maupun di daratan mempengaruhi kualitas air danau. Bahan-bahan pencemaran danau dapat berbentuk padatan ataupun limbah cair. Pertambahan jumlah penduduk akan
meningkatkan aktivitas manusia dan dengan sendirinya akan meningkatkan volume limbah yang dibuang ke lingkungan perairan danau.
Kegiatan mandi, cuci, kakus dengan menggunakan air Danau Toba banyak dijumpai seperti mencuci perkakas dapur, mandi sampai penempatan kakus yang
didirikan persis di pinggiran pantai Danau Toba Kementerian Lingkungan Hidup, 2011. Salah satu penyebab pencemaran Danau Toba adalah rendahnya perilaku sehat
masyarakat dalam mengelola limbah domestik, dimana limbah yang belum diolah langsung disalurkan menuju danau Moedojo, et.al.
2.3. Danau Toba
2.3.1. Letak dan Luas Danau terbesar di Indonesia adalah Danau Toba yang terletak pada ketinggian 905
meter di atas pemukaaun laut dpl dan luas perairan nya 1.130 Km
2
Secara geografis kawasan Danau Toba terletak di Propinsi Sumatera Utara pada titik koordinat 2
dengan kedalaman maksimal 529 meter di bagian utara dan 429 meter di bagian selatan.
Danau Toba merupakan danau terdalam kesembilan di dunia dan merupakan danau tipe vulkanik kaldera yang terbesar di dunia Anonim, 2009.
21’32” – 2 56’28” Lintang Utara dan 98
26’35” – 99 15’40” Bujur
Timur. Total luas Daerah Tangkapan Air DTA lebih kurang 4.311,58 Km
2
www.limnoligi.lipi.go.id. Berdasarkan wilayah administrasi, Ekosistem Kawasan Danau Toba terletak pada
7 tujuh kabupaten yaitu 1 Kabupaten Samosir, 2 Kabupaten Toba Samosir, 3 Kabupaten Simalungun, 4 Kabupaten Tapanuli Utara, 5 Kabupaten Humbang
Hasundutan, 6 Kabupaten Dairi, dan 7 Kabupaten Karo. Wilayah perairan Danau
Universitas Sumatera Utara
Toba bagian selatan cenderung lebih dinamis dibandingkan dengan wilayah utara sehingga tingkat akumulasi bahan pencemar di selatan lebih kecil dibandingkan
bagian utara Lukman, 2010. 2.3.2. Fungsi dan Manfaat
Beberapa fungsi dan manfaat Danau Toba yaitu : 1 Air Danau Toba dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai air minum dan kebutuhan air sehari-hari
mandi, mencuci, memasak, 2 Danau Toba dengan pemandangan alam yang menakjubkan berpotensi sebagai objek wisata dan sedang diusulkan menjadi Geopark,
3 Danau Toba dimanfaatkan sebagai sarana transportasi di Kawasan Danau Toba, 4 Budidaya perikanan dalam bentuk keramba jaring apung, 5 Sumber air bagi
Pembangkit Listrik Tenaga Air PLTA Asahan. Pemanfaatan air Danau Toba untuk PDAM berada di Pangururan dan Balige Lukman, 2010.
2.3.3. Hidrologi Air yang masuk ke Danau Toba berasal dari : 1 Air hujan yang langsung jatuh ke
danau ; 2 Air yang berasal dari sungai-sungai yang masuk ke danau. Sungai-sungai yang mengalir dan bermuara ke Danau Toba yaitu 1 Sungai Sigubang, 2 Sungai
Bah Bolon, 3 Sungai Guloan, 4 5 Sungai Arun, 6 Sungai Tomok, 7 Sungai Sibandang, 8 Sungai Halian, 9 Sungai Simare, 10 Sungai Aek Bolon, 11 Sungai
Mongu, 12 Sungai Mandosi, 13 Sungai Gopgopan, 14 Sungai Kijang, 15 Sungai Sinabung, 16 Sungai Ringo, 17 Sungai Prembakan, 18 Sungai
Sipultakhuda dan 19 Sungai Silang, sedangkan outlet Danau Toba hanya 1 yaitu Sungai Asahan.
Daerah aliran sungai catchment area tersebut diatas terdiri dari 26 Sub DAS, yaitu : Aek Sigumbang, Aek Haranggaol, Situnggaling, Naborsahon,Tongguran,
Gopgopan, Mandosi, Aek Bolon, Simare, Halion, Sitobu, Siparbul, Pulau Kecil,
Universitas Sumatera Utara
Silang, Bodang, Parembakan, Tulas, Aek Ranggo, Simala, B. Sigumbang, B. Bolon, Silabung, Guluan, Arun, Simaratuang, Sitiung-tiung. Total jumlah sungai yang masuk
ke Danau Toba adalah 289 sungai, dari Pulau Samosir adalah 112 sungai dan dari daerah tangkapan air lainnya adalah 117 sungai. Dari 289 sungai itu, 57 diantaranya
mengalirkan air secara tetap dan sisa 222 sungai lagi adalah sungai musiman intermitten Kementerian Lingkungan Hidup, 2011.
2.4. Indikator Kualitas Perairan Danau Toba