Hakikat Belajar KAJIAN TEORI

12

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 KAJIAN TEORI

2.1.1 Hakikat Belajar

2.1.1.1 Pengertian Belajar Belajar merupakan unsur yang sangat penting dalam penyelenggaraan pendidikan. Pengertian belajar telah banyak dikemukakan oleh beberapa ahli pendidikan. Menurut Bell-Gredler 1986: 1 dalam Winataputra 2008: 1.5, menyatakan bahwa belajar merupakan proses yang dilakukan untuk mendapatkan kemampuan competencies, keterampilan skills, dan sikap attitudes. Belajar menurut Slameto 2010: 2 adalah usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Sedangkan Hamalik 2014: 27 menyatakan bahwa belajar adalah perubahan suatu proses kegiatan, bukan hasil atau tujuan. Gagne 1977: 4 dalam Rifa’i dan Anni 2009: 82 menyatakan bahwa belajar merupakan sistem yang terdapat berbagai unsur yang saling terkait sehingga menghasilkan perubahan perilaku. Unsur-unsur tersebut yaitu siswa, rangsangan, memori, dan respon. Siswa adalah orang yang sedang melakukan kegiatan belajar. Siswa memiliki organ penginderaan yang digunakan untuk menangkap rangsangan stimulus. Stimulus adalah peristiwa yang merangsang penginderaan. Stimulus tersebut dapat berupa suara, sinar, warna, gambar, panas, dingin, tanaman, dan sebagainya. Agar siswa mampu belajar optimal, ia harus fokus pada stimulus tertentu yang diminati. Dalam proses belajar, stimulus yang sudah diterima siswa akan disimpan dalam memori. Antara stimulus dan memori harus terjadi interaksi agar menimbulkan respon dari diri siswa. Respon tersebut berupa perubahan perilaku. Perubahan perilaku ini menjadi indikator bahwa siswa telah melakukan kegiatan be lajar. Rifa’i dan Anni, 2009: 84-85 Berdasarkan beberapa pendapat tentang pengertian belajar tersebut, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu perubahan perilaku seseorang yang dihasilkan dari pengalaman diri sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungan disekitarnya. 2.1.1.2 Prinsip Belajar Setelah memahami pengertian belajar, ada pula beberapa prinsip dalam belajar. Berikut ini adalah prinsip-prinsip belajar menurut Suprijono 2009: 4. Pertama, prinsip belajar merupakan perubahan perilaku. Perubahan perilaku sebagai hasil belajar memiliki ciri-ciri: a. Sebagai perubahan yang disadari. b. Berkesinambungan dengan perilaku lainnya. c. Bermanfaat sebagai bekal hidup. d. Positif. e. Sebagai usaha yang direncanakan dan dilakukan. f. Bersifat permanen. g. Bertujuan dan terarah. h. Mencakup keseluruhan potensi kemanusiaan. Kedua, belajar adalah proses. Belajar terjadi karena dorongan kebutuhan dan memiliki tujuan yang ingin dicapai. Ketiga, belajar adalah sebuah pengalaman. Pengalaman pada dasarnya adalah hasil dari interaksi antara siswa dengan lingkungannya. 2.1.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar Keberhasilan belajar sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor- faktor tersebut dapat berasal dari dalam maupun dari luar individu itu sendiri. Rifa’i dan Anni 2011: 97 mengemukakan beberapa faktor internal yang mempengaruhi belajar, yaitu kondisi fisik, psikis, emosional, dan kondisi sosial. Sedangkan faktor eksternal seperti variasi dan tingkat kesulitan materi belajar yang dipelajari, iklim, suasana lingkungan, dan budaya belajar masyarakat. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar menurut Slameto 2010: 54-69 ada dua jenis yaitu, intern dan ekstern. Faktor intern berupa jasmani, psikologi, dan kelelahan. Sedangkan faktor ekstern berupa keluarga, sekolah, dan masyarakat. Menurut Hamdani 2011: 139-144 faktor-faktor yang mempengaruhi belajar digolongkan menjadi dua, yaitu faktor dari dalam intern dan faktor dari luar ekstern. Faktor dari dalam intern seperti kecerdasan, fisiologis, sikap, minat, bakat, dan motivasi. Sedangkan faktor dari luar ekstern seperti keadaan keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat.

2.1.2 Hakikat Pembelajaran

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL MIND MAPPING BERBANTUAN MEDIA POWER POINT PADA SISWA KELAS IV SDN TUGUREJO 01 KOTA SEMARANG

4 36 279

PENERAPAN MODEL MIND MAPPING BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IVA SDN WONOSARI 02 KOTA SEMARANG

0 9 243

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALLY BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VA SDN WONOSARI 02 SEMARANG

0 3 256

PENERAPAN MODEL MIND MAPPING BERBANTUAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN KANDRI 01 KOTA SEMARANG

3 15 216

PENERAPAN MODEL PAIR CHECK BERBANTUAN MEDIA FLASHCARD UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS IVB SDN WONOSARI 02 KOTA SEMARANG

0 18 243

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN KALIBANTENG KIDUL 02 KOTA SEMARANG

0 7 238

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SDN TAMBAKAJI 05 KOTA SEMARANG

1 26 232

PENERAPAN MODEL SIKLUS BELAJAR BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IVA SDN KALIBANTENG KIDUL 01 KOTA SEMARANG

0 5 407

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IVA SDN WONOSARI 02 SEMARANG

0 18 265

PENERAPAN MODEL MIND MAPPING BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SDN NGIJO 01 KOTA SEMARANG

1 13 224