Prinsip hak anak menurut deklarasi PBB 20 November 1959 Undang-Undang Perlindungan Anak No 23 tahun 2002 Abu

48 kekerasan fisik dan non fisik kekerasan verbal, nonverbal-langsung dan tidak langsung.

4. Undang-Undang Perlindungan Anak

Setiap anak, dalam hal ini adalah seseorang dengan usia 0-21 tahun, mendapat perlindungan khusus, baik dari pemerintah Republik Indonesia maupun badan PBB. Anak-anak sebagai penerus bangsa dijamin haknya dalam unndang-undang. Berikut kutipan hak anak khususnya dalam bidang pendidikan dan perlindungan.

a. Prinsip hak anak menurut deklarasi PBB 20 November 1959

Abu Huraerah, 2012: 32 1 Prinsip dua Setiap anak harus menikmati perlindungan khusus, harus diberikan kesempatan dan fasilitas oleh hukum atau oleh peralatan lain, sehingga mereka mampu berkembang secara fisik, mental, moral, spiritual,dan sosial dalam cara yang sehat dan normal. 2 Prinsip lima Setiap anak baik secara fisik, mental dan sosial mengalami kecacatan harus diberikan perlakuan khusus, pendidikan dan pemeliharaan sesuai kondisinya. 3 Prinsip tujuh Setiap anak harus menerima pendidikan secara cuma-cuma dan atas dasar wajib belajar. 49 4 Prinsip Sembilan Setiap anak harus dilindungi dari setiap prantek diskriminasi berdasarkan rasial, agama dan bentuk-bentuk lainnya.

b. Undang-Undang Perlindungan Anak No 23 tahun 2002 Abu

Huraerah, 2012: 36-37 1 Pasal empat Setiap anak berhak untuk hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanuasiaan serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. 2 Pasal Sembilan 1 Setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinyadan tingkat kecerdasanya sesuai dengan minat dan bakatnya. 2 selain hak anak sebagaimana dimaksud dalam ayat 1, khusus bagi anak yang menyandang cacat juga berhak memperoleh pendidikan luar biasa sedangkan bagi anak yang memiliki keunggulan juga berhak mendapatkan pendidikan khusus. 3 Pasal sebelas Setiap anak berhak untuk beristirahat dan memanfaatkan waktu luang, bergaul dengan anak yang sebaya, bermain, berekreasi, berkreasi sesuai minat, bakat dan tigkat kecerdasannya demi perkembangan diri. 50 4 Pasal limabelas Setiap anak berhak memperoleh perlindungan dari: a penyalahgunaan dalam kegiatan politik; b pelibatan dalam sengketa bersenjata; c pelibatan dalam kerusuhan sosial; d pelibatan dalam peristiwa yang mengandung unsur kekerasan; dan e pelibatan dalam peperangan. Dari beberapa poin tersebut dapat disimpulkan bahwa, seorang anak berhak mendapat perlindungan dan pendidikan sesuai usia, kebutuhan, dan kecerdasanya. Dalam penelitian ini, poin tersebut menegaskan bahwa school bullying tidak seharusnya diterima seorang siswa. Setiap siswa berhak mendapat perlindungan dari setiap tindak school bullying, baik yang dilakukan oleh guru maupun siswa lain.

C. Kerangka Pikir

Suatu sekolah selayaknya dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi para penghuninya, terutama siswa siswi di dalam sekolah tersebut. Perilaku school bullying kini mulai menjadi perhatian serius banyak pihak, karena dampak yang ditimbulkan pada korbannya. Namun belakangan diketahui belum banyak guru yang paham dengan fenomena school bullying ini. Guru cenderung menganggap tindak kekerasan yang dilakukan siswa adalah kenakalan yang wajar. Seorang guru di sekolah