16
ini dibentuk diagonal serta untuk memunculkan ekspresi kasar, dimana hal tersebut menjadikan arsitektur bangunan ini lebih dari sekedar struktur.
Selain perpustakaan, pusat pemerintahan menjadi salah satu bangunan yang dibutuhkan pada kawasan ini. Untuk pengadaan fungsi
utama Pusat pemerintahan bertujuan sebagai area kontrol utama untuk Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata. Hal ini sangat penting mengingat
kawasan ini akan menjadi sebuah pusat di daerah Nias Selatan yang membutuhkan area untuk mengontrol kinerja kawasan tersebut.
Sebagai studi kasus, terdapat dua bangunan pemerintahan yang diambil untuk dibandingkan sebagai contoh perancangan yang relevan.
Bangunan-bangunan tersebut adalah Gedung DPRD Provinsi Kaltim dan Kantor Bupati Halmahera Utara.
3.3. Gedung DPRD Provinsi Kaltim
Gedung ini berada di kota Samarinda, Kalimantan Timur. Bangunan ini diresmikan pada tanggal 6 Januari 1993 oleh Menteri Dalam
Negeri .
Bangunan yang memiliki fungsi utama sebagai pusat kegiatan para anggota legislatif Kalimantan Timur ini sangat kental dengan nuansa etnik
Dayak. Kesan tersebut terpancar dari salah satu focal point pada bangunan ini, yaitu teras depan bangunan tersebut. Teras bangunan ini dilindungi
oleh shading berupa Telabang perisai Dayak yang berukuran besar. Dahulu perisai ini menjadi media pertempuran apabila ada peperangan
dengan suku lain. Namun, sekarang perisai-perisai tersebut hanya
Universitas Sumatera Utara
17
digunakan saat tarian adat dan beberapa orang menggunakannya sebagai hiasan rumah baik pada bagian eksterior maupun interior.
Gambar 3.5 Gedung DPRD Provinsi Kaltim
Sumber: Skyscrapercity.com Telabang pada gedung DPRD Provinsi Kaltim bukanlah perisai
Dayak asli yang terbuat dari kayu. Perisai-perisai tersebut merupakan tiruan telabang yang berukuran besar dan terbuat dari besi yang diberi
warna perak. Selain fasad depan bangunan yang unik, bagian atap gedung ini
juga memiliki keunikan tersendiri. Bentukannya berasal dari sumber yang sama dengan teras bangunannya yaitu telabang atau perisai Dayak.
Namun, pada pengaplikasiannya penggunaannya berbeda pada bagian atap. Bentukan dasar dari perisai disusun secara simetris, bertumpuk satu
sama lain, dan diberi atap-atap kecil berbentuk segitiga pada sisi-sisinya sehingga menghasilkan atap yang sangat unik dan indah.
Universitas Sumatera Utara
18
3.4. Kantor Bupati Halmahera Utara
Bangunan yang terletak pada kota Tobelo, Halmahera Utara, ini memiliki tampilan modern dengan bentukan segi delapan yang
menggambarkan delapan mata arah angin. Bentukan bangunan tersebut didasari oleh filosofi Hibualamo dengan makna universal yaitu sebagai
pusat kekerabatan tanpa membedakan asal-usul seseorang selama ia menerima nilai-nilai budaya masyarakat Hibualamo. Filosofi tersebut
tercermin dari cirri khas arsitektur Hibualamo yang kebanyakan membentuk delapan sudut dengan masing-masing pintu masuknya
mengarah langsung kepada empat arah mata angin. Hal tersebut melambangkan keterbukaan terhadap siapapun yang datang tanpa
membedakan asal-usulnya.
Gambar 3.6 Kantor Bupati Halmahera Utara
Sumber: Skyscrapercity.com Gedung Kantor Bupati Halmahera Utara yang memiliki luas total
kurang lebih sebesar 6000m² terdiri dari 2 lantai, 1 basement dan
Universitas Sumatera Utara
19
bangunan khusus pada area pekarangan ditengah bangunan. Gedung tersebut ditempati oleh 12 SKPD yang terdiri dari Sekretariat Daerah,
Dinas Pertambangan
dan Energi,
Dinas Perindagkop,
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan,
Badan Pemberdayaan Perempuan, Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Badan Kesbangpol, Badan Kepegawaian dan Diklat, Kantor Satpol PP,
Kantor Pelayanan Perijinan dan Investasi Daerah, dan Kantor Korpri.
Universitas Sumatera Utara
20
BAB IV PERATURAN