pengangguran terbuka sebesar 14.27. Pada tahun 2010 jumlah angkatan kerja 1.020.626 jiwa yang mengalami kenaikan sebesar 6.15 dari tahun 2009 dan
bukan angkatan kerja sebanyak 627.008 jiwa yang mengalami kenaikan sebesar 5.61 dari tahun 2009 dengan tingkat pengangguran terbuka sebesar 13.11.
Pada tahun 2011 jumlah angkatan kerja sebanyak 1.002.013 jiwa mengalami penurunan sebesar 0.18 dari tahun 2010 dan bukan angkatan kerja sebanyak
491.124 jiwa yang mengalami penurunan sebesar 21.67 dengan tingkat pengangguran terbuka sebesar 9.97. Pada tahun 2012 jumlah angkatan kerja
936.143 jiwa dan bukan angkatan kerja sebanyak 558.097 jiwa dengan tingkat pengangguran terbuka sebesar 9.03.
4.5. Perkembangan Inflasi di Kota Medan
Telah dibahas sebelumnya bahwa inflasi merupakan variabel makroekonomi yang sangat berperan dalam kestabilan perekonomian suatu
daerah. Naik turunnya inflasi dapat mengakibatkan gejolak ekonomi. Inflasi kota Medan periode tahun 1994-2013 cenderung fluktuatif atau
tidak beraturan, kadang mengalami kenaikan ataupun penurunan. Melihat tahun penelitian yang dikaji oleh peneliti. Tingkat inflasi tertinggi selama tahun
penelitian adalah pada tahun 1998 yaitu sebesar 83,81. Inflasi tersebut terjadi karena adanya krisis moneter yang terjadi di Indonesia. Inflasi yang tinggi pada
tahun 1998 dikarenakan oleh merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dollar yang menyebabkan harga dan jasa terus meningkat. Namun pada tahun 1999, terjadi
penurunan tingkat inflasi yang sangat drastis yang hanya mencapai 1,68.
Tabel 4.7 Inflasi kota Medan tahun 1994-2013
Universitas Sumatera Utara
Tahun Inflasi Medan
1994 8.28 1995 7.24
1996 8.7 1997 13.1
1998 83.81 1999 1.68
2000 5.9 2001 15.5
2002 9.49 2003 4.46
2004 6.64 2005 22.91
2006 5.97 2007 6.42
2008 10.63 2009 1.59
2010 7.65 2011 3.54
2012 3.79 2013 10.09
Sumber : BPS Provinsi Sumatera Utara
Inflasi pada tahun 1999 tersebut menurun drastis adalah efek dari stabilnya kondisi moneter imbas dari penerapan kebijakan moneter yang dilakukan oleh
bank Indonesia dalam menghadapi krisis moneter tahun sebelumnya. Sedangkan inflasi pada tahun 2000 mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya sebesar
4,22 yaitu sebesar 5,9. Peningkatan laju inflasi pada tahun ini terjadi akibat adanya kenaikan tarif angkutan per 1 september 2000, kenaikan BBM per oktober
2000. Disusul dengan inflasi pada tahun 2001 sebesar 15,5 kenaikan yang cukup besar juga dari tahun sebelumnya, inflasi yang tinggi pada tahun 2001
terjadi akibat melemahnya nilai mata uang rupiah yaitu dari Rp 6.973 per US menjadi Rp 8.198 per US.
Universitas Sumatera Utara
Pada tahun 2003 dan 2004 tingkat inflasi yang ada di kota Medan relatif stabil yang masi dibawah dua digit, yaitu sebesar 4.46 dan 6.64. Pada tahun
2005 tingkat inflasi sebesar 22.91 yang merupakan inflasi tertinggi setelah krisis ekonomi 1998, inflasi ini terjadi akibat gempa bumi dan tsunami yang melanda
banda aceh. Dan juga disebabkan oleh kenaikan harga minyak dunia yang cukup tajam dari 37.66 per barel menjadi 50.04 per barel.
Inflasi pada tahun 2006 dan 2007 adalah sebesar 5.97 dan 6.42 yang masi berada dalam tingkatan inflasi yang stabil. Inflasi pada tahun 2008
mengalami kenaikan sebesar 4,21 dari tahun 2007 yaitu sebesar 10.63 . Kenaikan inflasi tersebut disebabkan oleh krisis keuangan global yang dialami
oleh amerika serikat. Inflasi pada tahun 2009 adalah sebesar 1,59 menunjukkan adanya
perbaikan kondisi perekonomian dengan menurunnya laju inflasi sebesar 9,04. Pada tahun 2010 inflasi kembali mengalami peningkatan yaitu sebesar 7,65
akibat dari terjadinya krisis di eropa yang berpengaruh terhadap perekonomian global.
Inflasi pada tahun 2011 dan 2012 cenderung stabil yaitu sebesar 3,54 dan 3,79. Pada tahun 2013 inflasi mengalami kenaikan sebesar 6,3 menjadi
10,09 akibat dari pencabutan subsidi BBM yang berdampak pada kenaikan harga-harga barang maupun jasa.
Tabel 4.8 Inflasi Kota Medan Menurut Komoditi Tahun 2007-2011
No Komoditi
2007 2008 2009 2010 2011 1 Bahan
Makanan 12.57 17.52 -0.22 13.5 0.91
2 Makanan jadi, minuman, rokok
4.04 9.7
8.94 6.64
3.97
Universitas Sumatera Utara
dan tembakau 3
Perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar
3.27 7.44 4.53 8.44 3.42 4
Sandang 9.85 8.7 8.13 8.6 11.08
5 Kesehatan 0.04 8.83 1.88 2.46 7.44
6 pendidikan, rekreasi dan olahraga
12.23 9.15
7.83 0.72
4.8 7 transportasi
dan komunikasi
1.86 8.42 -4.92 1.48 3.07 Umum 6.42
10.63 1.59
7.65 3.54
Sumber : BPS Provinsi Sumatera Utara
Berdasarkan tabel di atas inflasi kota Medan berdasarkan komoditi dari tahun 2007-2011 memiliki besaran yang fluktuatif dimana inflasi tertinggi terjadi
pada tahun 2008 pada hampir semua komoditi. Hal ini disebakan adanya gejolak ekonomi yang dihadapi oleh negara Indonesia yang berupa krisis global dimana
nilai tukar rupiah anjlok. Komoditi yang mempengaruhi inflasi pada tahun 2011 cenderung di dominasi oleh sandang sebesar 11.08, kesehatan sebesar 7.44,
pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 4.8, makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 3.97, perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar
3.42, transportasi dan komunikasi sebesar 3.07 dan bahan makanan sebesar 0.91.
4.5. Perkembangan Upah Minimum di Kota Medan