Penetapan Hipotesis Menentukan tingkat signifikan

Dimana : d = koefisen determinasi r = koefisien korelasi

3.2.5.2 Pengujian Hipotesis

Dantes 2012:164 hipotesis adalah praduga atau asumsi yang harus diuji melalui data atau fakta yang diperoleh melalui penelitian. Dalam penelitian ini yang akan diuji pengaruh kecerdasan emosional dan stres kerja terhadap produktivitas kerja karyawan di PT. Pos Indonesia Persero Kota Bandung Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini penulis haruslah membuat rancangan sementara diantaranya :

1. Penetapan Hipotesis

Hipotesis yang akan diuji dan dibuktikan dala penelitian ini berkaitan atau tidaknya pengaruh kecerdasan emosional dan stres kerja terhadap produktivitas kerja karyawan. a Hipotesis penelitian Ho : Tidak terdapat pengaruh antara pengaruh kecerdasan emosional dan stres kerja terhadap produktivitas kerja karyawan. Ha : Terdapat pengaruh antara pengaruh kecerdasan emosional dan stres kerja terhadap produktivitas kerja karyawan. b Hipotesis statistik Berdasarkan pada alat statistik yang digunakan dan hipotesis penelitian diatas, maka penulis menetapkan dua hipotesis yang digunakan untuk uji statistiknya yaitu hipotesis nol H0 yang diformulasikan untuk ditolak dan hipotesis alternative Ha yaitu hipotesis penulis yang diformulasikan untuk diterima, dengan perumusan sebagai berikut: Ho : � = 0, kecerdasan emosional X1 dan stres kerja X2 tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan Y. Ho : � ≠ 0, kecerdasan emosional X1 dan stres kerja X2 memiliki pengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan Y.

2. Menentukan tingkat signifikan

Dasar pengambilan keputusan berdasakan angka signifikansi menurut Jonathan Sarwono 2006 menyebutkan : 1 Angka Probabilitas SIG 0.05 hubungan kedua varibel signifikan. 2 Angka Probabilitas SIG 0.05 hubungan kedua variabel tidak signifikan. Untuk menguji signifikansi koefisien Korelasi Pearson, yaitu menggunakan uji t dengan rumus sebagai berikut : ℎ� � = �√ − √ − �² Sumber: Narimawati 2011 Keterangan : t = nilai uji t r = koefisien Korelasi Pearson n = Jumlah sampel Nilai t hitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan nilai t tabel dengan tingkat kepercayaan dengan taraf nyata α = 0,05 uji dua pihak dan dari hipotesis yang telah ditetapkan tersebut akan diuji berdasarkan daerah penerimaan dan daerah penolakan yang ditetapkan sebagai berikut : a. jika nilai t hitung ≤ t tabel maka H diterima, Ha ditolak 0 b. jika nilai t hitung ≥ t tabel maka H 0 ditolak, Ha diterima 3. Kriteria penarikan pengujian dan penarikan kesimpulan Jika menggunakan tingkat signifikansi α = 0,05 untuk diuji dua pihak maka kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis yaitu sebagai berikut : a. Jika t hitung ≥ t tabel maka H0 ada didaerah penolakan berarti Ha diterima, artinya antara variabel X dan variabel Y ada hubungannya. b. Jika t hitung ≤ t tabel maka H0 ada didaerah penerimaan berarti Ha ditolak, artinya antara variabel X dan variabel Y tidak ada hubungannya. Sumber : Sugiyono 2009:185 Gambar 3.3 Uji Daerah Penerimaan dan Penolakan 76

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

Pada sub bab ini penulis akan menjelaskan dimana peneliti melakukan penelitian. Penulis melakukan penelitian di PT. Pos Indonesia Persero Kota Bandung yang bertempat di Jalan Banda No. 30, Citarum, Kota Bandung, Jawa Barat. Berikut disajikan beberapa bagian mengenai PT. Pos Indonesia Persero Kota Bandung.

4.1.1 Sejarah PT. Pos Indonesia Persero

Sejarah mencatat keberadaan Pos Indonesia begitu panjang, Kantorpos pertama didirikan di Batavia sekarang Jakarta oleh Gubernur Jendral G.W Baron van Imhoff pada tanggal 26 Agustus 1746 dengan tujuan untuk lebih menjamin keamanan surat-surat penduduk, terutama bagi mereka yang berdagang dari kantor- kantor di luar Jawa dan bagi mereka yang datang dari dan pergi ke Negeri Belanda. Sejak itulah pelayanan pos telah lahir mengemban peran dan fungsi pelayanan kepada publik. Setelah Kantorpos Batavia didirikan, maka empat tahun kemudian didirikan Kantorpos Semarang untuk mengadakan perhubungan pos yang teratur antara kedua tempat itu dan untuk mempercepat pengirimannya. Rute perjalanan pos kala itu ialah melalui Karawang, Cirebon dan Pekalongan.