Layanan Responsif Program Praktik Pengalaman Lapangan PPL
40 berikut: mengumpulkan data tentang konseli, mendiagnosa,
memberikan prognosa, melaksanakan konseling perorangan, mengevaluasi dan menindaklanjuti. Pada dasarnya tidak ada batas
jumlah maksimal konseli yang harus ditangani mahasiswa praktikan, tetapi yang harus dilaporkan secara lengkap minimal
satu dalam laporan PPL. Berikut uraian kegiatan konseling individual :
a Hari, Tanggal
: Rabu, 2 September 2015 Nama Konseli
: AAP Kelas
: XII AK 1 Paparan Kasus
: Siswa mengalami permasalahan sering terlambat datang ke sekolah karena susah bangun pagi.
Kebiasaan terlambat siswa tersebut berlangsung semenjak siswa duduk di kelas X sampai dengan sekarang. Pendekatan
konseling yang digunakan adalah pendekatan behavioristik berupa pengubahan kebiasaan tidur malam siswa dan merubah
kebiasaan siswa saat bangun pagi. Dengan menggunakan pendekatan konseling tersebut diharapkan permasalahan siswa
dapat teratasi. b Hari, Tanggal
: Senin, 7 September 2015 Nama Konseli
: EOV Kelas
: XII PM 1 Paparan kasus
: Siswa mengalami permasalahan dengan percintaan. Sang pacar sudah 1 minggu tidak menghubungi
konseli dan ketahuan selingkuh dengan perempuan lain sehingga konseli merasa galau dan sering menangis setiap
malam. Pendekatan konseling yang digunakan adalah Client Centered, dimana segala keputusan ada ditangan konseli, dan
konseli memilih serta memutuskan pilihannya secara sadar tanpa pengaruh dari pihak lain.
2 Konseling Kelompok
41 Konseling kelompok memiliki tujuan untuk memberikan bantuan
layanan berupa konseling secara berkelompok yang memungkinkan siswa memperoleh kesempatan bagi pembahasan dan pengentasan
masalah yang dialami melalui dinamika kelompok. Selama praktik PPL di SMK Koperasi, praktikan hanya melakukan
konseling kelompok sebanyak satu kali. Hal ini dikarenakan sulitnya menemukan beberapa konseli dengan permasalahan yang sama atau
hampir sama yang mau untuk melakukan konseling. a HariTanggal
: 12 September 2015 b Nama Konseli
: EN RKN
SPS YL
NA c Masalah
: Semua siswa hampir memiliki masalah yang sama, yaitu bingung dalam menentukan kelanjutan studi.
Setiap siswa mengutarakan masalahnya masing-masing. Dari beberapa masalah yang diutarakan, dapat diambil kesimpulan
bahwa masalah yang mereka alami antara lain masih bingung setelah lulus akan melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi mana,
bingung memilih jurusan, dan tidak memiliki informasi yang mumpuni terkait pemilihan jurusan dan universitas yang akan
dituju.