Kuantitatif Kualitatif TEKNIK ANALISIS DATA

3.5.3.2.4 Teknik Catatan Lapangan Alat ini merupakan catatan tentang kesan-kesan dan penafsiran peneliti terhadap segala sesuatu yang terjadi selama tindakan kelas dilakukan oleh guru dalam pembelajaran nyata Asrori, 2009: 55. Dalam penelitian ini catatan lapa- ngan berisi catatan selama proses pembelajaran berupa data keterampilan guru, aktivitas siswa, dan keterampilan siswa dalam menyimak dongeng menggunakan model pembelajaran Paired Storytelling dengan media wayang kartun. Catatan lapangan ini digunakan untuk memperkuat data yang diperoleh dalam observasi dan sebagai masukan guru dalam melakukan refleksi.

3.6 TEKNIK ANALISIS DATA

Teknik analisis data yang akan dianalisis adalah data kuantitatif dan data kualitatif.

3.6.1 Kuantitatif

Data kuantitatif berupa hasil belajar kognitif, dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif dengan menentukan mean atau rerata. Penyajian data kuantitatif akan disajikan dalam bentuk persentase. Adapun persentase tersebut adalah sebagai berikut. 1 Menentukan nilai berdasar skor teoritis: N = x100 Keterangan: N = Nilai B = Skor yang diperoleh St = Skor teoritis Poerwanti dkk, 2008: 6.3 2 Menentukan mean: Me = Keterangan: Me = Mean rata-rata ∑ = Epsilon baca jumlah Xi = Nilai x ke I sampai ke n n = Jumlah individu Sukestiyarno dan Wardono, 2009: 21 3 Menentukan ketuntasan belajar secara klasikal dan penyajian data kuantitatif dipaparkan dalam bentuk persentase. Adapun rumusnya adalah: Untuk menentukan batas minimal nilai ketuntasan belajar klasikal perserta didik dapat menggunakan pedoman yang ada. Depdiknas RI atau beberapa sekolah biasanya telah menetapkan batas minimal siswa dikatakan tuntas menguasai kompetensi yang dikontrakkan misalnya 80 Aqib, 2010: 40. Hasil penghitungan dikonsultasikan dengan kriteria ketuntasan belajar siswa SDN Mangunsari Semarang dengan KKM individual dan klasikal yang dikelompokkan ke dalam dua kategori yaitu tuntas dan tidak tuntas, dengan kriteria sebagai berikut. ketuntasan belajar= x 100 Tabel 3.1 Kriteria Ketuntasan Belajar Siswa Sumber : Kurikulum SDN Mangunsari Semarang KKM Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Tahun Pelajaran 20132014

3.6.2 Kualitatif

Data kualitatif adalah data yang berupa informasi berbentuk kalimat yang memberi gambaran tentang ekspresi siswa tentang tingkat pemahaman terhadap suatu mata pelajaran kognitif, pandangan atau sikap siswa terhadap metode belajar yang baru Arikunto, 2008:13. Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi aktivitas siswa dan keterampilan guru dalam pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan model Paired Storytelling dengan media wayang kartun. Sedangkan hasil wawancara dan catatan lapangan dipaparkan dalam kalimat yang dipisah-pisahkan menurut kriteria untuk memperoleh kesimpulan. Poerwanti 2008: 6.9 memaparkan cara pengolahan data skor aktivitas siswa dan keterampilan guru adalah sebagai berikut. 1 Menentukan skor terendah 2 Menentukan skor tertinggi 3 Mencari median 4 Membagi rentang nilai menjadi 4 kategori yaitu sangat baik, baik, cukup dan kurang. Kriteria Ketuntasan Minimal KKM Kualifikasi Individu Klasikal ≥ 68 ≥80 Tuntas 68 80 Tidak Tuntas Kemudian setelah langkah kita tentukan kita dapat menghitung data skor dengan cara sebagai berikut. R = skor terendah T = skor tertinggi N = banyaknya skor Maka untuk mencari median dan rentang nilai, bisa ditentukan dengan rumus seperti dibawah ini: Q2 = median Letak Q2 = n+1 untuk data ganjil atau genap Q1 = kuartil pertama Letak Q1 = n +2 untuk data genap atau Q1 = n +1 untuk data ganjil. Q3 = kuartil ketiga Letak Q3 = 3n +2 untuk data genap atau Q3 = n +1 untuk data ganjil Q4= kuartil keempat = T Herrhyanto, 2008: 5.3 Maka didapat: Klasifikasi kategori nilai klasikal untuk lembar pengamatan keterampilan guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia menggunakan model Paired Storytelling dengan media wayang kartun. N = T-R + 1 Tabel 3.2 Kriteria Ketuntasan Data Kualitatif Skala Penilaian Kategori Q3 ≤ skor ≤ T Sangat Baik Q2 ≤ skor Q3 Baik Q1 ≤ skor Q2 Cukup R ≤ skor Q1 Kurang Deskripsi kualitatif yang memuat kriteria ketuntasan keterampilan guru selama mengelola kegiatan pembelajaran dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.3 Kriteria Ketuntasan Keterampilan Guru Tabel 3.3 tersebut diperoleh dari skor indikator keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Paired Storytelling dengan media wayang kartun. Deskriptif kualitatif yang memuat kriteria ketuntasan aktivitas siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.4 Kriteria Ketuntasan Aktivitas Siswa Skor Persentase Keberhasilan Kriteria 23,25 ≤ skor ≤ 28 83,03 ≤ skor ≤ 100 Sangat baik 17,5 ≤ skor 23,25 62,5 ≤ skor 83,03 Baik 11,75 ≤ skor 17,5 41,96 ≤ skor 62,5 Cukup 7 ≤ skor 11,75 25 ≤ skor 41,96 Kurang Skor Persentase Keberhasilan Kriteria 33,75 ≤ skor ≤ 40 84,37 ≤ skor ≤ 100 Sangat Baik 25 ≤ skor 33,75 62,5 ≤ skor 84,37 Baik 17,25 ≤ skor 25 43,12 ≤ skor 62,5 Cukup 10 ≤ skor 17,25 25 ≤ skor 43,12 Kurang Tabel 3.4 tersebut diperoleh dari skor indikator aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Paired Storytelling menggunakan media wayang kartun.

3.7 INDIKATOR KEBERHASILAN

Dokumen yang terkait

Pengaruh metode mendongeng terhadap keterampilan menyimak dongeng pada siswa kelas II di SD Dharma Karya UT Pondok Cabe Tangerang Selatan tahun pelajaran 2014/2015

2 9 152

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING TERHADAP KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA SISWA SD KELAS

22 211 224

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK DONGENG MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MEDIA CD PEMBELAJARAN KELAS V SD ISLAM AL MADINA SEMARANG

0 3 234

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL JIGSAW DENGAN MEDIA FLIPCHART PADA SISWA KELAS IV SDN MANGUNSARI SEMARANG

0 8 297

Keefektifan Penggunaan Media Ulead dan Media Wayang Dongeng dengan Metode Resitasi untuk Meningkatkan Keterampilan Menyimak Dongeng pada Siswa Kelas VII SMP

2 38 212

Pengaruh Penggunaan Media Wayang Kartun Terhadap Keterampilan Menyimak Cerita Anak Pada Siswa Kelas III MI Jam'iyyatul Khair Ciputat Timur

6 22 171

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA MELALUI TEKNIK PAIRED STORYTELLING DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL Peningkatan Keterampilan Menyimak Cerita Melalui Teknik Paired Storytelling Dengan Media Audiovisual Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V S

0 2 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA MELALUI TEKNIK PAIRED STORYTELLING DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL Peningkatan Keterampilan Menyimak Cerita Melalui Teknik Paired Storytelling Dengan Media Audiovisual Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V S

0 0 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK PETUNJUK DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL KARTUN DORA THE EXPLORER PADA SISWA KELAS I SD NEGERI MANGUNSARI 01 SEMARANG TAHUN AJARAN 2008/2009.

0 1 220

PENGGUNAAN MEDIA WAYANG KARTUN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK DONGENG.

1 4 5