Keterampilan Berbahasa Indonesia KAJIAN TEORI

11

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 KAJIAN TEORI

Kajian teori meliputi: 1 keterampilan berbahasa Indonesia; 2 keterampilan menyimak; 3 dongeng atau cerita anak; 4 pembelajaran berbahasa Indonesia; 5 model pembelajaran paired storytelling; 6 media pembelajaran wayang kartun; dan 7 penerapan model paired storytelling dengan media wayang kartun.

2.1.1 Keterampilan Berbahasa Indonesia

Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mem- pelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa ter- sebut, dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya BSNP, 2006: 125. Berdasarkan Santosa 2009: 1.11- 1.22 bahasa merupakan alat komunikasi antar anggota masyarakat berupa lam- bang bunyi ujaran yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bahasa yang diguna- kan sebagai alat komunikasi antar anggota masyarakat terbagi atas dua unsur utama yakni bentuk dan makna. Fungsi bahasa yaitu sebagai 1 fungsi informasi; 2 fungsi ekspresi diri; dan 3 fungsi adaptasi. Bahasa memungkinkan manusia untuk saling berhubungan komunikasi, saling berbagi pengalaman, saling belajar untuk meningkatkan kemampuan intelektual, kesusastraan sebagai salah satu sarana untuk menuju pemahaman tersebut. Berdasarkan uraian yang telah dijabarkan, berbahasa dengan baik dapat dilakukan dengan belajar yang didukung oleh ilmu pengetahuan tentang kebaha- saan dan kepekaan sikap terhadap bahasa dan sastra. Keterampilan berbahasa merupakan sesuatu yang penting untuk dikuasai setiap orang. Karena setiap orang akan saling berhubungan dengan orang lain dengan cara berkomunikasi. Dengan bahasa seseorang dapat menyampaikan ide, perasaan, pikiran, dan informasi kepada orang lain baik secara lisan maupun tulisan. Keterampilan berbahasa meliputi kemampuan berbahasa melalui mende- ngar, berbicara, membaca, dan menulis. Santosa 2009: 3.18 mengatakan KBK mata pelajaran bahasa Indonesia SD mempunyai enam aspek pembelajaran yang harus dikembangkan di SD. Aspek-aspek mata pelajaran bahasa Indonesia itu dalam pelaksanaan pembelajarannya saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Agar aspek pembelajaran berjalan seimbang maka diberikan setiap tatap muka, guru dapat menentukan satu penekanan atau fokus saja, agar pembelajaran dapat dilaksanakan secara cermat dan efektif. Pada mata pelajaran bahasa Indone- sia terdapat empat aspek keterampilan utama yaitu: 1. Kemampuan Menyimak Kemampuan untuk memahami dan menafsirkan pesan yang disampai- kan secara lisan oleh orang lain. Menyimak merupakan suatu faktor yang penting dalam kehidupan manusia, karena melalui kegiatan menyimak, kita dapat mengetahui berbagai informasi yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Menyimak juga dapat diartikan sebagai memahami isi bahan yang disimak. 2. Kemampuan Berbicara Kemampuan untuk menyampaikan pesan secara lisan kepada orang lain. Pesan yang dimaksud di sini adalah pikiran, perasaan, sikap, tanggapan, penilaian, dsb. Kemampuan berbicara meliputi: berdiskusi, berdebat, berpi- dato, menjelaskan, bertanya, menceritakan, melaporkan, dsb. 3. Kemampuan Membaca Kemampuan untuk memahami dan menafsirkan pesan yang disampai- kan secara tertulis oleh orang lain. Kemampuan ini tidak hanya berkaitan dengan simbol-simbol tertulis, tetapi juga memahami pesan atau makna yang disampaikan oleh penulis. 4. Kemampuan Menulis Kemampuan menyampaikan pesan kepada pihak lain secara tertulis. Kemampuan ini bukan hanya berkaitan dengan kemahiran siswa menyusun dan menuliskan simbol-simbol tertulis, tetapi juga mengungkapkan pikiran, pendapat, sikap dan perasaannya secara jelas dan sistematis sehingga dapat dipahami oleh orang lain seperti yang ia maksudkan. Berdasarkan uraian di atas pembelajaran bahasa Indonesia dapat mem- bantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan berbahasa yang kelak akan diterapkan dalam kehidupannya serta membantu mereka ketika mengikuti berbagai kegiatan pembelajaran.

2.1.2 Keterampilan Menyimak

Dokumen yang terkait

Pengaruh metode mendongeng terhadap keterampilan menyimak dongeng pada siswa kelas II di SD Dharma Karya UT Pondok Cabe Tangerang Selatan tahun pelajaran 2014/2015

2 9 152

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING TERHADAP KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA SISWA SD KELAS

22 211 224

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK DONGENG MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MEDIA CD PEMBELAJARAN KELAS V SD ISLAM AL MADINA SEMARANG

0 3 234

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL JIGSAW DENGAN MEDIA FLIPCHART PADA SISWA KELAS IV SDN MANGUNSARI SEMARANG

0 8 297

Keefektifan Penggunaan Media Ulead dan Media Wayang Dongeng dengan Metode Resitasi untuk Meningkatkan Keterampilan Menyimak Dongeng pada Siswa Kelas VII SMP

2 38 212

Pengaruh Penggunaan Media Wayang Kartun Terhadap Keterampilan Menyimak Cerita Anak Pada Siswa Kelas III MI Jam'iyyatul Khair Ciputat Timur

6 22 171

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA MELALUI TEKNIK PAIRED STORYTELLING DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL Peningkatan Keterampilan Menyimak Cerita Melalui Teknik Paired Storytelling Dengan Media Audiovisual Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V S

0 2 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA MELALUI TEKNIK PAIRED STORYTELLING DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL Peningkatan Keterampilan Menyimak Cerita Melalui Teknik Paired Storytelling Dengan Media Audiovisual Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V S

0 0 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK PETUNJUK DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL KARTUN DORA THE EXPLORER PADA SISWA KELAS I SD NEGERI MANGUNSARI 01 SEMARANG TAHUN AJARAN 2008/2009.

0 1 220

PENGGUNAAN MEDIA WAYANG KARTUN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK DONGENG.

1 4 5