- Bahwa PGRI mendukung keberadaan LSF dan tentu akan lebih baik apabila
disempurnakan lagi.
5. Keterangan Ahli K.H. Amidhan Anggota MUIMantan Anggota PAH I perubahan UUD 1945
- Bahwa saksi adalah salah satu mantan anggota PAH I perubahan Undang-
Undang Dasar 1945 yang terdari dari 45 orang. Saksi mengalami betul membahas hak asasi manusia sampai selesai karena kebetulan mantan
anggota Komnas HAM tahun 2002 sampai tahun 2007.
- Bahwa kebebasan beragama dan termasuk juga kebebasan berekspresi atau
berpikir di kalangan umat sering dikemukakan ayat yang disebut dengan la ikraha fiddin atau lakum di nukum wa liyadin.
-
Bahwa sebenarnya diwacanakan tentang universalitas dari hak asasi manusia.
- Bahwa Declaration Of Human Right bersifat universal atau partikular?
- Bahwa para pakar mengatakan deklarasi yang lahir pada tahun 1948
merupakan hasil dari pergulatan politik, sosial, budaya, dan ekonomi dalam suatu masa pada waktu itu.
- Bahwa ada beberapa alasan mengapa universalitas deklarasi itu perlu dikritisi
dan dipertanyakan?
- Bahwa bagi masyarakat barat hak asasi, hak berekspresi, itu segala-galanya.
Tetapi bagi negara-negara berkembang atau negara-negara Asia pada umumnya termasuk Indonesia, tidak kurang budaya dan ada 300 lebih budaya
lokal ini sangat beragam.
-
Bahwa dalam agama memang konteks hak asasi manusia itu agak pelik juga dibahas karena banyak mazhab di dalam agama Islam. Tetapi di Indonesia
mayoritas pada umumnya adalah ahlussunah wal jama’ah, Syafi’iyah. Oleh karena itu ulama mempunyai pendapat tertentu.
- Bahwa mengenai kebebasan berekspresi itu adalah universalitas daripada hak
asasi manusia. Oleh karena itu Sidang Umum MPR pada waktu itu memutuskan bahwa universalitas daripada Declaration Of Human Right itu
harus tunduk kepada suasana dan keadaan domestik.
- Bahwa itulah yang membuat dikeluarkan Pasal 28J mengenai dibatasinya
ketertiban umum, keamanan, agama, moral. Tetapi tidak sembarang untuk dibatasi, hak asasi manusia itu tidak bisa batasi, tetapi hak asasi manusia
126
dapat dibatasi asal dengan undang-undang.
- Bahwa deabolisme pemikiran dalam Al-Qur’an dinyatakan bahwa iblis itu
termasuk bangsa jin yang diciptakan dari api. Tetapi pemikiran yang syaithoniah yang deabolistik ini, iblis itu dihinggapi dengan sikap yang
membangkang aba’. Yang kedua dia itu juga menganggap dirinya itu hebat istaghbara dan dengan itu dia juga menentang Tuhannya fasaqa.
-
Bahwa pemikiran deabolistik mampu merekrut kroni-kroni dan staf-stafnya di dunia. Dan tidak sulit untuk mengidentifikasikan pemikiran yang bermental
deabolistik.
- Bahwa pemikiran diabolik ini bersifat takabur, sombong, angkuh, congkak,
arogan. Pengertian takabur ini dijelaskan di dalam hadits Nabi Muhammad yang diriwayatkan oleh Imam Muslim yang artinya, “sombong ialah menolak
yang haq dan meremehkan orang lain”, al kibru bathalal haq wal ghamdunnas, artinya orang yang mengikuti kebenaran sebenarnya dinyatakan di dalam Al-
Qur’an atau Hadits Nabi S.A.W.
- Bahwa ciri pemikiran diabolisme ialah mengaburkan dan menyembunyikan
kebenaran, talbis wa kidma’al haq. Pemikiran diabolik ini bukan tidak tahu mana yang benar dan mana yang salah, namun dia sengaja memutarbalikkan
data dan fakta yang bathil dipoles, dikemas sedemikian rupa sehingga seolah- olah nampak hak.
-
Bahwa ada tiga hal penayangan yang selalu diprotes oleh MUI yaitu Pornografis, Violent Kekerasan dan Mistik.
6. Keterangan Ahli K.H. Arthani Hasbi