Peluang Kerja di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

tetapi masih satu pekarangan dengan rumah induk. Jika rumah subjek menghadap ke barat jalan desa, maka ruang usaha subjek terletak di sebelah selatan rumah induk menghadap keutara bersebelahan dengan garasi kedaraan subjek.

4.1.1 Peluang Kerja di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Sektor potensial yang dikembangkan dan menunjang di DIY adalah sektor pariwisata, sektor perdagangan dan industri terutama industri kecil menengah serta kerajinan. Jumlah pengangguran di DIY merupakan problematika yang serius karena karakter para pengangguran di DIY sebagian merupakan tenaga berpendidikan tenaga profesional dengan tingkat pendidikan tinggi http: id.m.wikipedia.orgwikiDaerah_Istimewa_Yogyakarta. Hasil survei angkatan kerja nasional menunjukkan bahwa tingkat pertisipasi angkatan kerja di Provinsi DIY pada tahun 2012 sekitar 70,85, meningkat apabila dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 68.77. Di sektor informal DIY menyerap sebanyak 56,56 dan dari jumlah penduduk yang bekerja pada tahun 2012 ,didominasi pada sektor perdagangan, hotel dan restoran sekitar 51,78. Penyerapan jumlah tenaga kerja bidang pertanian terbesar berada di wilayah Kabupaten Gunung Kidul sebesar 52,56 dari jumlah tenaga kerja. Sedangkan dibidang perdagangan, hotel dan restoran didominasi oleh wilayah Bantul sebesar 25,89 dan Sleman 25,32. Peningkatan jumlah penyerapan tenaga kerja produktif berdampak positif pada menurunnya tingkat pengangguran terbuka di DIY sebesar 3,97. Di wilayah Kabupaten Sleman terjadi penurunan jumlah pengangguran usia produktif sebesar 5,42 yang berarti ketersediaannya lapangan pekerjaan di wilayah Kabupaten Sleman yang cukup memadai bagi para pencari kerja http:yogyakarta.bps.go.id. Penduduk usia kerja di Kabupaten Sleman selama periode tahun 2004 hingga 2009 meningkat rata-rata 0,34 per tahunnya yaitu 808.015 orang pada tahun 2004 menjadi 818.846 orang pada tahun 2009. Tingkat pengangguran terbuka, yaitu rasio antara mereka yang mencari kerja dan angkatan kerja, pada tahun 2009 tercatat 15,69. Selama periode 2004-2009, banyaknya angkatan kerja meningkat dari 486.995 jiwa menjadi 548.145 jiwa, bertambah sebanyak 61.150 jiwa atau meningkat rata-rata 3,00 per tahun. Dengan demikian tingkat partisipasi angkatan kerja di Kabupaten Sleman mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari 60,27 pada tahun 2004 menjadi 66,94 pada tahun 2009 www.slemankab.go.id202ketenagakerjaan.slm.

4.2 Proses Penelitian