Metode dan Alat Pengumpul Data

f Peneliti sudah mengenal subjek sebelumnya dan mempunyai kedekatan hubungan dengan ketiganya sehingga mempermudah untuk membangun rapport dengan subjek dan informan.

3.4 Metode dan Alat Pengumpul Data

Pengumpulan data merupakan langkah penting dalam dalam proses penelitian, proses pengumpulan data ini akan berpengaruh pada langkah selanjutnya yaitu tahap penarikan kesimpulan yang relevan, akurat, dan dapat dipercaya kebenarannya. Sesuai dengan sifat penelitian kualitatif yang terbuka dan luwes, tipe dan metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif sangat beragam, disesuaikan dengan masalah, tujuan penelitian, serta objek sifat yang diteliti. Pada proses penelitian kualitatif, peneliti menjadi instrumen kunci interaksi. Interaksi peneliti dengan narasumber diharapkan memperoleh informasi yang mampu mengungkap permasalahan secara lengkap dan tuntas. Ciri khas dari penelitian kualitatif adalah tidak dapat dipisahkan dari pengamatan berperan serta. Hal tersebut dimana adanya peranan peneliti yang merangkap sebagai perencana, pelaksana pengumpulan data, analisis, penafsir data, dan pada akhirnya sebagai pelapor hasil penelitiannya, menunjukkan bahwa peneliti adalah instrumen penelitian yang utama, serta sebagai alat pengumpul data dalam suatu penelitian Moleong, 2006: 163. Moleong 2002: 222 menyatakan bahwa dalam setiap proses pengumpulan data, peneliti merupakan instrumen penelitian yang utama yaitu bagaimana kondisi peneliti, pertanyaan yang diajukan peneliti dan seberapa dalam hal-hal yang akan diungkap dalam penelitian tersebut tergantung pada peneliti sendiri. Interaksi antara peneliti dengan informan diharapkan dapat memperoleh informasi yang mampu mengungkap permasalahan di lapangan secara lengkap dengan tuntas. Ada beberapa macam teknik mengumpulkan data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu wawancara, observasi, catatan lapangan dan dokumentasi. Dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: a Wawancara Wawancara adalah suatu percakapan dengan tujuan tertentu yaitu untuk memperoleh konstruksi yang terjadi sekarang tentang orang, kejadian, aktivitas organisasi, motivasi, tuntutan, kepedulian dan lain sebagainya Lincoln dan Buba dalam Moleong, 2005: 186. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan. Metode wawancara yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah wawancara terstruktur dan wawancara mendalam deep interview. Hal ini bertujuan untuk memperoleh informasi yang lebih detail dan mendalam mengenai subjek penelitian, sesuai dengan tujuan dari penelitian kualitatif, yaitu mengkaji penelitian secara mendalam. Wawancara terstruktur digunakan agar tetap sesuai dengan fokus kajian dalam penelitian ini. Wawancara terstruktur adalah wawancara yang pewawancaranya menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan yang akan disajikan, sama untuk setiap objek Moleong, 2005: 190. b Observasi Observasi bertujuan mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas- aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam kejadian dilihat dari perspektif mereka yang terlihat dalam kejadian yang diamati Purwandari, 1998: 64. Dalam penelitian ini, observasi berfungsi sebagai metode pendukung dalam penelitian. Observasi digunakan untuk melengkapi data yang tidak di dapatkan melalui metode wawancara. c Catatan lapangan Catatan lapangan ini dimaksudkan untuk mencatat hasil dari wawancara dan observasi yang dilakukan, agar tidak ada bagian yang terlupakan dalam penulisan laporan penelitian. Cacatan lapangan ini disusun setelah penulis melakukan penelitian, untuk disempurnakan lagi sehingga tidak ada yang terlewati. Bodgan dan Biken dalam Moleong 2005: 153 cacatan lapangan adalah cacatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, dialami, dan dipikirkan dalam rangka pengumpulan data refleksi terhadap data dalam penelitian kualitatif.” Cacatan lapangan ini dilakukan setiap kali selesai melakukan observasi atau wawancara. d Dokumentasi Metode dokumentasi dimaksudkan untuk melengkapi data dari wawancara dan observasi. Dokumentasi dapat berupa gambar, foto dan catatan lama yang berhubungan dengan penelitian. Moleong 2002: 161 mengemukakan bahwa teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data dari sumber lain, dimana sumber ini terdiri dari rekaman dan dokumen. e Tes Kepribadian EPPS Tes Psikologi dilakukan sebagai pelengkap data untuk mengetahui kecenderungan kepribadian dan dinamika psikologis subjek. Tes psikologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Edward’s Personal Preference Schedule EPPS yang akan mengungkap kepribadian subjek berdasarkan 15 needs yang berperan dalam keberhasilan dalam berwirausaha. Kelima belas needs tersebut adalah achievement, deference, order, exhibition, autonomy, affiliation, intraception, succorance, dominance, abasement, nurturance, change, endurance, heterosexual dan aggresion. Berdasarkan tes psikologi yang dilakukan dapat diperoleh data yang berguna untuk teknik pengumpulan data lainnya.

3.5 Keabsahan Data