27
4.2. Pusat pemerintahan
4.2.1 Kantor SKPD
Pengorganisasian dan pengaturan dinas kantor manajemen pelayanan, struktur biro, teknologi biro membutuhkan kesesuaian ruang
di dalamnya. Semakin berkembangnya zaman dan teknologi maka tipologi gedung juga berubah dan semakin berkembang. Dengan kemajuan ini
maka proses-proses pengaruh dalam bidang pembentukan ruang juga harus diperhatikan. Pembentukan ruang-ruang kerja dan tempat kerja dibagi
dalam beberapa kelompok ruang Eurnest, 2002, yaitu: 1.
Bagian kantor = ruangan-ruangan kecil untuk l-3 karyawan dengan tempat kerja yang sesual dengan kelulusan perguruan tingginya.
Ruang kantor kelompok yang dapat menampung 20 orang dengan tempat kerja lulusan PT. Ruangan besar yang dapat menampung
hingga 200 orang pada suatu areal. Ruang kantor kombinasi yang terdiri daerah ruang-ruang kecil dan ruang bersama dan efisien.
Seluruh ruang multifungsional bagi kerja individual dan kelompok 2.
Bagian Arsip: Penyimpan dokumen-dokumen, Mikrofilm, komputer, alat-alat untuk mengarsip, mereproduksi, mencetak
ulang, meralat pemasukan data, menerbitkan, menghancurkan, menghasilkan gambar, pengiriman dokumen melalui band berjalan
atau alat mekanis. 3.
Bagian dokumentasi sentral dengan alat perekam percakapan. mesin foto kopi, mesin pencetak, pencetak klise, laboratorium foto.
Universitas Sumatera Utara
28
4. Ruang surat-menyurat, administrasi material sedapat mungkin
berada dekat dengan lantai dasar. 5.
Bagian representasi, ruang-ruang direksi dengan kamar ganti, ruang pameran, ruang konferensi, ruang bicara.
6. Bagian Umum; ruang penyimpanan manteljas, dapur kecil, WC,
ruang istirahat, ruang senam, kasino dengan dapur. 7.
Bagian tambahan dan perluasan tempat kursus dengan tambahan dan perluasan, tempat kursus dengan perangkat audio visual.
8. Areal parkir, jalan utama, tempat pengiriman barang, garasi yang
dapat menampung banyak mobil. 9.
Bagian penghubung: Koridor, perluasan koridor, tenaga, lift, luardan dalam.
10. Bagian pemeliharaan sentral, teknisi, pengatur suhu, ventilasi,
pemanas, pengaturdistribusi
energi, sentra
operator, telekomunikasi, pembersihan bagian perawatan.
Menurut Gottschalk dalam Eurnest 2002 menjelaskan mengenai tata perancangan denah konstruksi dalam keterkaitannya dengan fungsi
dan teknik perkantoran sebagai dasar faktor-faktor penentu dari konsepsi gedung. Adapun teknik pelaksanaannya sangat erat dipengaruhi oleh
penentuan tujuan ke arah pemantapan teknologi. Waktu
Tipe Bahan bantu
Sejak 1950 Ruang kecil, berbaris,
bertumpuk Mesin kantor mekanik,
telepon, pengatur akta
Universitas Sumatera Utara
29
Sejak 1950 Ruang besar,
transparan, fleksibel Mesin tulis, listrik,
mesin fotokopi; pusat dat elektronis
Sejak 1980 Ruang kelompok,
bersambung-sambung, berbagi
EDV pengolahan data secara elektronis yang
terbagi-bagi, pengolahan teks; alat
pencatat data
Tabel 4.6 Tipe gedung dan struktur kerja
Sumber: Data Arsitek,1996 Dalam suatu pengkajian ilmiah dari Prof. M. Sommer dalam
Eurnest 1996, maka suatu program ruang direncanakan melalui 5 proses alternatif, untuk memperoleh perhitungan kuantitatif luas area yang paling
tepat sebagai landasan pelaksanaannya, yakni: Standar Perkantoran dengan ruangan-ruangan sempit, dengan lajur
modul 1,25 m terkecuali 3 ruangan poros Perkantoran dengan ruangan-ruangan sempit yang lebih
menyenangkan, dengan lajur modul 1,50 m , bentang ruangan dapat bervariasi
Perkantoran dengan ruangan-ruangan luas, kedalaman bentang ruangan 20 - 30 m, luas ruangan hingga 1000 m²
Ruangan berkelompok 15 - 20 yang para karyawannya saling bekerja sama, ruang kerja berjarak maksimum 7,50 m dari tampak
luar
Universitas Sumatera Utara
30
Kantor kombinasi, terkecuali ruangan-ruangan kecil dengan ukuran masing-masing kurang lebih 10 m², dilengkapi dengan suatu
ruangan bersama dari kedalaman 6 – 8 m.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum tahun 2007 Tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara,
standar luas bangunan gedung kantor yang diperlukan, dihitung berdasarkan ketentuan sebagai berikut:
a. Standar luas ruang gedung kantor pemerintah yang termasuk
klasifikasi sederhana rata-rata sebesar 9,6 m² per-personil b.
Standar luas ruang gedung kantor pemerintah yang termasuk klasifikasi tidak sederhana rata-rata sebesar 10 m² per-personil
c. Untuk bangunan gedung kantor yang memerlukan ruang-ruang
khusus atau ruang pelayanan masyarakat, kebutuhannya dihitung secara tersendiri studi kebutuhan ruang diluar luas ruangan untuk
seluruh personil yang akan ditampung. Kebutuhan total luas gedung kantor dihitung berdasarkan jumlah
personil yang akan ditampung dikalikan standar luas sesuai dengan klasifikasi bangunannya Tabel 4.7. Untuk standar luas ruang penunjang
pada gedung kantor sebagai berikut: 1.
Ruang Rapat = 40 m²
2. Ruang Studio
= 4 m² orang pemakai = 10 dari staf 3.
Ruang Arsip = 0,4 m² orang pemakai = staf
4. WC
= 2 m² 25 orang 5.
Musholla = 0,8 m² orang pemakai 20 dari personil
Universitas Sumatera Utara
31
JABATAN LUAS RUANG m²
RG. KERJA
RG. TAMU
RG. RAPAT
RG. RAPAT UTAMA
RG. SEKRET
RG. TUNGGU
RG. SIMPAN
RG. ISTIRAHAT
RG. TOILET
JUMLAH KETERANGAN
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
1 Menteri 28.00
40.00 40.00
140.00 58.00
60.00 14.00
20.00 6.00
406.00 Standar luas ruang tersebut merupakan
acuan dasar, yang dapat disesuaikan
berdasarkan fungsisifat tiap
eselonjabatan 2 Eselon IA
16.00 14.00
20.00 90.00
20.00 18.00
5.00 10.00
4.00 197.00
3 Eselon IB 16.00
14.00 20.00
0.00 10.00
9.00 5.00
5.00 3.00
82.00 4 Eselon IIA
14.00 12.00
14.00 0.00
10.00 12.00
3.00 5.00
3.00 73.00
5 Eselon IIB 14.00
12.00 10.00
0.00 5.00
6.00 3.00
5.00 3.00
58.00 6 Eselon IIIA
12.00 6.00
0.00 0.00
3.00 0.00
3.00 0.00
0.00 24.00
7 Eselon IIIB 12.00
6.00 0.00
0.00 0.00
0.00 3.00
0.00 0.00
21.00 8 Eselon IV
8.00 0.00
0.00 0.00
0.00 0.00
2.00 0.00
0.00 10.00
9 Eselon V 4.00
0.00 0.00
0.00 0.00
0.00 2.00
0.00 0.00
6.00 10 Staf
2.20 0.00
0.00 0.00
0.00 0.00
0.00 0.00
0.00 2.20
Tabel 4.7 Standar luas ruang kerja pada gedung kantor
Sumber: Permen PU, 2007
Universitas Sumatera Utara
32
4.2.2 Gedung Pengadilan