perusahaan  dengan  tingkat  pengungkapan  dan  transparansi  yang  tinggi memperoleh  biaya  utang  yang  lebih  rendah.  Selain  itu,  penelitian  yang
dilakukan  oleh  Piot  dan  Missonier-Pierra  2007  juga  membuktikan  bahwa kualitas  corporate  governance  memiliki  pengaruh  yang  signifikan  dalam
mengurangi  biaya  utang  yang  harus  ditanggung  oleh  perusahaan.  Hal  ini disebabkan  karena  Good  Corporate  Governance  GCG  adalah  alat  penjamin
bagi  kreditur  bahwa  dana  yang  diberikan  kepada  perusahaan  telah  dikelola dengan  baik,  transparan,  dan  bertanggung  jawab  yang  bertujuan  untuk
melindungi kepentingan kreditur.
2.10.2. Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Biaya Utang
Kepemilikan  manajerial  merupakan  pemegang  saham  dari  pihak manajer.  Perusahaan  dimana  manajer  juga  merupakan  agent  yang  bertugas
dalam  menjalankan  perusahaan  tentu  akan  menyelaraskan  kepentingannya. Karena  manajer  yang  bertindak  sebagai  agen  juga  memiliki  saham  atas
perusahaan  tersebut,  sehingga  manajer  akan  melakukan  hal-hal  yang  tentunya akan merugikan perusahaan karena apa yang terjadi pada perusahaan juga akan
berimbas  atau  berpengaruh  terhadap  mereka.  Jika  suatu  saat  perusahaan memiliki  kepentingan  manajerial  yang  tinggi,  manajer  jauh  lebih  peduli
terhadap  kepentingan  pemegang  saham  dan  opsi  perusahaan  akan  kurang insentif untuk kontribusi perusahaan.
Teori  agensi  agency  theory  mengungkapkan  hubungan  yang  lebih baik  antara  manajer  dan  pemegang  saham.  Karena  kedua  belah  pihak  ini
memiliki tujuan yang sama sehingga akan sangat kecil kemungkinan timbulnya
agency  conflict .  Dengan  adanya  proporsi  yang  besar  yang  dimiliki  oleh
seseorang  maka  perusahaan  akan  cenderung  untuk  memperoleh  dana  dengan cara berhutang daripada menerbitkan saham untuk memperoleh dana.
Teori  agensi  menjelaskan  terdapat  hubungan  keagenan  antara  manajer dan  prinsipal,  proporsi  kepemilikan  saham  oleh  pihak  manajemen  perusahaan
dapat  mempengaruhi  tingkat  biaya  utang  perusahaan.  Kepemilikan  saham manajerial  dapat  mempengaruhi  kebijakan  dan  pengambilan  keputusan
perusahaan,  salah  satunya  keputusan  pendanaan  yang  dilakukan  perusahaan. Pihak  manajemen  yang  tinggi  akan  mendorong  dilakukannya  pengendalian
terhadap  perusahaan  oleh  manajemen,  maka  mereka  akan  lebih  cenderung untuk menggunakan prinsip ekonomi liberal.
Natalia  dan  Sun  2013  menyatakan  bahwa  kepemilikan  manajerial diartikan  sebagai  proporsi  pemegang  saham  dari  pihak  manajemen  yang  aktif
dalam  pengambilan  keputusan  perusahaan.  Dengan  ikutnya  manajer  dalam pengambilan keputusan  dapat mengurangi atau  mencegah  agency coflict  yang
terjadi diantara pemegang saham dan manajer. Berdasarkan penelitian Januarti dan  Sentosa  2009  menyatakan  bahwa  manajer  yang  bertindak  sebagai
pemegang  saham  tentu  akan  bertindak  sesuka  hati  terutama  dalam  hal pengambilan  keputusan  kebijakan  hutang  untuk  mementingkan  urusan
pemegang saham. Ismiyanti dan Hanafi 2003 menguji pengaruh kepemilikan manajerial
terhadap  biaya  utang  dan  hasil  pengujian  menyatakan  bahwa  kepemilikan manajerial  mempunyai  hubungan  positif  terhadap  kebijakan  hutang.  Semakin
tinggi  kepemilikan  manajerial  maka  semakin  tinggi  biaya  utang.  Hal  tersebut karena  manajer  mementingkan  urusan  pribadinya  daripada  kepentingan
pemilik saham mayoritas. Manajer memiliki informasi lebih dalam perusahaan dan  manajer  bertindak  sebagai  pemegang  saham  maka  manajer  tidak  akan
merugikan dirinya.
2.10.3. Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Biaya Utang