Perencanaan Pelaksanaan Tindakan Observasi

3.3 PROSEDURLANGKAH-LANGKAH PTK

Menurut Arikunto 2008:16 secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui dalam melaksanakan penelitian tindakan, yaitu : 1 perencanaan, 2 pelaksanaan, 3 pengamatan, dan 4 refleksi. Berikut ini adalah gambaran dari rangkaian tahapan dari penelitian tindakan kelas tersebut.

3.3.1 Perencanaan

Perencanaan adalah tahapan pertama dalam penelitian tindakan kelas. Menurut Arikunto 2008:17, perencanaan menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa dan bagaimana tindakan itu dilaksanakan. Tahap ini meliputi: 1 Mengkaji silabus pembelajaran kelas II SD kemudian memilih standar kompetensi: memahami pesan pendek dan dongeng yang dilisankan dan kompetensi dasar: menyebutkan isi dongeng yang didengar. 2 Menelaah materi pembelajaran bahasa Indonesia kelas II serta menelaah indikator bersama tim kolaborasi. 3 Menyusun RPP sesuai indikator dan skenario pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Paired Storytelling. 4 Menyiapkan media pembelajaran berupa teks cerita dan wayang kartun. 5 Menyiapkan alat evaluasi yang akan digunakan dalam penelitian. 6 Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati keterampilan guru dan aktivitas siswa. 7 Menyiapkan lembar wawancara dan catatan lapangan.

3.3.2 Pelaksanaan Tindakan

Tahap ke-2 dari penelitian tindakan kelas adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tinda- kan di kelas. Guru harus ingat dan berusaha menaati apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan, tetapi harus pula berlaku wajar, tidak dibuat-buat Arikunto, 2008:18. Peneliti akan menggunakan model pembelajaran Paired Storytelling dengan media wayang kartun dalam pembelajaran bahasa Indonesia khususnya menyimak dongeng. Adapun pelaksanaan tindakan kelas ini direncanakan dalam dua siklus. Pada siklus pertama, peneliti akan melaksanakan pembelajaran bahasa Indonesia dengan materi menyimak dongeng atau cerita anak. Sedangkan siklus kedua materi pembelajarannya adalah menyimak dongeng dengan cerita yang berbeda. Siklus kedua dilaksanakan untuk memperbaiki segala sesuatu yang belum baik dan belum mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan.

3.3.3 Observasi

Observasi adalah kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat. Sebetulnya sedikit kurang tepat kalau pengamatan ini dipisahkan dengan tindakan karena seharusnya pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang dilakukan. Jadi, keduanya berlangsung dalam waktu yang sama. Peneliti menggunakan lembar wawancara, lembar penilaian keterampilan guru dan aktivitas siswa, catatan lapangan, dokumen serta lembar soal dalam pengumpulan data-data di lapangan Arikunto, 2008: 19. Kegiatan observasi dilaksanakan secara kolabora- tif dengan guru pengamat untuk mengamati keterampilan guru, aktivitas siswa dan keterampilan menyimak dongeng menggunakan model pembelajaran Paired Storytelling dengan media wayang kartun.

3.3.4 Refleksi

Dokumen yang terkait

Pengaruh metode mendongeng terhadap keterampilan menyimak dongeng pada siswa kelas II di SD Dharma Karya UT Pondok Cabe Tangerang Selatan tahun pelajaran 2014/2015

2 9 152

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING TERHADAP KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA SISWA SD KELAS

22 211 224

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK DONGENG MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MEDIA CD PEMBELAJARAN KELAS V SD ISLAM AL MADINA SEMARANG

0 3 234

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL JIGSAW DENGAN MEDIA FLIPCHART PADA SISWA KELAS IV SDN MANGUNSARI SEMARANG

0 8 297

Keefektifan Penggunaan Media Ulead dan Media Wayang Dongeng dengan Metode Resitasi untuk Meningkatkan Keterampilan Menyimak Dongeng pada Siswa Kelas VII SMP

2 38 212

Pengaruh Penggunaan Media Wayang Kartun Terhadap Keterampilan Menyimak Cerita Anak Pada Siswa Kelas III MI Jam'iyyatul Khair Ciputat Timur

6 22 171

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA MELALUI TEKNIK PAIRED STORYTELLING DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL Peningkatan Keterampilan Menyimak Cerita Melalui Teknik Paired Storytelling Dengan Media Audiovisual Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V S

0 2 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA MELALUI TEKNIK PAIRED STORYTELLING DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL Peningkatan Keterampilan Menyimak Cerita Melalui Teknik Paired Storytelling Dengan Media Audiovisual Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V S

0 0 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK PETUNJUK DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL KARTUN DORA THE EXPLORER PADA SISWA KELAS I SD NEGERI MANGUNSARI 01 SEMARANG TAHUN AJARAN 2008/2009.

0 1 220

PENGGUNAAN MEDIA WAYANG KARTUN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK DONGENG.

1 4 5