Uji Autokorelasi Uji Heteroskedastisitas

a. Jika nilai tolerance 0,1 dan nilai VIF 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi. b. Jika niali tolerance 0,1 dan nilai VIF 10, maka dapat disimpulkan bahwa ada multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi.

3. Uji Autokorelasi

Uji autokolerasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada kolerasi antar penganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya Ghozali, 2006. Penyimpangan asumsi ini biasanya muncul pada observasi yang menggunakan data time series. Penelitian ini menggunakan uji Run Test. Run test sebagai bagian dari statistik non-parametik dapat digunakan untuk menguji apakah antar residual terdapat korelasi yang tinggi atau tidak. Jika antar residual tidak terdapat hubungan korelasi maka dikatakan bahwa residual adalah acak atau random. Run test digunakan untuk melihat apakah residual terjadi secara random atau tidak. a. Asymp. Sig. 2-tailed 0,05 menunjukkan data yang digunakan random sehingga tidak terdapat masalah autokorelasi. b. Asymp. Sig. 2-tailed 0,05 menunjukkan data yang digunakan tidak random sehingga terdapat masalah autokorelasi.

4. Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedastisitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah di dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain Ghozali, 2007. Jika di dalam pengamatan yang satu ke pengamatan yang lainnya tetap maka terjadi homoskedastisitas, sedangkan jika berbeda maka terjadi heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah model yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Cara yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan grafik scatterplot. Ada tidaknya heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat pola- pola yang terjadi pada grafik scatterplot. Jika titik-titik membentuk pola tertentu yang teratur, diindikasikan terjadi heteroskedastisitas. Jika titik-titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu y dan tidak ada pola yang jelas, diindikasikan tidak terjadi heteroskedastisitas. Pada penelitian ini uji heteroskedastisitas yang digunakan adalah uji glejser, karena pengujian ini hasilnya lebih akurat. Uji ini mengusulkan untuk meregresi nilai absolut residual terhadap variabel independen. Dasar pengambilan keputusannya yaitu: 1. Jika nilai t hitung lebih kecil dari t tabel dan signifikansi lebih besar dari 0,05, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 2. Jika nilai t hitung lebih besar dari t tabel dan signifikansi lebih kecil dari 0,05, maka terjadi heteroskedastisitas.

7.5.3. Analisis Regresi Berganda

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kinerja Keuangan dan Keputusan Investasi Terhadap Nilai Perusahaan dengan Corporate Governance sebagai Variabel Moderasi (Studi Empiris pada Perusahaan yang Dinilai Corporate Governance Perception Index Tahun 2008-2012)

4 70 108

PENGARUH PROFITABILITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI)

2 28 21

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI Tahun 2013)

0 31 24

PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Tambang yang Terdaftar di BEI)

0 4 25

PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN SAHAM DAN KEAGENAN TERHADAP KEBIJAKAN UTANG PERUSAHAAN (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Tercatat di Bursa Efek Jakarta)

0 20 1

PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP AGENCY COST

10 92 60

ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN DAN CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAl RESPONSIBILITY (Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012)

2 6 70

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan LQ-45 yang Terdaftar di BEI Tahun 2012-2014)

2 11 72

PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN MANAJEMEN RISIKO

1 12 18

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

0 1 64