Pertanyaan Penelitian Metode Penelitian Penentuan Subjek Penelitian

51 dasar menempati posisi sebagai guru, wali kelas, sekaligus sebagai guru BK atau bimbingan konseling bagi siswa siswinya. Mulai merebaknya perilaku school bullying membutuhkan perhatian khusus seorang guru, dalam hal ini peran yang dimaksudkan adalah peran mereka sebagai guru bimbingan konseling. Namun pengetahuan guru yang masih minim menjadi kendala dalam penanganannya. Oleh karenanya seorang guru harus mengetahui terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan school bullying, dan bagaimana bentuk-bentuknya.

D. Pertanyaan Penelitian

Sebuah pertanyaan penelitian dikembangkan dari rumusan masalah yang telah disusun, dan digunakan sebagai rambu-rambu guna emperoleh data penelitian. Pertanyaan penelitian yang diajukan adalah: 1. Apa yang guru ketahui tentang school bullying? 2. Bagaimana pendapat guru tentang school bullying yang terjadi di SD N Grindang? 3. Perilaku seperti apa yang ditunjukkan pelaku school bullying ketika melakukan bullying pada korbannya? 4. Bagaimana reaksi korban ketika menghadapi school bullying? 5. Bagaimana reaksi penonton ketika melihat adanya school bullying? 6. Bagaimana reaksi guru ketika menghadapi school bullying? 7. Apa saja bentuk school bullying yang sering muncul di SD N Grindang? 52 BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan ini dipilih karena peneltian ini digunakan untuk mengungkapkan fakta kejadian dengan penjelasan yang gamblang apa adanya. Sugiyono 2012 14-15 menyatakan, penelitian kualitatif adalah penelitian naturalistik karena penelitian ini dilakukan dalam kondisi yang alamiah. Penelitian kualitaf menurut Creswell J. R. Raco dan Conny. R, 2010: 7 adalah sebuah pendekatan atau penelusuran guna mengeksplorasi serta memahami sebuah gejala sentral. Dalam hal ini peneliti mewawancarai partisipan dengan pertanyaan yang luas dalam rangka mengumpulkan informasi dan data yang berupa kata-kata tersebut dianalisis. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Djam’an Satori dan Aan Komariah 2011: 27 yang berbunyi, peneliti kualitatif merasa bahwa tidak akan diperoleh datafakta yang akurat apabila hanya mendapatkan informasi melalui angket, peneliti ingin mendapatkan suasana yang sesungguhnya dalam konteks yang sebenarnya yang tak dapat ditangkap melalui angket.

B. Penentuan Subjek Penelitian

Djam’an Satori dan Aan Komariah 2011: 45 menjelaskan dalam penelitian kualitatif konsep populasi serta sampel disebut sebagai unit analisis atau subjek penelitian. Dalam penelitian ini digunakan purposive sampling untuk menentukan subjek penelitian. Purposive sampling 53 menurut Djam’an Satori dan Aan Komariah 2011: 47-48, adalah penentuan subjek maupun objek penelitian sesuai dengan tujuan penelitian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan berbagai perilaku school bullying yang terjadi di Sekolah Dasar Negeri Grindang, Desa Hargomulyo, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Oleh karenanya subjek penelitiannya adalah: 1. Guru di SD N Grindang, Hargomulyo, Kokap, Kulon Progo. Dalam penelitian ini, guru adalah orang yang dianggap mengetahui perilaku siswanya di dalam sekolah. Peneliti melakukan wawancara kepada guru, wali kelas dan guru pendidikan jasmani. Wawancara berupa pengetahuan guru mengenai school bullying, pengetahuan guru mengenai perilaku school bullying yang ada di kelasnya serta bentuk- bentuk school bullying yang ada di kelasnya. 2. Siswa di SD N Grindang, Hargomulyo, Kokap, Kulon Progo, yang merupakan subjek utama, yang dapat menjadi korban, pelaku maupun penonton school bullying. Peneliti melakukan observasi dan wawancara kepada siswa yang menjadi korban, pelaku dan penonton school bullying. Setelah peneliti melakukan wawancara kepada guru, peneliti melakukan observasi pada siswa-siswa yang dianggap menjadi pelaku, korban dan penonton school bullying untuk kemudian melakukan wawancara kepada siswa bersangkutan. 54

C. Lokasi dan Waktu Penelitian