mendapatkan data yang berhubungan dengan penelitian. Skala pengukuran kuisoner yang digunakan adalah skala likert dari 1-5.
3.6. Analisis Data
Data primer yang dikumpulkan pada Sub Bab 3.5 kemudian dilakukan analisis data dengan uji statistik menggunakan uji statistik ANOVA dengan SPSS versi 20
untuk mengetahui nilai rata-rata parameter lingkungan pada masing-masing stasiun pengamatan adalah berbeda nyata atau tidak.
Data sekunder yang dikumpulkan pada Sub Bab 3.5 kemudian dilakukan analisis data dengan tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data konsumsi air dan
bahan-bahan timbulan limbah rumah tangga responden terdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan SPSS versi
20 pada nilai residualnya. Nilai signifikansi hasil pengujian normalitas pada nilai residual lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan distribusi data
mengikuti pola distribusi normal. b. Analisis Sosial
Analisis sosial dilakukan untuk mengetahui karakteristik responden dan data tentang pengetahuan, sikap, dan tindakan responden atas limbah domestik
yang dibuang ke perairan Danau Toba. Jawaban responden atas pertanyaan dan pernyataan dalam kuesioner dianalisis dengan menghitung rata-rata seluruh
jawaban responden dan penilaian dengan skala Likert. c. Analisis Korelasi
Universitas Sumatera Utara
Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan antara dua variabel yaitu perilaku masyarakat dengan jumlah konsumsi air dan bahan-
bahan rumah tangga. Besarnya koefisien korelasi antara 0 sampai dengan ±1. Nilai positif atau negatif menunjukkan arah hubungan apakah searah atau
berlawanan. Dalam memberikan penilaian kuat lemahnya korelasi antara variabel dapat digunakan pedoman pada Tabel 3.2. Pedoman tersebut dapat
digunakan untuk menilai koefisien korelasi r. Tabel 3.2. Pedoman penilaian koefisien korelasi r
Nilai Koefisien Korelasi r Tingkat Hubungan
1,00 Korelasi sempurna
0,900 – 0,999 Korelasi sangat tinggi
0,700 – 0,899 Korelasi tinggi
0,400 – 0,699 Korelasi sedang
0,200 – 0,399 Korelasi rendah
0,000 – 0,199 Tidak ada korelasi
Sumber : Guilford dalam Nawawi, H., 2005 Nilai koefisien korelasi 1,00 menunjukkan hubungan yang sempurna antar
variabel yang diuji. Koefisien korelasi sangat tinggi menunjukkan hubungan yang sangat kuat antara variabel-variabel yang diuji, sedangkan koefisien korelasi yang
bernilai rendah ataupun tidak ada korelasi menunjukkan hubungan yang lemah dan dapat diabaikan dalam proses perancangan. Analisis korelasi pada penelitian ini
dilakukan dengan bantuan software SPSS versi 20.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN