SELEKTIVITAS ADSORPSI HASIL DAN PEMBAHASAN

terjadi lebih kuat dibandingkan dengan adsorpsi fisik. Energi aktivasi proses adsorpsi -karoten dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 12. Energi aktivasi reaksi adsorpsi -karoten dengan adsorben atapulgit dan arang Aktif Adsorben Ea [k calmol] Atapulgit 62.04 Arang 30.45 Semakin rendah nilai energi aktivasi, semakin besar fraksi molekul teraktifkan dan semakin cepat reaksi berlangsung. Energi aktivasi yang diperoleh menggunakan atapulgit lebih tinggi. Hal ini menunjukkan atapulgit kurang efektif dalam proses adsorpsi -karoten olein sawit kasar dibandingkan arang aktif. Nilai energi aktivasi juga dapat menunjukkan karakteristik dari ikatan antara adsorben dan adsorbat. Nilai energi aktivasi yang rendah menunjukkan ikatan yang terjadi pada adsorpsi fisik lemah.

E. SELEKTIVITAS ADSORPSI

Keselektifan suatu adsorben perlu diteliti untuk mendapatkan adsorben yang baik bagi penjerapan suatu komponen. Selain itu, stabilitas minyak dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain derajat kejenuhan asam lemak yang dikandungnya, penyebaran ikatan rangkap yang dapat menghambat atau mempercepat proses kerusakan. Sehingga pengujian, kadar asam lemak bebas, bilangan asam dan indeks bias menjadi parameter kerusakan minyak yang mempengaruhi -karoten yang terkandung dalam minyak. Nilai parameter kualitas ini ditunjukkan pada Tabel 13. Tabel 13. Nilai parameter kualitas 60 ºC, 171 menit Jumlah Teradsorpsi [ μgml] Jenis Adsorben -karoten α-tokoferol Kadar Asam Lemak Bebas [] Indeks Bias Atapulgit 261.41 1402.43 3.67 1.4603 Arang Aktif 427.43 763.180 2.97 1.4622 Berdasarkan Tabel 13, atapulgit dan arang aktif mampu menyerap α- tokoferol. Hal ini dikarenakan atapulgit mampu menyerap molekul lain seperti α-tokoferol yang berbobot molekul rendah dan hidrofobik, sedangkan arang aktif cenderung menyerap molekul lain yang berantai lebih lurus seperti α- tokoferol dibandingkan -karoten. α-tokoferol cukup tahan terhadap panas dibandingkan -karoten. Kehilangan α-tokoferol selama proses adsorpsi sebagian besar disebabkan karena oksidasi. Hal ini disebabkan α-tokoferol merupakan antioksidan sehingga mudah dioksidasi, terutama dengan adanya oksigen pada suhu tinggi. Dari Tabel parameter kualitas terlihat bahwa arang aktif mempunyai daya adsorpsi yang lebih baik dibandingkan atapulgit. Pada olein, semakin tinggi suhu reaksi, semakin menurunkan nilai konsentrasi -karoten, membuat nilai asam lemak bebas menurun dibandingkan Tabel 7. Kadar asam lemak bebas pada olein setelah proses adsorpsi sebesar 3.67 persen pada atapulgit dan 2.97 persen pada arang aktif. Hal ini disebabkan adanya penjerapan asam lemak bebas dalam adsorben sehingga kadar asam lemak bebas dalam olein menurun. Indeks bias menunjukkan bobot molekul, banyaknya ikatan rangkap dan panjang rantai karbon dalam olein hasil adsorpsi. Nilai indeks bias ini dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kadar asam lemak bebas, proses oksidasi dan suhu. Nilai indeks bias pada olein setelah proses adsorpsi meningkat dibandingkan Tabel 7 sebesar 1.4622. Nilai indeks bias dari olein akan meningkat dengan menurunnya kadar asam lemak bebas, ini berarti olein setelah proses adsorpsi dengan kadar asam lemak bebas rendah akan mempunyai nilai indeks bias yang lebih tinggi.

F. KEMAMPUAN DESORPSI Β-KAROTEN DARI ADSORBEN