RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN RPL BIMBINGAN DAN KONSELING
SMK KOPERASI YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015 2016
A. Judul Layanan :Kenali Gaya Belajarmu
B. Bidang Bimbingan : BimbinganBelajar
C. Jenis Layanan : Layanan Informasi
D. Fungsi Layanan : Pemahaman
E.
Tujuan Layanan :
• Siswa dapat mengetahui berbagai macam dan karakteristik
gaya belajar •
Siswa mampu mengenali dan mengembangkan gaya belajarnya masing-masing
F. Metode Layanan : Ceramah, Kuesioner
G. Sasaran Layanan : Siswa KelasXII SMK Koperasi
H. Tempat Pelaksanaan : Ruang Kelas I. Alokasi Waktu
: 45 menit J. Alat dan Bahan
: LCD, Laptop, danalat tulis. K. Deskripsi Proses
: NO
Tahap Uraian Layanan
Waktu 1.
Pendahuluan a. Konselor menyiapkan media yang
dibutuhkan seperti LCD, Screen, Laptop, dsb
b. Pembukaan : •
Konselor membuka kegiatandengansalam dan
berdo’a •
Konselor menanyakan kondisi siswa dan mengecek kehadiran
siswa 10 menit
• Konselor memberikan
pengantar singkat tentang layanan yang akan diberikan
• Konselormemberikan
pertanyaan awal : a. Apa yang kalian ketahui
tentang gaya belajar ? b. Sudah ada yang tahukah
mengenai gaya belajarnya selama ini termasuk ke dalam
tipe apa ? 2.
Inti •
Konselor menyampaikan materi layanan tentang Gaya
Belajar •
Siswa mengisi kuesioner tentang gaya belajar yang
dibagikan oleh konselor •
Konselor membahas hasil dari penilaian kuesioner yang telah
diisi siswa •
Konselor memberikan penguatan atas materi yang
diberikan agar semakin jelas 30 menit
3 Penutup
• Konselor bersama dengan
siswa menyimpulkan materi layanan yang telah diberikan
• Konselor menutup kegiatan
layanan dengan salam penutup dan menyampaikan harapan
serta pesan terkait dengan materi yang telah disampaikan
5 menit
L. Rencana Penilaian :
1. Penilaian Hasil :
a. Penilaian Segera Laiseg 1 Evaluasi untuk mengetahui pemahaman siswa
terkait materi yang telah disampaikan 2 Siswa yang kurang paham akan diberikan
konseling individual b. Penilaian Jangka Pendek Laijapen
1 Memonitor gaya belajar siswa di kelas 2. Penilaian Proses :
a. Kesesuaian program b. Keterlaksanaan program
c. Antusiasme siswa konseli d. Kehadiran siswa konseli
e. Ketersediaan sarana prasarana f. Dukungan terhadap mata pelajaran
M. Catatan Khusus : -
N. Tindak Lanjut :Mengidentifikasi siswa yang mengalami kesulitan dalam
mengetahui gaya belajarnya sendiri dengan bimbingan klasikal, bimbingan kelompok, konseling kelompok atau
konseling individual
O. Referensi :
• Adi W. Gunawan. 2005. Born to be a Genius. Jakarta : PT
Gramedia Pustaka Utama. •
Porter, Bobbi De dan Hernacki, Micke. 2004. Quantum Learning
Membiasakan Belajar
Nyaman Menyenangkan
. Bandung: Mizan Media Utama. •
Pasiak, Taufik. 2008. Revolusi IQEQSQ. Bandung: PT Mizan Pustaka.
• http:www.sinarharapan.co.idekonomimandiri20050830
man01.html
Yogyakarta, 20 Agustus 2015
Mengetahui, Guru Pembimbing PPL
Praktikan BK
Dra. Siti Subekti H. Wia Bethania
NIM.12104244009
KENALI GAYA BELAJAR MU A. PENGERTIAN GAYA BELAJAR
Ada dua kategori utama tentang bagaimana kita belajar, yaitu: Pertama, bagaimana kita menyerap informasi dengan mudah modalitas, dan kedua, cara kita mengatur dan
mengolah informasi tersebut dominasi otak.Sehingga dapat disimpulkan bahwa modalitas merupakan cara termudah untuk menyerap informasi, sedangkan dominasi otak mengatur dan
mengolah informasi.
Gaya belajar adalah kombinasi dari bagaimana seseorang menyerap, dan kemudian mengatur serta mengolah informasi Bobbi De Porter Mike Hernacki, 2004:110. Gaya
belajar adalah cara yang cenderung dipilih seseorang untuk menerima informasi dari lingkungan dan memproses informasi tersebut. Dari kedua pengertian tersebut ada dua unsur
yang sama yaitu dalam menerima informasi dan memproses mengatur dan mengolah informasi.
B. MODALITAS GAYA BELAJAR Menyerap Informasi
Dalam buku Quantum Learning dipaparkan 3 modalitas belajar seseorang yaitu : “modalitas visual, auditori atau kinestetik V-A-K”.
1. Visual Belajar dengan Cara Melihat
Orang dengan gaya belajar visual akan mengandalkan penglihatannya saat belajar. Gampangnya seperti ini = “tunjukkan pada saya dan saya akan mengerti”. Biasanya orang
tipe ini senang belajar dengan membaca diam, memperhatikan orang mengerjakan sesuatu senang diberi contoh.Lirikan keatas bila berbicara, berbicara dengan cepat. Bagi siswa yang
bergaya belajar visual, yang memegang peranan penting adalah mata atau penglihatan visual, dalam hal ini metode pengajaran yang sesuai atau dititikberatkan yaitu dengan
menggunakan peragaan atau media, mengunjungi obyek-obyek yang berkaitan dengan pelajaran tersebut, atau dengan cara menunjukkan alat peraganya langsung pada siswa atau
menggambarkannya di papan tulis. Anak yang mempunyai gaya belajar visual harus melihat bahasa tubuh dan ekspresi muka gurunya untuk mengerti materi pelajaran. Mereka cenderung
untuk duduk di depan agar dapat melihat dengan jelas. Mereka berpikir menggunakan gambar-gambar di otak mereka dan belajar lebih cepat dengan menggunakan tampilan-
tampilan visual, seperti diagram, buku pelajaran bergambar, dan video. Di dalam kelas, anak visual lebih suka mencatat sampai detil-detilnya untuk mendapatkan informasi.
2. Auditory
Orang yang termasuk dalam tipe ini mengandalkan indera pendengarannya saat belajar. Di sekolah misalnya, orang tipe auditory ini akan lebih mengerti pelajaran saat guru “cuap-
cuap” mengajar di depan kelas. Orang bertipe auditory umumnya akan mengeluarkan suara ketika menghafal sesuatu. Dia butuh sesuatu yang didengarkan oleh indera pendengarannya
bahkan ketika dia sedang belajar sendirian.Lirikan kekiri atau kekanan mendatar bila berbicara, berbicara sedang-sedang saja. Siswa yang bertipe auditori mengandalkan
kesuksesan belajarnya melalui telinga alat pendengarannya, untuk itu maka guru sebaiknya harus memperhatikan siswanya hingga ke alat pendengarannya. Anak yang mempunyai gaya
belajar auditori dapat belajar lebih cepat dengan menggunakan diskusi verbal dan mendengarkan apa yang guru katakan. Anak auditori dapat mencerna makna yang
disampaikan melalui tone suara, pitch tinggi rendahnya, kecepatan berbicara dan hal-hal auditori lainnya. Informasi tertulis terkadang mempunyai makna yang minim bagi anak
auditori mendengarkannya. Anak-anak seperi ini biasanya dapat menghafal lebih cepat dengan membaca kerasteks dan mendengarkan kaset.
3. Kinesthetic
Tipe belajar ini menggunakan indera peraba, dengan merasakan sesuatu menggunakan indera peraba tangan. Orang dengan tipe kinesthetic ini harus aktif mengerjakan sesuatu
agar dapat mengerti, daripada sekadar duduk diam membaca atau duduk diam mendengarkan guru mengajar. Dengan tipe ini, orang butuh praktek ketika mempelajari sesuatu.Lirikan
kebawah bila berbicara, berbicara lebih lambat. Anak yang mempunyai gaya belajar kinestetik belajar melalui bergerak, menyentuh, dan melakukan. Anak seperti ini sulit untuk
duduk diam berjam-jam karena keinginan mereka untuk beraktifitas dan eksplorasi sangatlah kuat. Siswa yang bergaya belajar ini belajarnya melalui gerak dan sentuhan.
C. MENGOLAH INFORMASI Dominasi Otak
1 Kemampuan Otak a. Persepsi konkret dan abstrak
b. Kemampuan pengaturan secara seksuensial linear dan acak non linear Dapat dipadukan menjadi empat kombinasi kelompok:
1. Seksuensial konkret seksuensial abstrak
a. PEMIKIR SEKUENSIAL KONKRET Memperhatikan dan mengingat detail dengan mudah, mengatur tugas dalam proses
tahap demi tahap, dan berusaha mencapai kesempurnaan. b. PEMIKIR SEKSUENSIAL ABSTRAK
Berpikir dalam konsep dan menganalisis informasi. Mereka adalah para filosof dan ilmuwan peneliti ternama.
2. Acak Konkret Acak abstrak a. PEMIKIR ACAK ABSTRAK
Mengatur informasi melalui refleksi dan berkiprah di dalam lingkungan tidak teratur yang berorientasi pada orang.
b. PEMIKIR ACAK KONKRET Berpegang pada realitas dan mempunyai sikap ingin mencoba
2 Belahan Otak
a. Otak Kanan: Musik, Sentuhan tangan kiri, Seni tari, Kesenian, Seni rupa, Persepsi, dan fantasi. Orang yang berpikir secara acak biasanya termasuk dalam
dominasi otak kanan. b. Otak Kiri: Bahasa, Matematika, Sentuhan Tangan Kanan, Sains, Menulis, dan
Logika.Orang yang termasuk kategori seksuensial cenderung memiliki dominasi otak kiri
D. PENTINGNYA MENGETAHUI GAYA BELAJAR
Jika kita mengenal dan akrab dengan gaya belajar sendiri, kita akan dapat mengambil langkah-langkah penting untuk membantu diri anda belajar lebih cepat dan lebih mudah.
Situasi dan kondisi untuk berkonsentrasi sangat berhubungan dengan gaya belajar kita. Jika