53
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 RANCANGAN PENELITIAN
Arikunto 2008: 3 menyatakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas merupakan pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa tindakan yang sengaja
dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Secara garis besar ada empat tahapan dalam model penelitian tindakan yaitu: 1 perencanaan; 2
pelaksanaan; 3 observasi; dan 4 refleksi. Arikunto, 2008: 16 Adapun model dan penjelasan untuk masing-masing tahap adalah sebagai
berikut:
Gambar 3.1 Alur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
3.1.1 Perencanaan
Tahap menyusun rancangan ini peneliti menentukan titik atau fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian
membuat sebuah instrumen observasi untuk membantu peneliti merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung. Arikunto, 2008: 18
Dalam tahap perencanaan ini, peneliti membuat perencanaan sebagai berikut:
a. Menelaah Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, materi pembelajaran serta
menentukan indikator dalam pembelajaran bersama kolaborator. b.
Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dan skenario pembelajaran sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan dengan metode
Mind Mapping berbantuan media Audiovisual. c.
Menyiapkan sumber belajar berupa buku guru dan buku siswa serta media berupa Audiovisual seperti video, kertas A3 kosong, dan beberapa spidol
warna yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran. d.
Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis dan Lembar Kerja Siswa LKS. e.
Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati keterampilan guru dan aktivitas siswa.
3.1.2 Pelaksanaan Tindakan
Penelitian tindakan merupakan implementasi atau penerapan yang telah ditetapkan dalam tahap perencanaan. Arikunto 2008: 18 menyatakan bahwa
selama melaksanakan tindakan, guru sebagai pelaksana intervensi tindakan mengacu pada program yang telah dipersiapkan dan disepakati bersama dengan
teman sejawat. Penelitian ini dilaksanakan dengan melaksanakan perencanaan yang telah dibuat sebelumnya yaitu melaksanakan pembelajaran menggunakan
metode Mind Mapping berbantuan media Audiovisual. Pelaksanaan tindakan ini
dilakukan dalam tiga siklus, setiap siklus terdiri dari satu pertemuan. Siklus pertama dilaksanakan pembelajaran IPA menggunakan metode Mind Mapping
berbantuan media Audiovisual. Tindakan perbaikan pada siklus pertama belum berhasil menjawab masalah yang menjadi kerisauan guru maka diadakan siklus
berikutnya yang langkah-langkahnya tetap sama dengan menerapkan metode Mind Mapping berbantuan media Audiovisual. Siklus I, siklus II, dan siklus III
dilaksanakan sesuai dengan RPP yang telah disusun. Adapun kompetensi dasar dalam pembelajaran siklus I adalah 10.1
mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik angin, hujan, matahari, dan gelombang laut. Dengan indikator 10.1.1 menjelaskan pengaruh
perubahan lingkungan, 10.1.2 mengidentifikasi faktor penyebab perubahan lingkungan, dan 10.1.3 menyebutkan dampak positif dan negatif perubahan
lingkungan. Kompetensi dasar pada siklus II adalah 10.2 menjelaskan pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan erosi, abrasi, banjir, dan longsor.
Dengan indikator 10.2.1 menjelaskan pengertian abrasi dan erosi, 10.2.2 mengidentifikasi penyebab terjadinya erosi dan abrasi, dan 10.2.3 menjelaskan
cara mencegah abrasi dan erosi. Kompetensi dasar pada siklus III adalah 10.2 menjelaskan pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan erosi, abrasi,
banjir, dan longsor. Dengan indikator 10.2.4 menjelaskan pengertian banjir dan longsor, 10.2.5 mengidentifikasi penyebab terjadinya banjir dan longsor, dan
10.2.6 menjelaskan cara mencegah banjir dan longsor.
3.1.3 Observasi