Resiko Strategis Risiko Strategis dan Risiko Operasional

H. Risiko Strategis dan Risiko Operasional

I. Resiko Strategis

1. Bank SUMUT telah memiliki kebijakan dan prosedur terkait pelaksanaan manajemen risiko, dimana : a. Kebijakan dan prosedur tersebut telah didesain dan di implementasikan dengan memperhatikan karakterisktik dan kompleksitas kegiatan usaha, tingkat risiko yang akan diambil dan toleransi risiko, profil risiko serta peraturan yang ditetapkan bank Indonesia dan praktek perbankan yang sehat. b. Prosedur dan proses manajemen risiko tersebut dituangkan dalam pedoman pelaksanaan yang telah direview dan dikinikan secara berkala untuk mengakomodasi perubahan yang terjadi. c. Kebijakan dan prosedur manajemen risiko dimaksud telah didokumentasikan secara memadai dan telah dikomunikasikan kepada seluruh pegawai baik dengan cara mengirimkan menyampaikan dokumentasi pedoman dimaksud ke suluruh unit kerja maupun melalui sosialisasi, pengarahan, dan himbauan. 2. Bank telah memiliki limit risiko yang sesuai dengan tingkat risiko yang akan diambil, toleransi risiko, dan strategi bank secara keseluruhan dengan memperhatikan kemampuan modal Bank untuk dapatmenyerap eksposur risiko atau kerugian yang timbul berdasarkan pengalaman kerugian di masa lalu, kemampuan sumber daya manusia, dan kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku. 3. Limit tersebut telah dikomunikasikan dengan baik kepada seluruh pegawai dalam bentuk ketentuan Direksi baik berupa Surat Keputusan maupun Surat Edaran dengan tujuan agar seluruh pegawai mengetahui dan memahami batasan – batasan yang diizinkan dalam melaksanakan kegiatan operasional tersebut. Untuk mendukung seluruh proses manajemen risiko dimaksud, Bank SUMUT telah menggunakan sistem aplikasi Risk Management System Bank SUMUT RMS Bank SUMUT sebagai sistem informasi manajemen risiko. Dengan menggunakan sistem ini, seluruh proses manajemen risiko dilakukan secara sistematis oleh sistem, sehingga menghemat waktu dan menghasilkan informasi yang akurat dan terpercaya. 4. Bank SUMUT telah memiliki mekanisme persetujuan apabila terjadi pelampauan limit. Besaran limit diusulkan oleh satuan kerja operasional terkait, selanjutnya direkomendasikan kepada unit kerja yang bertanggung jawab untuk mendapat persetujuan Direksi atau Dewan Komisaris sesuai dengan kewenangannya masing – masing yang diatur dalam kebijakan internal Bank dan besaran limit tersebut direview secara berkala untuk menyesuaikan terhadap perubahan kondisi yang terjadi. 5. Limit tersebut secara berkala direview oleh Direksi dan Satuan Kerja Manajemen Risiko untuk menyesuaikan terhadap perubahan kondisi yang terjadi.

II. Risiko Operasional