Sistem Sistem Informasi PEMBAHASAN

18

BAB III PEMBAHASAN

A. Sistem

Istilah sistem paling sering digunakan untuk menunjukkan pengertian metode atau cara dan sesuatu himpunan unsur atau kompenen yang saling berhubungan satu sama lain menjadi satu kesatuan yang utuh. Jadi dengan kata lain sistem adalah sekelompok elemen – elemen lain yaang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan organisasi. Sistem menurut Mulyadi 2001 : 5 mendefinisikan tentang sistem adalah Suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. Dari pengertian diatas menunjukkan sudut pandang yang berbeda. Pengertian sistem itu sendiri terdiri dari subsistem yang secara keseluruhan bertujuan untuk mencapai tujuan – tujuan tertentu dan lebih ditekankan lagi pada sistem yang melaksanakan aktivitasnya dalam suatu perusahaan. Sebuah sistem harus melayani setidaknya satu tujuan, tetapi dapat juga melayani beberapa tujuan. Sementara itu, sistem berkaitan erat dengan prosedur dalam sistem akuntansi. Untuk itu perlu dibedakan antara sistem dan prosedur. Menurut Mulyadi 2001 : 5 merumuskan bahwa : “ prosedur adalah urutan kegiatan klerikasl, biasanya melibatkan orang dalam suatu departemen atau lebih yang dibuat untuk menjamin penanganan secara transaksi perusahaan yang terjadi berulang – ulang “ . Maka intinya, sistem adalah sekelompok elemen- elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai sebuah tujuan.

B. Sistem Informasi

Sistem Informasi menurut Mulyadi 2001 : 11 adalah suatu sistem yang digunakan oleh manajemen dalam mengelola perusahaan. Sistem menurut Mulyadi 2001 : 5 mendefinisikan tentang sistem adalah Suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. Definisi umum untuk informasi adalah seperti yang dikemukakan oleh Davis 2001 : 24 , bahwa : “ Informasi adalah kata yang telah diubah menjadi suatu bentuk yang penting bagi sipenerimanya dan mempunyai nilai nyata yang dapat dirasakan manfaatnya didalam pengambilan keputusan pada saat ini maupun pada saat yang akan datang”. a. Sistem informasi harus dapat menghasilkan laporan mengenai kegiatan usaha kondisi keuangan, penerapan manajemen resiko dan pemenuhan ketentuan yang mendukung pelaksanaan tugas Dewan Komisaris dan Direksi. b. Sistem pengendalian intern yang efektif sekurang – kurangnya menyediakan datainformasi internal yang cukup dan peraturan yang berlaku, informasi pasar kondisi eksternal dan setiap kejadian serta kondisi yang diperlukan dalam rangka pengambilan keputusan yang tepat dan dapat dipertanggung jawabkan. c. Sistem pengendalian intern sekurang – kurangnya menyediakan sistem informasi yang dapat dipercaya mengenai seluruh akivitas fungsional Bank, terutama aktivitas fungsional yang signifikan dan memiliki potensi resiko tinggi. Sistem informasi tersebut, termasuk sistem penyimpanan dna penggunaan data elektronik, harus dijamin keamanannya, dipantau oleh pihak yang independen Divisi Pengawasan dan didukung oleh program kontijensi yang memadai. d. Bank sekurang-kurangnya mengorganisasikan suatu rencana pemulihan darurat dan sistem back-up untuk mencegah kegagalan usaha yang beresiko tinggi. Prosedur, proses, dan sistem back-up harus didokumentasikan dan dinilai kembali efektivitasnya secara berkala. e. Bank sekurang-kurangnya memiliki dan memelihara sistem informasi manajemen yang diselenggarakan, baik dalam sistem informasi elektronik maupun bukan elektronik. Mengingat bahwa sistem informasi elektronik dan penggunaan teknologi informasi tersebut mempunyai dampak resiko, maka Bank harus mengendalikannya secara efektif guna menghindari adanya gangguan usaha dan kemungkinan timbulnya kerugian Bank yang signifikan.

C. Sistem Informasi Pengeluaran dan Penerimaan Kas