Tempat dan Waktu Penelitian Alat dan Bahan Metode Penelitian Variabel Penelitian

26 III. METODELOGI

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Airnaningan, Desa Datar Lebuay, dan Desa Batutegi, Kecamatan Airnaningan, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung. Penelitian ini merupakan kajian penulis dalam mendampingi Kelompok Tani Sangarus Jaya Desa Airnaningan dan Kelompok Tani Aren Lestari Desa Datar Lebuay dalam memanfaatkan kiambang di areal genangan Waduk Batutegi sebagai bahan baku kompos sejak bulan Mei 2011 hingga bulan Juni 2013.

B. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya bak kompos dari bambu, baskomember, gemborpenyiram, cangkul, parang, skop, terpal, tali rafia, mesin pencacah, dan termometer. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kiambang segar, kotoran ternak, dekomposer, dan air.

C. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Pengomposan kiambang akan dilakukan dengan Metode Jepang, yaitu dengan menggunakan bak sederhana dari bambu. Rancangan percobaan dalam penelitian ini menggunakan Percobaan Faktorial dengan Rancangan Acak Lengkap RAL dua faktor perlakuan sebagai berikut: Faktor 1: Formulasi Kompos Kiambang K0 : Kiambang 100 + Aktivator 1 liter K1 : Kiambang 90 + Kotoran kambing 10 + Aktivator 1 liter K2 : Kiambang 70 + Kotoran kambing 30 + Aktivator 1 liter 27 Faktor 2: Perlakuan pencacahan P0 : Tidak dilakukan Pencacahan P1 : Pencacahan dilakukan secara manual P2 : Pencacahan dilakukan dengan mesin Kombinasi pengomposan berdasarkan dua faktor tersebut di atas diperoleh 9 kombinasi. Masing-masing kombinasi akan diulang sebanyak 3 kali ulangan. Kombinasi pengomposan dalam penelitian ini disajikan pada Tabel 4. Tabel 4. Kombinasi pengomposan kiambang Formulasi Kompos Perlakuan Pencacahan kiambang P P0 P1 P2 K0 K0P0 K0P1 K0P2 K1 K1P0 K1P1 K1P2 K2 K2P0 K2P1 K2P2

D. Variabel Penelitian

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah: 1 formulasi kompos kiambang K0, K1, dan K2; 2 perlakuan pencacahan P0, P1, dan P2. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah lamanya proses kematangan kompos kiambang. Indikator lamanya proses kematangan kompos kiambang dilihat dari suhu kompos secara berkala pengukuran suhu akan dilakukan setiap 5 hari sekali. Apabila suhu kompos sudah konstan, mengacu pada hasil pengkajian Yang 1996 di muka, maka kompos sudah dianggap matang.

E. Tahapan Penelitian