2.8. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan merupakan gambaran besar kecilnya suatu perusahaan. Sudarmadji dan Sularto 2007, besar ukuran perusahaan dapat
dinyatakan dengan logaritma natural dari total aset. Perusahaan yang memiliki total aset besar maka semakin besar pula ukuran perusahaan itu. Semakin besar
ukuran perusahaan, maka semakin tinggi pula tuntutan terhadap keterbukaan informasi dibandingkan dengan ukuran perusahaan yang lebih kecil. Dengan
mengungkapkan informasi lebih banyak, perusahaan mencoba mengisyaratkan bahwa perusahaan telah menerapkan prinsip-prinsip manajemen perusahaan
dengan baik Good Corporate Governance. Meningkatnya pengungkapan informasi akan mengurangi asimetri informasi. Biaya agensi timbul karena
kepentingan yang bertentangan dari pemegang saham, manajer, dan pemilik hutang Setiani dan Kusbandiyah, 2009.
Ukuran perusahaan yang besar menunjukkan perusahaan mengalami perkembangan sehingga kreditur akan merespon positif dan nilai perusahaan
akan meningkat disamping itu juga mendapat sorotan publik yang lebih dibandingkan perusahaan kecil Rebecca, 2012. Perusahaan besar
dimungkinkan akan memiliki aset yang lebih besar, perusahaan akan lebih sering diawasi oleh para kelompok stakeholder yang berkepentingan dengan
bagaimana mengelola sumber dana. Pengukuran ukuran perusahaan diukur dengan cara menghitung
logaritma natural total aset yang dimiliki perusahaan. Total aset diyakini dapat
menilai kemampuan perusahaan untuk tetap beroperasi dan bersaing untuk
periode selanjutnya. Jumlah aset perusahaan yang tinggi dinilai dapat untuk melunasi kewajiban dari perusahaan tersebut. Perusahaan dengan aset tinggi
mudah untuk mendapatkan pendanaan.
2.9. Penelitian Terdahulu
Juniarti dan Sentosa 2009 memberi hasil penelitian bahwa Good Corporate Governance
yang diukur dengan proxy; a Proporsi komisaris independen tidak berpengaruh signifikan terhadap biaya hutang; b
kepemilikan manajerial tidak berpengaruh signifikanterhadap biaya hutang; c Kepemilikan institusional berpengaruh negatif dan signifikan terhadap baiay
hutang; d Kualitas Audit berpengaruh negatif dan signifikan terhadap biaya hutang.
Jasper dan Schauten 2006 tentang Corporate Governance and the cost of debt
memberikan hasil bahwa kualitas corporate governance memberikan dampak terhadap biaya utang. Kualitas corporate governance yang tinggi akan
meningkatkan kepercayaan pihak kreditor bahwa dana yang diberikan dikelola dengan baik.
Setiani dan Kusbandiyah 2009 tentang Pengaruh Good Corporate Governance, Voluntary Disclosure
terhadap Biaya Hutang Cost of Debt Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia memberikan
hasil bahwa a Dewan Komisaris independen secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap biaya hutang cost of debt; b Kepemilikan manajerial
secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap biaya hutang cost of
debt ; c Kepemilikan institusional secara parsial tidak berpengaruh signifikan
terhadap biaya hutang cost of debt; d Kualitas audit secara parsial tidak berpengaruh negatif terhadap biaya hutang cost of debt. Hal ini menunjukan
bahwa penelitian diatas memiliki hasil yang sama. Roberts dan Yuan 2009 dalam Rebecca 2012 menunjukan bahwa kepemilikan institusional dapat
mengurangi biaya hutang secara signifikan. Hal ini dapat terjadi karena kepemilikan institusional dapat mengurangi biaya pinjaman di bank karena
besarnya pengaruh pengawasan dari pihak institusional. Dengan adanya pengawasan yang ketat maka akan dapat mengurangi kesempatan untuk para
manajer melakukan hal yang menyimpang dari apa yang diharapkan. Jasper dan Schauten 2006 meneliti tentang corporate governance dan
biaya hutang memberikan hasil terdapat hubungan negatif signifikan antara biaya hutang dan corporate governance. Skor yang tinggi untuk penerapan
corporate governance pada perusahaan tentu menghasilkan biaya utang yang
rendah. Rebecca 2012 dalam penelitiannya menunjukan bahwa a Corporate
Governance Index terbukti memiliki pengaruh signifikan negatif terhadap
biaya ekuitas dan biaya hutang; b Kepemilikan keluarga terbukti tidak berpengaruh signifikan terhadap biaya hutang; c Kepemilikan institusional
terbukti berpengaruh signifikan negatif terhadap biaya hutang.
2.10. Kerangka Pemikiran Teoritis