BAB 3 METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan usaha yang harus ditempuh dalam penelitian untuk menemukan, mengembangkan dan menguji suatu kebenaran pengetahuan.
Metode yang digunakan adalah metode yang sesuai dengan objek penelitian dan tujuan penelitian akan tercapai secara sistematik. Hal ini bertujuan agar hasil yang
diperoleh dapat dipertanggungjawabkan khususnya untuk menjawab masalah yang diajukan.
3.1 Pendekatan Penelitian
Berdasarkan jenis masalah yang diteliti dan tujuannya, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif. Alasan penelitian ini menggunakan
metode kualitatif adalah karena permasalahan yang akan dibahas tidak berkenaan dengan angka-angka tetapi mendeskripsikan secara jelas dan terperinci serta
memperoleh data yang mendalam dari fokus penelitian mengenai faktor penentu keberhasilan wirausaha ini akan lebih mudah dan efisien.
Bougan dan Taylor dalam Moleong 2005: 4 mendefinisikan metode penelitian kualitatif yaitu suatu prosedur penelitian yang m39enghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Miller dalam Moleong 2005: 4 mendefinisikan bahwa penelitian
kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung dari pengamatan pada manusia baik dalam kawasannya
maupun peristilahannya. Jenis penelitian yang dipakai oleh peneliti adalah
39
penelitian eksploratif yaitu dengan menggali informasi dari sumber data yaitu subjek penelitian dan informan secara lebih dalam mengenai faktor penentu
keberhasilan wirausaha. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan
studi kasus. Studi kasus adalah suatu pendekatan untuk mempelajari, menerangkan atau menginterpretasikan suatu kasus dalam konteksnya secara
natural, tanpa adanya intervensi dari pihak luar Salim, 2001: 93. Penelitian ini dirasa tepat menggunakan pendekatan studi kasus karena, penelitian ini berusaha
untuk menyoroti, mempelajari, menerangkan dan menginterpretasikan mengenai faktor penentu keberhasilan wirausaha.
3.2 Unit Analisis
Penelitian kualitatif mempunyai ciri khas dalam penentuan sampelnya tergantung pada faktor dan teknik pengambilan sampelnya yang merupakan
purposive sampel atau sampel bertujuan. Menurut Sarantos dalam Poerwandari 1998: 57, prosedur pengambilan sampel dalam penelitian kualitatif umumnya
menampilkan beberapa karakteristik anatara lain: a
Diarahkan tidak pada jumlah sampel yang besar, melainkan pada kasus-kasus tipikal sesuai kekhususan masalah penelitian.
b Pengambilan sampel tidak ditentukan secara kaku sejak awal, tetapi dapat
berubah baik dalam jumlah maupun karakteristik sampelnya. c
Pengambilan sampel tidak diarahkan pada keterwakilan dalam arti jumlah atau peristiwa acak melainkan pada kecocokan konteks.
Unit analisis merupakan prosedur pengambilan sampel yang didalamnya mencakup sampling dan satuan kajian. Sehubungan dengan penjelasan mengenai
karakteristik unit analisis, Moleong 2005: 224 menjelaskan bahwa: Sampling digunakan untuk menjaring sebanyak mungkin informasi
dari pelbagai macam sumber dan bangunannya constructions. Dengan demikian tujuannya bukanlah memusatkan ke dalam
generalisasi. Tujuannya adalah untuk merinci kekhususan yang ada ke dalam ramuan konteks yang unik. Maksud kedua dari sampling
ialah menggali informasi yang akan menjadi dasar dari rancangan dan teori yang muncul. Oleh sebab itu, pada penelitian kualitatif
tidak ada sampel acak, tetapi sampel bertujuan purposive sample.
Berkenaan dengan hal tersebut, selain sampling juga terdapat adanya satuan kajian dimana mengenai satuan kajian tersebut, Moleong 2005: 225
menjelaskan bahwa: Satuan kajian biasanya ditetapkan juga dalam rancangan penelitian.
Keputusan tentang penentuan sampel, besarnya dan strategi sampling pada dasarnya bergantung pada penetapan satuan kajian.
Kadang-kadang satuan kajian itu bersifat perseorangan seperti siswa, klien, pasien yang menjadi satuan kajian. Bila seseorang itu
sudah ditetapkan sebagai satuan kajian, maka pengumpulan data dipusatkan di sekitarnya. Yang dikumpulkan ialah apa yang terjadi
dalam kegiatannya, apa yang mempengaruhinya, bagaimana sikapnya dan semacamnya.
Pada penelitian ini yang menjadi unit analisis adalah keberhasilan wirausaha. Sedangkan yang menjadi sub unit analisis adalah faktor penentu
keberhasilan wirausaha. Melalui sub unit analisis tersebut akan digali berbagai informasi yang berkaitan dengan keberhasilan wirausaha. Hal tersebut berupa
faktor yang menentukan keberhasilan wirausaha, profil wirausaha dan aspek penentu keberhasilan wirausaha. Adapun tabel unit analisis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Unit Analisis Penelitian
Unit Analisis
Sub Unit Analisis Sumber Data