2.1.7 Teori Belajar yang Mendasari Pembelajaran Metode Mind Mapping
Berbantuan Media Audiovisual
Adapun beberapa teori belajar yang mendasari pembelajaran dengan
menggunakan metode mind mapping berbantuan media Audiovisual, yaitu:
2.1.7.1 Teori Konstruktivisme Piaget
Pembelajaran metode Mind Mapping berbantuan media Audiovisual dilandasi oleh teori belajar konstruktivisme. Konstruktivisme adalah pembelajaran
yang bersifat generatif, yaitu tindakan menciptakan suatu makna yang telah dipelajari. Teori konstruktivisme pada tahap operasional konkret 7-11 tahun
menyatakan bahwa siswa sudah mulai mengerti operasional benda konkret, logika yang mulai memadai, dapat mengurutkan objek menurut ukuran, bentuk, atau ciri
lainnya, dapat mengidentifikasi serangkaian benda menurut tampilannya, ukurannya, atau karakteristik lainnya. Swadarma, 2013: 24
Adapun kesesuaian Teori Piaget dengan Mind Mapping adalah sebagai berikut: 1 siswa dapat menuangkan ide mereka berdasarkan pengetahuan yang
telah diperoleh sebelumnya, sesuai dengan kreativitas masing-masing; 2 memberikan ruang kognitif yang besar melalui analisis yang dibuat sebanyak
mungkin; 3 mengkomunikasikan cara berpikir yang terstruktur; 4 memberikan kesempatan untuk mengemukakan gagasan dengan bahasanya sendiri; 5
memberi kesempatan berpikir tentang pengalamannya sehingga menjadi lebih kreatif dan imajinatif; dan 6 memberikan kesempatan untuk mencoba gagasan
baru. Berdasarkan teori konstruktivisme Piaget tersebut, Mind Mapping
merupakan salah satu solusi yang menghadirkan pengetahuan dan pengalaman belajar yang abstrak ke tahap operasional konkret.
2.1.7.2 Teori Kecerdasan Berganda Gardner
Menurut Gardner dalam Swadarma 2013: 29, saat pertama kali dicetuskan hanya ada 7 kecerdasan, yaitu Linguistik, Logis-Matematis, Musik,
Spatial-Visual, Kinestetik, Interpersonal, dan Intrapersonal. Namun sekarang menjadi 9 dengan tambahan Naturalis dan Eksistensialis. Sangat dimungkinkan
akan ditemukan bentuk kecerdasan lainnya di masa depan dengan adanya riset dan perkembangan pengetahuan.
Adapun kesesuaian Teori Gardner dengan Mind Mapping adalah sebagai berikut: 1 anak yang cerdas dalam bahasa dapat menggunakan keyword dalam
pencatatan; 2 anak yang cerdas intrapersonal dapat menyalurkan gagasan, ide, dan kreativitasnya dengan maksimal; 3 anak yang cerdas visual-spasial dapat
menggunakan banyak gambar dan warna; 4 setiap anak bersifat unik, seperti pembuatan Mind Mapping; dan 5 kecerdasan dapat ditingkatkan dengan gaya
belajar yang tepat. Berdasarkan teori kecerdasan berganda Gardner tersebut, Mind Mapping
sangat tepat dijadikan sebagai metode pembelajaran yang dapat memaksimalkan
potensi kecerdasan anak sesuai dengan jenis kecerdasannya.
2.1.8 Penerapan Langkah-langkah Metode Mind Mapping Berbantuan