Auditory MODALITAS GAYA BELAJAR Menyerap Informasi

belajar auditori dapat belajar lebih cepat dengan menggunakan diskusi verbal dan mendengarkan apa yang guru katakan. Anak auditori dapat mencerna makna yang disampaikan melalui tone suara, pitch tinggi rendahnya, kecepatan berbicara dan hal-hal auditori lainnya. Informasi tertulis terkadang mempunyai makna yang minim bagi anak auditori mendengarkannya. Anak-anak seperi ini biasanya dapat menghafal lebih cepat dengan membaca kerasteks dan mendengarkan kaset.

3. Kinesthetic

Tipe belajar ini menggunakan indera peraba, dengan merasakan sesuatu menggunakan indera peraba tangan. Orang dengan tipe kinesthetic ini harus aktif mengerjakan sesuatu agar dapat mengerti, daripada sekadar duduk diam membaca atau duduk diam mendengarkan guru mengajar. Dengan tipe ini, orang butuh praktek ketika mempelajari sesuatu.Lirikan kebawah bila berbicara, berbicara lebih lambat. Anak yang mempunyai gaya belajar kinestetik belajar melalui bergerak, menyentuh, dan melakukan. Anak seperti ini sulit untuk duduk diam berjam-jam karena keinginan mereka untuk beraktifitas dan eksplorasi sangatlah kuat. Siswa yang bergaya belajar ini belajarnya melalui gerak dan sentuhan.

C. MENGOLAH INFORMASI Dominasi Otak

1 Kemampuan Otak a. Persepsi konkret dan abstrak b. Kemampuan pengaturan secara seksuensial linear dan acak non linear Dapat dipadukan menjadi empat kombinasi kelompok: 1. Seksuensial konkret seksuensial abstrak a. PEMIKIR SEKUENSIAL KONKRET Memperhatikan dan mengingat detail dengan mudah, mengatur tugas dalam proses tahap demi tahap, dan berusaha mencapai kesempurnaan. b. PEMIKIR SEKSUENSIAL ABSTRAK Berpikir dalam konsep dan menganalisis informasi. Mereka adalah para filosof dan ilmuwan peneliti ternama. 2. Acak Konkret Acak abstrak a. PEMIKIR ACAK ABSTRAK Mengatur informasi melalui refleksi dan berkiprah di dalam lingkungan tidak teratur yang berorientasi pada orang. b. PEMIKIR ACAK KONKRET Berpegang pada realitas dan mempunyai sikap ingin mencoba 2 Belahan Otak a. Otak Kanan: Musik, Sentuhan tangan kiri, Seni tari, Kesenian, Seni rupa, Persepsi, dan fantasi. Orang yang berpikir secara acak biasanya termasuk dalam dominasi otak kanan. b. Otak Kiri: Bahasa, Matematika, Sentuhan Tangan Kanan, Sains, Menulis, dan Logika.Orang yang termasuk kategori seksuensial cenderung memiliki dominasi otak kiri

D. PENTINGNYA MENGETAHUI GAYA BELAJAR

Jika kita mengenal dan akrab dengan gaya belajar sendiri, kita akan dapat mengambil langkah-langkah penting untuk membantu diri anda belajar lebih cepat dan lebih mudah. Situasi dan kondisi untuk berkonsentrasi sangat berhubungan dengan gaya belajar kita. Jika kita mengenali gaya belajar kita, maka kita dapat mengelola pada kondisi apa, dimana, kapan dan bagaimana kita dapat memaksimalkan belajar kita. Gaya belajar setiap orang dipengaruhi oleh faktor alamiah pembawaan dan faktor lingkungan. Jadi ada hal-hal tertentu yang tidak dapat diubah dalam diri seseorang bahkan dengan latihan sekalipun, misalnya seseorang yang mempunyai kelainan pada bola mata sejak lahir sehingga ia tidak mampu melihat benda obyek. Dengan kata lain meski orang tersebut sudah diberi latihan tetap tidak bisa melihat, atau contoh lain kelainan syaraf pada telinga sehingga tidak mampu untuk mendengar. Tetapi ada juga hal-hal yang dapat dilatihkan dan disesuaikan dengan lingkungan yang terkadang justru tidak dapat diubah. Misalnya seseorang yang tidak memiliki tangan, dia bisa menulis dengan rapih dan bahkan menjadi penulis terkenal, karena disesuaikan dengan lingkungan dan latihan terhadap organ lain misalnya pada kaki, sehingga ia bisa menulis dan melakukan aktifitas yang dilakukan tangan menjadi difungsikan oleh kaki. E. CIRI-CIRI INDIVIDU YANG MEMPUNYAI GAYA BELAJAR TERTENTU VISUAL AUDITORY KINESTHETIC 1. Rapi dan teratur 1. Berbicara kepada diri sendiri saat bekerja 1. Berbicara dengan perlahan 2. Berbicara dengan cepat 2. Mudah tergangu oleh keributan 2. Menanggapi perhatian fisik 3. Perencana dan pengatur jangka panjang yang baik 3. Menggerakan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca 3. Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka 4. Teliti terhadap detail 4. Senang membaca dengan keras dan mendengarkan 4. Berdiri dekat ketika berbicara dengan orang 5. Mementingkan penampilan, baik dalam hal pakaian maupun prestasi 5. Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, birama, dan warna suara 5. Telalu berorientasi pada fisik dan banyak bergerak 6. Pengeja yang baik dan dapat melihat kata-kata yang sebenarnya dalam pikiran mereka 6. Merasa kesulitan untuk menulis, tetapi hebat dalam bercerita 6. Mempunyai perkembangan awal otot-otot yang besar 7. Mengingat apa yang dilihat, dari pada yang didengar 7. Berbicara dalam irama yang terpola 7. Belajar melalui memanipulasi dan praktik 8. Mengingat dengan asosiasi visual. 8. Biasanya pembicara yang fasih 8. Menghafal dengan cara berjalan dan melihat 9. Biasanya tidak terganggu oleh keributan. 9. Lebih suka musik daripada seni 9. Menggunakan jari sebagai petunjuk ketika membaca