear berganda. Kemudian pengujian dilakukan dengan pengujian analisis F dan pengujian analisis t untuk mengetahui apakah masing-masing
variabel independen secara individu maupun secara simultan berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. Model regresi untuk menguji hipotesis tersebut
dinyatakan dalam bentuk fungsi pertumbuhan laba
3.9.5.1 Uji Koefisien Determinasi R
2
Menurut Widarjono 2013 : 26 uji koefisien determinasi R
2
dilakukan “untuk melihat proporsi atau presentasi dari total variansi variabel dependen Y
yang dijelaskan oleh variabel independen X”. Nilai koefisien determinasi ini terletak antara 0 dan 1. Semakin angkanya mendekati 1 atau 100 maka semakin
baik karena mampu menjelaskan data aktualnya atau semakin besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Selisih angka atau sisanya
dijelaskan oleh variabel residual yaitu variabel di luar model yang tidak dimasukkan dalam model.
Rendahnya nilai R
2
dapat terjadi karena beberapa alasan. Pertama, variabel independen X mungkin bukan variabel yang menjelaskan dengan baik terhadap
variabel dependen Y. Kedua, setiap variabel yang berkembang runtut waktu mampu menjelaskan dengan baik variasi variabel lain yang juga berkembang
dalam waktu yang sama. Dan ketiga, adanya variasi yang besar antara variabel yang diteliti pada periode yang sama.
Universitas Sumatera Utara
3.9.5.2 Uji Signifikansi Simultan Uji F
Menurut Widarjono 2013 : 65 “uji ini dilakukan untuk mengevaluasi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara individu”.
Menurut Ariefianto 2012 : 20 “uji F dilakukan untuk melihat apakah beberapa parameter regresi secara bersama telah memenuhi suatu hipotesis”. Uji ini
dilakukan dengan membandingkan signifikasi perbandingan dengan kriteria berikut :
1. Membuat hipotesis nol H
dan hipotesis alternatif H
a
sebagai berikut :
H :
β
1
= β
2
= ...= β
k
= 0 H
a
: paling tidak satu dari β
k
≠ 0 dimana k = 1,2,3,..., k 2.
Mencari nilai F dihitung dengan formula :
Di mana : k = jumlah variabel bebas
n = jumlah observasi Nilai F kritis berdasarkan besarnya
α dan df dimana besarnya ditentukan oleh numerator k-1 dan df untuk denominator n-k.
3. Keputusan di tentukan oleh :
Jika F
hitung
F
kritis
, maka kita menolak H , dan
Jika F
hitung
F
kritis
maka gagal menolak H .
Dimana H dan H
a
adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
H : Tidak ada pengaruh antara variabel current ratio, quick ratio,
cash ratio, gross profit margin, return on assets, dan return on equity secara bersamaan terhadap pertumbuhan laba.
H
a
: Ada pengaruh antara variabel current ratio, quick ratio, cash ratio, gross profit margin, return on assets, dan return on equity
secara bersamaan terhadap pertumbuhan laba.
3.9.5.3 Uji Signifikan Parsial Uji t
Menurut Ariefianto 2012 : 20 “uji t test dilakukan untuk melihat suatu parameter regresi telah sesuai dengan hipotesis. Kriteria statistik uji t t stat
dibandingkan dengan nilai kritisnya atau dengan menghitung p value”. Dengan menggunakan Eviews, nilai p value dapat dihitung, sehingga tidak perlu lagi
mencari nilai kritis pada tabel. Adapun prosedur uji t adalah sebagai berikut : Jika nilai p value
α = 0.05 maka variabel tidak memiliki dampak yang signifikan.
Jika nilai p value α = 0.05 maka variabel memiliki dampak yang
signifikan.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum
Jenis data yang digunakan merupakan data sekunder berupa data laporan keuangan perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman sebanyak 16
perusahaan yang diperoleh dari situs Bursa Eek Indonesia yaitu www.idx.ac.id
. Metode pengumpulan sampel dalam penelitian ini dilakukan berdasarkan kriteria
yang telah ditentukan, yaitu: 1 Perusahaan-perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-
2012, 2 Perusahaan-perusahaan manufaktur tersebut memiliki laporan keuangan yang lengkap dan telah diaudit pada peride 2010-2012 dan 3 Perusahaan-
perusahaan manufaktur tersebut memiliki laba positif pada periode 2010-2012. Berdasarkan kriteria diatas, maka data yang digunakan dalam penelitian ini
berjumlah 12 perusahaan dari 16 perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2010-2012
sehingga diper oleh sampel berjumlah 36 observasi 12 perusahaan x 3 tahun.
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif merupakan gambaran secara menyeluruh tentang variabel-v ariabel yang digunakan dalam penelitian baik variabel independen dan
variabel dependen. Dengan demikian dilakukan terlebih dahulu analisis secara statistik deskriptif yang mencakup nilai rata-rata mean, standar deviasi, nilai
Universitas Sumatera Utara
minimum dan nilai maksimum. Berikut ini rangkuman data statistik deskriptif dari variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian.
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian
Date: 052614 Time: 12:30
Sample: 2010 2012
X1 X2
X3 X4
X5 X6
Y Mean
1.720.798 1.263.979
0.258257 0.307129
0.440274 0.131233
0.993329 Median
1.708.823 1.192.005
0.196130 0.316977
0.382367 0.097565
0.939771 Maximum
1.941.607 1.414.652
0.398990 0.398695
0.570458 0.214282
2.223.133 Minimum
1.511.963 1.185.279
0.179650 0.205716
0.367999 0.081851
‐0.182918 Std. Dev.
0.215072 0.130530
0.122157 0.096866
0.112971 0.072351
1.203.919 Skewness
0.101969 0.704996
0.692657 ‐0.184828
0.694261 0.669769
0.081565 Kurtosis
1.500.000 1.500.000
1.500.000 1.500.000
1.500.000 1.500.000
1.500.000 Jarque‐Bera
0.286449 0.529759
0.521137 0.298331
0.522249 0.505545
0.284576 Probability
0.866560 0.767298
0.770613 0.861427
0.770185 0.776645
0.867371 Sum
5.162.393 3.791.936
0.774770 0.921388
1.320.823 0.393698
2.979.986 Sum Sq. Dev.
0.092512 0.034076
0.029845 0.018766
0.025525 0.010469
2.898.843 Observations
3 3
3 3
3 3
3
Sumber : Hasil pengolahan data dengan Eviews, 2014 Dari hasil deskriptif memperlihatkan bahwa Current Ratio X1, Quick
Ratio X2, Cash Ratio X3, Gross Profit Margin X4, Return on Asset X5, Return on Equity X6, dan Profit Growth Y cenderung meningkat dengan hasil
nilai rata-rata hitung mean yang bernilai positif sebesar 1.720.798 untuk Current Ratio; Quick Ratio sebesar 1.263.979; Cash Ratio sebesar 0.258257; Gross Profit
Margin sebesar 0.307129; Return on Asset sebesar 0.440274; Return on Equity
Universitas Sumatera Utara
sebesar 0.131233 dan Profit Growth sebesar 0.993329. Untuk perbedaan nilai maximum dan minimum table 4.1 menunjukkan variable Return on Asset
memiliki nilai maximum terendah sebesar 0.214282 dan nilai maximum tertinggi pada variabel Profit Growth sebesar 2.223.133. Sedangkan nilai minimum
terendah adalah sebesar -0.182918 pada variabel Profit Growth dan nilai minimum tertinggi terjadi pada variabel Current Ratio sebesar 1.511.963
Standar deviasi memperliatkan nilai yang positif untuk semua variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Nilai standar deviasi tertinggi dari semua variabel
adalah Profit Growth sebesar 1.203.919 dan nilai standar deviasi terendah adalah variabel Return on Equity sebesar 0.072351. Dengan demikian berdasarkan hasil
dari analisis deskriptif menunjukkan secara umum semua variabel memiliki nilai statistik deskriptif yang positif.
4.2.2 Hasil Estimasi Regresi Linear Berganda
Kedua model fixed effects dan random effects digunakan untuk menunjukkan model mana yang terbaik digunakan dalam mengestimasi faktor-
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-
2012. Berikut ini adalah hasil estimasi dari kedua model dengan metode GLS :
Tabel 4.2 Hasil Estimasi Regresi Linear Berganda
Dependen Variabel : Pertumbuhan Laba Y Periode 2010-2012 Variabel
Fixed Effects Random Effects
C -3.223.297 1.131.561 X1? -0.195829
-0.459921 X2? 1.474.354
0.017390 X3? -2.326.834
0.796873
Universitas Sumatera Utara
X4? -0.529503 -2.161.321 X5? 5.146.219 -1.314.952
X6? 1.460.191 6.562.733
Hasil regresi linear berganda dengan metode REM adalah sebagai berikut : Y = 1.131.561 + -0.459921 X1 + 0.017390 X2 + 0.796873 X3 + -
2.161.321 X4 + -1.314.952 X5 + 6.562.733 X6 Berdasarkan persamaan regresi linear berganda tersebut, maka dapat di
interpretasikan untuk masing-masing variabel sebagai berikut : a.
Konstanta sebesar 1.131.561 menunjukkan konstanta dari pertumbuhan laba Y dengan asumsi nilai dari masing-masing variabel bebas X1, X2, X3,
X4, X5, X6 adalah konstan. b.
Koefisien regresi CR X1 sebesar -0.459921 menyatakan bahwa setiap perubahan sebesar 1 CR makan akan merubah pertumbuhan laba sebesar -
0.459921 dengan anggapan bahwa QR, Cash Ratio, GPM, ROA dan ROE adalah konstan. Adanya hubungan yang negatif ini, berarti bahwa antara CR
dengan pertumbuhan laba menunjukkan hubungan yang berlawanan, artinya setiap kenaikan CR akan diikuti oleh penurunan pertumbuhan laba.
c. Koefisien regresi QR X2 sebesar 0.017390 menyatakan bahwa setiap
perubahan sebesar 1 QR makan akan merubah pertumbuhan laba sebesar - 0.017390 dengan anggapan bahwa CR, Cash Ratio, GPM, ROA dan ROE
adalah konstan. Adanya hubungan yang positif ini, berarti bahwa antara CR dengan pertumbuhan laba menunjukkan hubungan yang searah, artinya
setiap kenaikan QR akan diikuti oleh kenaikan pertumbuhan laba, dan
Universitas Sumatera Utara
sebaliknya penurunan QR akan mengakibatkan penurunan pertumbuhan laba pula.
d. Koefisien regresi Cash Ratio X3 sebesar 0.796873 menyatakan bahwa
setiap perubahan sebesar 1 Cash Ratio makan akan merubah pertumbuhan laba sebesar 0.796873 dengan anggapan bahwa CR, QR, GPM, ROA dan
ROE adalah konstan. Adanya hubungan yang positif ini, berarti bahwa antara Cash Ratio dengan pertumbuhan laba menunjukkan hubungan yang
searah, artinya setiap kenaikan Cash Ratio akan diikuti oleh kenaikan pertumbuhan laba, dan sebaliknya penurunan Cash Ratio akan
mengakibatkan penurunan pertumbuhan laba pula. e.
Koefisien regresi GPM X4 sebesar -2.161.321 menyatakan bahwa setiap perubahan sebesar 1 GPM makan akan merubah pertumbuhan laba sebesar -
2.161.321 dengan anggapan bahwa CR, QR, Cash Ratio, ROA dan ROE adalah konstan. Adanya hubungan yang negatif ini, berarti bahwa antara
GPM dengan pertumbuhan laba menunjukkan hubungan yang berlawanan, artinya setiap kenaikan GPM akan diikuti oleh penurunan pertumbuhan
laba. f.
Koefisien regresi ROA X5 sebesar -1.314.952 menyatakan bahwa setiap perubahan sebesar 1 ROA makan akan merubah pertumbuhan laba sebesar -
1.314.952 dengan anggapan bahwa CR, QR, Cash Ratio, GPM dan ROE adalah konstan. Adanya hubungan yang negatif ini, berarti bahwa antara
ROA dengan pertumbuhan laba menunjukkan hubungan yang berlawanan,
Universitas Sumatera Utara
artinya setiap kenaikan ROA akan diikuti oleh penurunan pertumbuhan laba.
g. Koefisien regresi ROE X6 sebesar 6.562.733 menyatakan bahwa setiap
perubahan sebesar 1 ROE makan akan merubah pertumbuhan laba sebesar - 6.562.733 dengan anggapan bahwa CR, QR, Cash Ratio, GPM dan ROA
adalah konstan. Adanya hubungan yang positif ini, berarti bahwa antara ROE dengan pertumbuhan laba menunjukkan hubungan yang searah,
artinya setiap kenaikan ROE akan diikuti oleh kenaikan pertumbuhan laba, dan sebaliknya penurunan ROE akan mengakibatkan penurunan
pertumbuhan laba pula.
4.2.3 Pengujian dan Pemilihan Model
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen yaitu Current Ratio CR, Quick Ratio QR, Cash Ratio, Gross Profit Margin
GPM, Return on Asset ROA, dan Return on Equity ROE terhadap variabel dependen yaitu pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur sektor makanan
dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2012. Dan untuk mengetahui pengaruh tersebut, penelitian ini menggunakan metode
Generalized Least Squares GLS dengan dua pendekatan yaitu pendekatan efek tetap fixed effect model dan pendekatan efek acak random effect model.
Berikut ini hasil estimasi dari model fixed effect dengan metode GLS :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3 Hasil Regresi dengan Menggunakan Model
Fixed Effect
Sumber: Output Eviews 2014 Sumber : Output Eviews, 2014
Fixed Effect Model diatas menunjukkan variabel pertumbuhan laba yang dipengaruhi oleh variabel CR, QR, Cash Ratio, GPM, ROA dan ROE. Dari 12
perusahaan yang diteliti diketahui fixed effect paling tinggi terjadi pada
Dependent Variable: Y? Method: Pooled Least Squares
Date: 052614 Time: 12:25 Sample: 2010 2012
Included observations: 3 Cross-sections included: 12
Total pool balanced observations: 36 Variable
Coefficient Std. Error
t-Statistic Prob.
C -3.223297 3.363496
-0.958318 0.3506
X1? -0.195829 1.722377
-0.113697 0.9107
X2? 1.474354 2.522640
0.584449 0.5662
X3? -2.326834 2.884409
-0.806693 0.4304
X4? -0.529503 3.994138
-0.132570 0.8960
X5? 5.146219 6.974637
0.737848 0.4701
X6? 14.60191 10.89369
1.340401 0.1968
Fixed Effects Cross _ADES--C -0.728394
_AISA--C 1.810827 _CEKA--C 1.017535
_DLTA--C -3.581015 _ICBP--C 3.117379
_INDF--C 1.436570 _MLBI--C -5.151197
_MYOR--C -0.038494 _ROTI--C -1.304622
_SKLT--C 1.030058 _STTP--C 1.147482
_ULTJ--C 1.243871 Effects
Specification Cross-section fixed dummy variables
R-squared 0.401808 Mean dependent var
0.549681 Adjusted R-squared
-0.163150 S.D. dependent var 1.302995
S.E. of regression 1.405273 Akaike info criterion
3.825193 Sum squared resid
35.54627 Schwarz criterion 4.616953
Log likelihood -50.85348 Hannan-Quinn criter.
4.101539 F-statistic
0.711217 Durbin-Watson stat 2.213297
ProbF-statistic 0.756478
Universitas Sumatera Utara
perusahaan Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ICBP yaitu sebesar 3.117379. Artinya perusahaan Indofood CBP Sukses Makmur Tbk lebih mampu
menghasilkan laba dibandingkan dengan perusahaan lainnya. Sedangkan perusahaan yang paling kecil fixed effect-nya adalah perusahaan Mayora Indah
Tbk MYOR yaitu sebesar -0.038494. Artinya perusahaan Mayora Indah Tbk tidak mampu menghasilkan pertumbuhan laba dengan baik. Individual effect
untuk setiap perusahaan sebagai contoh perusahaan ADES adalah sebesar - 3.951691 -0.728394 + -3.223297. Artinya jika terjadi perubahan
pertumbuhan laba, baik antarperusahaan maupun antarwaktu, maka perusahaan ADES akan mendapatkan pengaruh terhadap pertumbuhan laba sebesar -
3.951691. Dari hasil tabel diatas dapat dilihat juga nilai R
2
sebesar 0.401808 dengan nilai Durbin-Watson sebesar 2.213297.
Bentuk persamaan yang diperoleh dari metode FEM untuk 12 perusahaan sampel manufaktur sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2010-2012 adalah sebagai berikut :
1. Y_ADES = -0.728394437557 - 3.22329701074 - 0.195828823615X1_ADES + 1.47435438781X2_ADES - 2.32683361564X3_ADES - 0.529502739318X4_ADES +
5.14621872522X5_ADES + 14.6019101716X6_ADES 2. Y_AISA = 1.81082723144 - 3.22329701074 - 0.195828823615X1_AISA +
1.47435438781X2_AISA - 2.32683361564X3_AISA - 0.529502739318X4_AISA + 5.14621872522X5_AISA + 14.6019101716X6_AISA
3. Y_CEKA = 1.01753495384 - 3.22329701074 - 0.195828823615X1_CEKA + 1.47435438781X2_CEKA - 2.32683361564X3_CEKA - 0.529502739318X4_CEKA +
5.14621872522X5_CEKA + 14.6019101716X6_CEKA
Universitas Sumatera Utara
4. Y_DLTA = -3.58101455572 - 3.22329701074 - 0.195828823615X1_DLTA + 1.47435438781X2_DLTA - 2.32683361564X3_DLTA - 0.529502739318X4_DLTA +
5.14621872522X5_DLTA + 14.6019101716X6_DLTA 5. Y_ICBP = 3.11737932672 - 3.22329701074 - 0.195828823615X1_ICBP +
1.47435438781X2_ICBP - 2.32683361564X3_ICBP - 0.529502739318X4_ICBP + 5.14621872522X5_ICBP + 14.6019101716X6_ICBP
6. Y_INDF = 1.43657013257 - 3.22329701074 - 0.195828823615X1_INDF + 1.47435438781X2_INDF - 2.32683361564X3_INDF - 0.529502739318X4_INDF +
5.14621872522X5_INDF + 14.6019101716X6_INDF 7. Y_MLBI = -5.15119730068 - 3.22329701074 - 0.195828823615X1_MLBI +
1.47435438781X2_MLBI - 2.32683361564X3_MLBI - 0.529502739318X4_MLBI + 5.14621872522X5_MLBI + 14.6019101716X6_MLBI
8. Y_MYOR = -0.0384940280407 - 3.22329701074 - 0.195828823615X1_MYOR + 1.47435438781X2_MYOR - 2.32683361564X3_MYOR - 0.529502739318X4_MYOR +
5.14621872522X5_MYOR + 14.6019101716X6_MYOR 9. Y_ROTI = -1.30462240202 - 3.22329701074 - 0.195828823615X1_ROTI +
1.47435438781X2_ROTI - 2.32683361564X3_ROTI - 0.529502739318X4_ROTI + 5.14621872522X5_ROTI + 14.6019101716X6_ROTI
10. Y_SKLT = 1.03005792545 - 3.22329701074 - 0.195828823615X1_SKLT + 1.47435438781X2_SKLT - 2.32683361564X3_SKLT - 0.529502739318X4_SKLT +
5.14621872522X5_SKLT + 14.6019101716X6_SKLT 11. Y_STTP = 1.14748199237 - 3.22329701074 - 0.195828823615X1_STTP +
1.47435438781X2_STTP - 2.32683361564X3_STTP - 0.529502739318X4_STTP + 5.14621872522X5_STTP + 14.6019101716X6_STTP
12. Y_ULTJ = 1.24387116164 - 3.22329701074 - 0.195828823615X1_ULTJ +
1.47435438781X2_ULTJ - 2.32683361564X3_ULTJ - 0.529502739318X4_ULTJ + 5.14621872522X5_ULTJ + 14.6019101716X6_ULTJ
Dari hasil diatas dapat disimpulkan yaitu : 1.
Perusahaan Akasha Wira International Tbk ADES dipengaruhi oleh faktor CR X1 dengan koefisien - 0.195828823615, QR X2 dengan koefisien
Universitas Sumatera Utara
1.47435438781, Cash Ratio X3 dengan koefisien - 2.32683361564, GPM X4 dengan koefisien - 0.529502739318, ROA X5 dengan koefisien
5.14621872522, dan ROE X6 dengan koefisien 14.6019101716. 2.
Perusahaan Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk AISA dipengaruhi oleh faktor CR X1 dengan koefisien - 0.195828823615, QR X2 dengan koefisien
1.47435438781, Cash Ratio X3 dengan koefisien - 2.32683361564, GPM X4 dengan koefisien - 0.529502739318, ROA X5 dengan koefisien
5.14621872522, dan ROE X6 dengan koefisien 14.6019101716. 3.
Perusahaan Cahaya Kalbar Tbk CEKA dipengaruhi oleh faktor CR X1 dengan koefisien - 0.195828823615, QR X2 dengan koefisien
1.47435438781, Cash Ratio X3 dengan koefisien - 2.32683361564, GPM X4 dengan koefisien - 0.529502739318, ROA X5 dengan koefisien
5.14621872522, dan ROE X6 dengan koefisien 14.6019101716. 4.
Perusahaan Delta Djakarta Tbk DLTA dipengaruhi oleh faktor CR X1 dengan koefisien - 0.195828823615, QR X2 dengan koefisien
1.47435438781, Cash Ratio X3 dengan koefisien - 2.32683361564, GPM X4 dengan koefisien - 0.529502739318, ROA X5 dengan koefisien
5.14621872522, dan ROE X6 dengan koefisien 14.6019101716. 5.
Perusahaan Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ICBP dipengaruhi oleh faktor CR X1 dengan koefisien - 0.195828823615, QR X2 dengan
koefisien 1.47435438781, Cash Ratio X3 dengan koefisien - 2.32683361564, GPM X4 dengan koefisien - 0.529502739318, ROA X5
Universitas Sumatera Utara
dengan koefisien 5.14621872522, dan ROE X6 dengan koefisien 14.6019101716.
6. Perusahaan Indofood Sukses Makmur Tbk INDF dipengaruhi oleh faktor
CR X1 dengan koefisien - 0.195828823615, QR X2 dengan koefisien 1.47435438781, Cash Ratio X3 dengan koefisien - 2.32683361564, GPM
X4 dengan koefisien - 0.529502739318, ROA X5 dengan koefisien 5.14621872522, dan ROE X6 dengan koefisien 14.6019101716.
7. Perusahaan Multi Bintang Indonesia Tbk MLBI dipengaruhi oleh faktor
CR X1 dengan koefisien - 0.195828823615, QR X2 dengan koefisien 1.47435438781, Cash Ratio X3 dengan koefisien - 2.32683361564, GPM
X4 dengan koefisien - 0.529502739318, ROA X5 dengan koefisien 5.14621872522, dan ROE X6 dengan koefisien 14.6019101716.
8. Perusahaan Mayora Indah Tbk MYOR dipengaruhi oleh faktor CR X1
CR X1 dengan koefisien - 0.195828823615, QR X2 dengan koefisien 1.47435438781, Cash Ratio X3 dengan koefisien - 2.32683361564, GPM
X4 dengan koefisien - 0.529502739318, ROA X5 dengan koefisien 5.14621872522, dan ROE X6 dengan koefisien 14.6019101716.
9. Perusahaan Nippon Indosari Corporindo Tbk ROTI dipengaruhi oleh
faktor CR X1 dengan koefisien - 0.195828823615, QR X2 dengan koefisien 1.47435438781, Cash Ratio X3 dengan koefisien -
2.32683361564, GPM X4 dengan koefisien - 0.529502739318, ROA X5 dengan koefisien 5.14621872522, dan ROE X6 dengan koefisien
14.6019101716.
Universitas Sumatera Utara
10. Perusahaan Sekar Laut Tbk SKLT dipengaruhi oleh faktor CR X1
dengan koefisien - 0.195828823615, QR X2 dengan koefisien 1.47435438781, Cash Ratio X3 dengan koefisien - 2.32683361564, GPM
X4 dengan koefisien - 0.529502739318, ROA X5 dengan koefisien 5.14621872522, dan ROE X6 dengan koefisien 14.6019101716.
11. Perusahaan Sintar Top Tbk STTP dipengaruhi oleh faktor CR X1 dengan
koefisien - 0.195828823615, QR X2 dengan koefisien 1.47435438781, Cash Ratio X3 dengan koefisien - 2.32683361564, GPM X4 dengan
koefisien - 0.529502739318, ROA X5 dengan koefisien 5.14621872522, dan ROE X6 dengan koefisien 14.6019101716.
12. Perusahaan Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk ULTJ
dipengaruhi oleh faktor CR X1 dengan koefisien - 0.195828823615, QR X2 dengan koefisien
1.47435438781, Cash Ratio X3 dengan koefisien - 2.32683361564, GPM X4 dengan koefisien - 0.529502739318, ROA X5
dengan koefisien 5.14621872522, dan ROE X6 dengan koefisien 14.6019101716.
Berdasarkan model persamaan di atas, faktor yang memberikan nilai positif adalah QR, ROA dan ROE. Sedangkan yang memberikan nilai negatif adalah
faktor CR, Cash Ratio dan GPM. Berikut merupakan hasil output dengan model
Random Effects.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4 Hasil Regresi dengan Menggunakan Model
Random Effect
Dependent Variable: Y? Method: Pooled EGLS Cross-section random effects
Date: 052614 Time: 12:27 Sample: 2010 2012
Included observations: 3 Cross-sections included: 12
Total pool balanced observations: 36 Swamy and Arora estimator of component variances
Variable Coefficient
Std. Error t-Statistic
Prob. C 1.131561
0.892411 1.267982
0.2149 X1? -0.459921
0.980895 -0.468879
0.6427 X2? 0.017390
1.271224 0.013680
0.9892 X3? 0.796873
0.986455 0.807815
0.4258 X4? -2.161321
2.867927 -0.753618
0.4572 X5? -1.314952
2.772210 -0.474334
0.6388 X6? 6.562733
8.792995 0.746359
0.4615 Random Effects Cross
_ADES—C 0.024189 _AISA—C 0.012774
_CEKA—C -0.016451 _DLTA—C -0.012053
_ICBP—C 0.041764 _INDF—C -0.021340
_MLBI—C -0.010623 _MYOR—C 0.002472
_ROTI—C -0.012652 _SKLT—C -0.007966
_STTP—C -0.007256 _ULTJ—C 0.007142
Effects Specification
S.D. Rho
Cross-section random 0.142628
0.0102 Idiosyncratic random
1.405273 0.9898
Weighted Statistics
R-squared 0.075253 Mean dependent var
0.541379 Adjusted R-squared
-0.116073 S.D. dependent var 1.297301
S.E. of regression 1.370526 Sum squared resid
54.47188 F-statistic
0.393324 Durbin-Watson stat 1.797626
ProbF-statistic 0.877212 Unweighted
Statistics R-squared
0.076902 Mean dependent var 0.549681
Sum squared resid 54.85317 Durbin-Watson stat
1.785130
Sumber: Output Eviews 2014
Universitas Sumatera Utara
Random Effect Model diatas menunjukkan variabel pertumbuhan laba yang dipengaruhi oleh variabel CR, QR, Cash Ratio, GPM, ROA dan ROE. Dari
12 perusahaan yang diteliti diketahui random effect paling tinggi terjadi pada perusahaan Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ICBP yaitu sebesar 0.041764.
Artinya perusahaan Indofood CBP Sukses Makmur Tbk lebih mampu menghasilkan laba dibandingkan dengan perusahaan lainnya. Sedangkan
perusahaan yang paling kecil random effect-nya adalah perusahaan Siantar Top Tbk STTP yaitu sebesar -0.007256. Artinya perusahaan Siantar Top Tbk hanya
mampu menghasilkan pertumbuhan laba sebesar -0.007256. Dari tabel diatas dapat dilihat juga nilai R
2
sebesar 0.075253 lebih kecil dibandingkan dengan nilai R
2
model fixed effect dengan nilai Durbin-Watson 1.785130. Bentuk persamaan yang diperoleh dari metode REM untuk 12 perusahaan
sampel manufaktur sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2012 adalah sebagai berikut :
1. Y_ADES = 0.0241891503148 + 1.13156119935 - 0.459921197365X1_ADES + 0.0173903478652X2_ADES + 0.796873051191X3_ADES - 2.16132066618X4_ADES -
1.31495217896X5_ADES + 6.56273292115X6_ADES 2. Y_AISA = 0.0127738745919 + 1.13156119935 - 0.459921197365X1_AISA +
0.0173903478652X2_AISA + 0.796873051191X3_AISA - 2.16132066618X4_AISA - 1.31495217896X5_AISA + 6.56273292115X6_AISA
3. Y_CEKA = -0.0164509917409 + 1.13156119935 - 0.459921197365X1_CEKA + 0.0173903478652X2_CEKA + 0.796873051191X3_CEKA - 2.16132066618X4_CEKA -
1.31495217896X5_CEKA + 6.56273292115X6_CEKA 4. Y_DLTA = -0.0120527957184 + 1.13156119935 - 0.459921197365X1_DLTA +
0.0173903478652X2_DLTA + 0.796873051191X3_DLTA - 2.16132066618X4_DLTA - 1.31495217896X5_DLTA + 6.56273292115X6_DLTA
Universitas Sumatera Utara
5. Y_ICBP = 0.041763688361 + 1.13156119935 - 0.459921197365X1_ICBP + 0.0173903478652X2_ICBP + 0.796873051191X3_ICBP - 2.16132066618X4_ICBP -
1.31495217896X5_ICBP + 6.56273292115X6_ICBP 6. Y_INDF = -0.0213398615056 + 1.13156119935 - 0.459921197365X1_INDF +
0.0173903478652X2_INDF + 0.796873051191X3_INDF - 2.16132066618X4_INDF - 1.31495217896X5_INDF + 6.56273292115X6_INDF
7. Y_MLBI = -0.0106231077499 + 1.13156119935 - 0.459921197365X1_MLBI + 0.0173903478652X2_MLBI + 0.796873051191X3_MLBI - 2.16132066618X4_MLBI -
1.31495217896X5_MLBI + 6.56273292115X6_MLBI 8. Y_MYOR = 0.0024715168242 + 1.13156119935 - 0.459921197365X1_MYOR +
0.0173903478652X2_MYOR + 0.796873051191X3_MYOR - 2.16132066618X4_MYOR - 1.31495217896X5_MYOR + 6.56273292115X6_MYOR
9. Y_ROTI = -0.0126519224211 + 1.13156119935 - 0.459921197365X1_ROTI + 0.0173903478652X2_ROTI + 0.796873051191X3_ROTI - 2.16132066618X4_ROTI -
1.31495217896X5_ROTI + 6.56273292115X6_ROTI 10. Y_SKLT = -0.00796559216008 + 1.13156119935 - 0.459921197365X1_SKLT +
0.0173903478652X2_SKLT + 0.796873051191X3_SKLT - 2.16132066618X4_SKLT - 1.31495217896X5_SKLT + 6.56273292115X6_SKLT
11. Y_STTP = -0.00725558650151 + 1.13156119935 - 0.459921197365X1_STTP + 0.0173903478652X2_STTP + 0.796873051191X3_STTP - 2.16132066618X4_STTP -
1.31495217896X5_STTP + 6.56273292115X6_STTP 12. Y_ULTJ = 0.00714162770568 + 1.13156119935 - 0.459921197365X1_ULTJ +
0.0173903478652X2_ULTJ + 0.796873051191X3_ULTJ - 2.16132066618X4_ULTJ - 1.31495217896X5_ULTJ + 6.56273292115X6_ULTJ
Dari hasil diatas dapat disimpulkan yaitu : 1.
Perusahaan Akasha Wira International Tbk ADES dipengaruhi oleh faktor CR X1 dengan koefisien - 0.459921197365, QR X2 dengan koefisien
0.0173903478652, Cash Ratio X3 dengan koefisien 0.796873051191,
Universitas Sumatera Utara
GPM X4 dengan koefisien - 2.16132066618, ROA X5 dengan koefisien -1.31495217896, dan ROE X6 dengan koefisien 6.56273292115.
2. Perusahaan Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk AISA dipengaruhi oleh faktor
CR X1 dengan koefisien - 0.459921197365, QR X2 dengan koefisien 0.0173903478652, Cash Ratio X3 dengan koefisien 0.796873051191,
GPM X4 dengan koefisien - 2.16132066618, ROA X5 dengan koefisien -1.31495217896, dan ROE X6 dengan koefisien 6.56273292115.
3. Perusahaan Cahaya Kalbar Tbk CEKA dipengaruhi oleh faktor CR X1
dengan koefisien - 0.459921197365, QR X2 dengan koefisien 0.0173903478652, Cash Ratio X3 dengan koefisien 0.796873051191,
GPM X4 dengan koefisien - 2.16132066618, ROA X5 dengan koefisien -1.31495217896, dan ROE X6 dengan koefisien 6.56273292115.
4. Perusahaan Delta Djakarta Tbk DLTA dipengaruhi oleh faktor CR X1
dengan koefisien - 0.459921197365, QR X2 dengan koefisien 0.0173903478652, Cash Ratio X3 dengan koefisien 0.796873051191,
GPM X4 dengan koefisien - 2.16132066618, ROA X5 dengan koefisien -1.31495217896, dan ROE X6 dengan koefisien 6.56273292115.
5. Perusahaan Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ICBP dipengaruhi oleh
faktor CR X1 dengan koefisien - 0.459921197365, QR X2 dengan koefisien 0.0173903478652, Cash Ratio X3 dengan koefisien
0.796873051191, GPM X4 dengan koefisien - 2.16132066618, ROA X5 dengan koefisien -1.31495217896, dan ROE X6 dengan koefisien
6.56273292115.
Universitas Sumatera Utara
6. Perusahaan Indofood Sukses Makmur Tbk INDF dipengaruhi oleh faktor
CR X1 dengan koefisien - 0.459921197365, QR X2 dengan koefisien 0.0173903478652, Cash Ratio X3 dengan koefisien 0.796873051191,
GPM X4 dengan koefisien - 2.16132066618, ROA X5 dengan koefisien -1.31495217896, dan ROE X6 dengan koefisien 6.56273292115.
7. Perusahaan Multi Bintang Indonesia Tbk MLBI dipengaruhi oleh faktor
CR X1 dengan koefisien - 0.459921197365, QR X2 dengan koefisien 0.0173903478652, Cash Ratio X3 dengan koefisien 0.796873051191,
GPM X4 dengan koefisien - 2.16132066618, ROA X5 dengan koefisien -1.31495217896, dan ROE X6 dengan koefisien 6.56273292115.
8. Perusahaan Mayora Indah Tbk MYOR dipengaruhi oleh faktor CR X1
dengan koefisien - 0.459921197365, QR X2 dengan koefisien 0.0173903478652, Cash Ratio X3 dengan koefisien 0.796873051191,
GPM X4 dengan koefisien - 2.16132066618, ROA X5 dengan koefisien -1.31495217896, dan ROE X6 dengan koefisien 6.56273292115.
9. Perusahaan Nippon Indosari Corporindo Tbk ROTI dipengaruhi oleh
faktor CR X1 dengan koefisien - 0.459921197365, QR X2 dengan koefisien 0.0173903478652, Cash Ratio X3 dengan koefisien
0.796873051191, GPM X4 dengan koefisien - 2.16132066618, ROA X5 dengan koefisien -1.31495217896, dan ROE X6 dengan koefisien
6.56273292115. 10.
Perusahaan Sekar Laut Tbk SKLT dipengaruhi oleh faktor CR X1 dengan koefisien - 0.459921197365, QR X2 dengan koefisien
Universitas Sumatera Utara
0.0173903478652, Cash Ratio X3 dengan koefisien 0.796873051191, GPM X4 dengan koefisien - 2.16132066618, ROA X5 dengan koefisien
-1.31495217896, dan ROE X6 dengan koefisien 6.56273292115. 11.
Perusahaan Sintar Top Tbk STTP dipengaruhi oleh faktor CR X1 dengan koefisien - 0.459921197365, QR X2 dengan koefisien 0.0173903478652,
Cash Ratio X3 dengan koefisien 0.796873051191, GPM X4 dengan koefisien - 2.16132066618, ROA X5 dengan koefisien -1.31495217896,
dan ROE X6 dengan koefisien 6.56273292115. 12.
Perusahaan Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk ULTJ dipengaruhi oleh faktor CR X1 dengan koefisien - 0.459921197365, QR
X2 dengan koefisien 0.0173903478652, Cash Ratio X3 dengan koefisien 0.796873051191, GPM X4 dengan koefisien - 2.16132066618, ROA X5
dengan koefisien -1.31495217896, dan ROE X6 dengan koefisien 6.56273292115.
Berdasarkan model persamaan di atas, faktor yang memberikan nilai positif adalah QR, Cash Ratio, dan ROE. Sedangkan yang memberikan nilai negatif
adalah faktor CR, GPM, dan ROA. Untuk menentukan model mana yang akan digunakan, kita dapat melihat hasil dari Haussman Test.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.5 Hasil Regrsi dengan
Haussman Test
Sumber : Output Eviews, 2014 Berdasarkan hasil Haussman Test diatas, diketahui bahwa probabilitas dari
Chi Square statistiknya adalah sebesar 0.5982. Pada bab sebelumnya telah
dijelaskan bahwa hipotesis dalam pengujian ini adalah:
H =
Random Effect Model H
1
= Fixed Effect Model Dengan tingkat keyakinan 95
α = 0,05, profitabilitas Haussman Test lebih besar dibandingkan dengan
α. Diperoleh hasil pro.cross section random sebesar 0.5982 lebih besar dari Alpha 0,05 sehingga dengan demikian peneliti
menerima hipotesis nol sehingga model terbaik yang digunakan adalah Random Effect Model.
Tabel 4.6 Hasil Perbandingan Uji Haussman
Chi Square Hitung
Haussman Test
Sign Chi-Square Tabel
Kesimpulan
4.583596 12.59 H1
ditolak Dengan demikian model yang
dipilih adalah random effect.
Correlated Random Effects - Hausman Test Pool: RE
Test cross-section random effects Test Summary
Chi-Sq. Statistic
Chi-Sq. d.f. Prob.
Cross-section random 4.583596
6 0.5982
Universitas Sumatera Utara
P-value Haussman
Test Sign Alpha
Kesimpulan
0.5982 0.05 H1
ditolak Dengan demikian model yang
dipilih adalah random effect.
Berdasarkan hasil uji statistik Haussman menunjukkan bahwa model yang tepat untuk digunakan sebagai data panel dalam penelitian ini adalah random
effect model.
4.2.4 Pengujian Asumsi
Pengujian asumsi tidak dilakukan dalam penelitian ini karena metode yang digunakan adalah Generalized Least Squares GLS. Berdasarkan pembahasan
pada bab sebelumnya, data panel memiliki keuntungan untuk tidak melakukan uji asumsi klasik.
4.2.5 Pengujian Hipotesis 4.2.5.1 Uji Koefisien Determinasi R
2
Uji koefisien determinasi dilakukan untuk melihat proporsi dari total varians variabel dependen Y yang dijelaskan oleh variabel independen X. Nilai R
2
dikatakan baik jika angka mendekati 1 atau 100. Dari hasil random effects model REM pada tabel 4.4 memperlihatkan bahwa nilai koefisien determinasi
R
2
sebesar 0.075253. Dengan kata lain, 7.5253 variasi atau perubahan pada pertumbuhan laba dapat dijelaskan oleh keseluruhan variabel bebas yaitu CR, QR,
Cash Ratio, GPM, ROA dan ROE pada perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI. Sedangkan sisanya
Universitas Sumatera Utara
sebesar 92.4747 dijelaskan oleh variabel dan faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian.
4.2.5.2 Uji Signifikansi Simultan F- test
R-squared 0.075253 Mean dependent var0.541379
Adjusted R-squared-0.116073 S.D. dependent var 1.297301 S.E. of regression 1.370526 Sum squared resid 54.47188
F-statistic 0.393324 Durbin-Watson stat 1.797626
ProbF-statistic 0.877212
Uji F dilakukan untuk mengevaluasi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara individu. Berdasarkan hasil uji F terlihat bahwa nilai F
adalah sebesar 0.393324. Statistik ini dapat dibandingkan dengan F-Tabel n = 36, df k = 6, dan
α = 5 adalah 2.42. Hipotesa untuk uji F adalah sebagai berikut : H
: Tidak ada pengaruh antara variabel current ratio, quick ratio, cash ratio, gross profit margin, return on assets, dan return on equity secara
bersamaan terhadap pertumbuhan laba. H
a
: Ada pengaruh antara variabel current ratio, quick ratio, cash ratio, gross profit margin, return on assets, dan return on equity secara
bersamaan terhadap pertumbuhan laba. Berdasarkan kriteria uji F disimpulkan bahwa :
Jika F
hitung
F
kritis
, maka kita menolak H , dan
Jika F
hitung
F
kritis
maka gagal menolak H .
Dengan demikian diperoleh hasil F-statistik 0.393324 2.42. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa H
ditolak H
a
diterima. Hal ini menunjukkan bahwa semua variabel independen secara bersama-sama
Universitas Sumatera Utara
berpengaruh secara simultan terhadap pertumbuhan laba. Dengan kata lain, CR, QR, Cash Ratio, GPM, ROA dan ROE secara bersama-sama berpengaruh secara
signifikan terhadap pertumbuhan laba.
4.2.5.3 Uji Signifikansi Parsial Uji t
Pengujian variabel CR X1 terhadap pertumbuhan laba memiliki nilai t statistik sebesar -0.468879 dan nilai statistik p value sebesar 0.6427. Hasil probabilitas ini
lebih besar dibandingkan dengan tingkat α = 5. Artinya secara parsial CR tidak
memiliki dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan laba dan memiliki hubungan positif.
Pengujian variabel QR X2 terhadap pertumbuhan laba memiliki nilai t statistik sebesar 0.013680 dan nilai statistik p value sebesar 0.9892. Hasil
probabilitas ini lebih besar dibandingkan dengan tingkat α = 5. Artinya secara
parsial QR tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan laba dan memiliki hubungan positif.
Pengujian variable Cash Ratio X3 terhadap pertumbuhan laba memiliki nilai t statistik sebesar 0.807815 dan nilai statistik p value sebesar 0.4258. Hasil
probabilitas ini lebih besar dibandingkan dengan tingkat α = 5. Artinya secara
Variable Coefficient
Std. Error t-Statistic
Prob. C 1.131561
0.892411 1.267982
0.2149 X1? -0.459921
0.980895 -0.468879
0.6427 X2? 0.017390
1.271224 0.013680
0.9892 X3? 0.796873
0.986455 0.807815
0.4258 X4? -2.161321
2.867927 -0.753618
0.4572 X5? -1.314952
2.772210 -0.474334
0.6388 X6? 6.562733
8.792995 0.746359
0.4615
Universitas Sumatera Utara
parsial Cash Ratio tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan laba dan memiliki hubungan positif.
Pengujian variable GPM X4 terhadap pertumbuhan laba memiliki nilai t statistik sebesar -0.753618 dan nilai statistik p value sebesar 0.4572. Hasil
probabilitas ini lebih besar dibandingkan dengan tingkat α = 5. Artinya secara
parsial GPM tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan laba dan memiliki hubungan positif.
Pengujian variable ROA X5 terhadap pertumbuhan laba memiliki nilai t statistik sebesar -0.474334 dan nilai statistik p value sebesar 0.6388. Hasil
probabilitas ini lebih besar dibandingkan dengan tingkat α = 5. Artinya secara
parsial ROA tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan laba dan memiliki hubungan positif.
Pengujian variable ROE X6 terhadap pertumbuhan laba memiliki nilai t statistik sebesar 0.746359 dan nilai statistik p value sebesar 0.4615. Hasil
probabilitas ini lebih besar dibandingkan dengan tingkat α = 5. Artinya secara
parsial ROE tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan laba dan memiliki hubungan positif.
4.3 Analisis Hasil Penelitian
Analisis hasil penelitian ini dilakukan dengan tujuan menganalisis pengaruh variabel independen terhadap pertumbuhan laba. Hasil akhir dari regresi data
panel dalam penelitian ini menggunakan random effect model. Dari hasil random effects model REM pada tabel 4.4 memperlihatkan bahwa nilai koefisien
determinasi R
2
sebesar 0.075253. Dengan kata lain, 7.5253 variasi atau
Universitas Sumatera Utara
perubahan pada pertumbuhan laba dapat dijelaskan oleh keseluruhan variabel bebas yaitu CR, QR, Cash Ratio, GPM, ROA dan ROE pada perusahaan
manufaktur sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI. Sedangkan sisanya sebesar 92.4747 dijelaskan oleh variabel dan faktor-
faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian. Hasil analisis secara simultan menunjukkan semua variabel independen
secara bersama-sama berpengaruh secara simultan terhadap pertumbuhan laba. Hal ini dilihat dari hasil F statistik lebih besar dari nilai t statistik sebesar
0.393324 2.42. Dengan kata lain, CR, QR, Cash Ratio, GPM, ROA dan ROE secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan laba
pada perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2012.
Current Ratio CR secara parsial memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap pertumbuhan laba. Hal ini dapat dilihat sebagaimana ditunjukkan oleh
angka signifikansinya sebesar 0.6427 0.05. Dari hasil ini, variabel ROA memiliki koefisien regresi yang negatif sebesar -0.459921, artinya apabila ROA
berubah 1 persen, maka akan berdampak pada turunnya pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman sebesar -0.459921 persen.
Current ratio menunjukkan sejauh mana aktiva lancar menutupi kewajiban- kewajiban lancar. Rasio ini dapat membantu perusahaan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam membayar hutang yang harus segera di penuhi. Jika perusahaan menggunakan aktiva lancar dengan baik, hal tersebut akan
berdampak pada pertumbuhan laba. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil
Universitas Sumatera Utara
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Syafrina 2010 yang membuktikan dengan hasil uji t bahwa CR tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
pertumbuhan laba dan Fahmi 2013 yang membuktikan bahwa secara signifikan current ratio berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap perubahan laba. Dan
secara simultan hasil penelitian ini memiliki hasil yang sama dengan penelitian Syafrina 2010, Ningsih 2011 dan Fahmi 2013 bahwa secara simultan CR
berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. Quick Ratio QR secara parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap pertumbuhan laba, sebagaimana yang ditunjukkan oleh angka signifikansinya sebesar 0.9892 0.05. Dari hasil ini, variabel QR memiliki
koefisien regresi yang positif sebesar 0.017390, artinya apabila QR berubah 1 persen, maka akan berdampak positif pada naiknya pertumbuhan laba pada
perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman sebesar 0.017390 persen. Quick ratio atau rasio cepat menunjukkan kemampuan aktiva lancar yang paling
likuid mampu menutupi utang lancar. Semakin besar rasio ini semakin aman bagi perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Dengan demikian,
apabila perusahaan memiliki pertumbuhan laba yang baik, perusahaan dapat menutupi utang lancarnya. Hasil penelitian ini sesuai secara parsial dan simultan
dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Fahmi 2013 yang menyatakan secara simultan quick ratio berpengaruh positif terhadap
pertumbuhan laba namun tidak secara parsial. Cash Ratio CR secara parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap pertumbuhan laba, sebagaimana yang ditunjukkan oleh angka
Universitas Sumatera Utara
signifikansinya sebesar 0.4258 0.05. Dari hasil ini, variabel Cash Ratio memiliki koefisien regresi yang positif sebesar 0.796873, artinya apabila Cash
Ratio berubah 1 persen, maka akan berdampak positif pada naiknya pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman sebesar 0.796873
persen. Rasio ini merupakan rasio yang digunakan untuk menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban yang sudah jatuh tempo
dengan kas yang tersedia dalam perusahaan. Semakin tinggi tingkat cash ratio pada perusahaan, maka hal ini juga menunjukkan bahwa tingkat pertumbuhan
laba suatu perusahaan mengalami peningkatan. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang sebelumnya dilakukan oleh Indra Setiawan 2012 yang
menyatakan hipotesis penelitian berpengaruh terhadap pertumbuhan laba secara simultan dan tidak secara parsial.
Gross Profit Margin GPM secara parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan laba, sebagaimana yang ditunjukkan oleh angka
signifikansinya sebesar 0.4572 0.05. Dari hasil ini, variabel gross profit margin memiliki koefisien regresi yang negatif sebesar -2.161321, artinya apabila GPM
berubah 1 persen, maka akan berdampak negatif pada turunnya pertumbuhan laba pada peusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman sebesar -2.161321
persen. Rasio ini menunjukkan berapa besar persentase pendapatan bersih yang diperoleh dari setiap penjualan tertentu. Semakin besar rasio ini semakin baik
karena dianggap kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba cukup tinggi. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan
oleh Ningsih 2011 yang membuktikan bahwa GPM tidak memiliki pengaruh
Universitas Sumatera Utara
secara parsial terhadap pertumbuhan laba akan tetapi secara simultan hasil penelitian ini memiliki hasil yang sama bahwa GPM berpengaruh terhadap
pertumbuhan laba. Return on Asset ROA secara parsial tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap pertumbuhan laba, sebagaimana yang ditunjukkan oleh angka signifikansinya sebesar 0.6388 0.05. Dari hasil ini, variabel ROA memiliki
koefisien regresi yang posifitif sebesar -1.314952, artinya apabila ROA berubah 1 persen, maka akan berdampak positif pada naiknya pertumbuhan laba pada
perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman sebesar -1.314952 persen. Return on asset menggambarkan perputaran aktiva diukur dari volume penjualan.
Semakin besar rasio ini semakin baik kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba. Hasil penelitian sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan
oleh Ningsih 2011 yang menyatakan ROA tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. Sedangkan secara simultan hasil penelitian ini sesuai dengan
hasil penelitian Ningsih 2011 dan Setiawan 2012. Return on Equity ROE secara parsial tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap pertumbuhan laba, sebagaimana yang ditunjukkan oleh angka signifikansinya sebesar 0.4615 0.05. Dari hasil ini, variabel ROE memiliki
koefisien regresi yang negatif sebesar 6.562733, artinya apabila ROE berubah 1 persen, maka akan berdampak negatif pada turunnya pertumbuhan laba pada
perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman sebesar 6.562733 persen. Return on equity menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memberikan
pengembalian atas investasi para pemegang saham sehingga menunjukkan berapa
Universitas Sumatera Utara
persen diperoleh laba bersih bila diukur dari modal pemilik. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang sebelumnya dilakukan oleh Syafrina 2010
dan Ningsih 2011 yang membuktikan bahwa ROE tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan laba akan tetapi berpengaruh secara simulan
terhadap pertumbuhan laba.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan