29
‘Warga akan mengungsi jika gunung merapi sudah mulai batuk-batuk’.
2. Majas Pertentangan
Majas pertentangan adalah majas yang mempertentangkan suatu benda, keadaan dengan benda, dengan maksud memberikan kesan yang lebih
mendalam. Jenis-jenis majas pertentangan antara lain:
a. Majas Hiperbola
Hiperbola merupakan majas yang mengandung pernyataan berlebih- lebihan, baik itu jumlahnya, ukurannya, dan atau sifatnya dengan maksud untuk
memberikan penekanan pada suatu pernyataan atau situasi untuk memperhebat dan meningkatkan kesan dan pengaruhnya. Majas ini dapat melibatkan kata,
frasa, dan kalimat. Contoh:
Kemarahannya menggelegar bagaikan petir menyambar- nyambar.
b. Majas Litotes
Majas litotes adalah sejenis majas yang yang mengandung pernyataan yang dikecil-kecilkan, dikurangi dari kenyataan yang sebenarnya dengan
maksud untuk merendahkan diri. Contoh:
Mampirlah ke gubug kami.
30
c. Majas Ironi
Majas ironi adalah sejenis majas yang menyatakan makna bertentangan dengan maksud berolok-olok.
Contoh: Rajin sekali kamu, sudah siang begini baru bangun.
d. Majas Oksimoron
Majas oksimoron adalah majas yang mengandung penekanan atau pendirian suatu hubungan sintaksis, baik koordinasi maupun determinasi antara
dua antonim. Contoh: Di dunia ini orang yang jahat banyak temannya, sedangkan
orang yang baik sedikit temannya.
3. Majas Pertautan
Di dalam majas pertautan terdapat dua hal dapat berupa benda, nama sesuatu, tokoh, gelar, jabatan, dan sebagainya yang ditautkan, kemudian
dihubungkan dengan hal lain yang berkaitan erat dengannya Moeliono dalam Tarigan, 1985:192.
Jenis-jenis majas pertautan:
a. Majas Metonimia
Majas metonimia adalah majas yang memakai nama ciri atau nama hal yang ditautkan dengan barang atau hal sebagai penggantinya.
Contoh: Perkataanmu lebih tajam daripada pisau.
b. Majas Sinekdoke
Majas sinekdoke adalah majas yang menyebutkan nama bagian sebagai penggantian nama keseluruhannya, atau sebaliknya.
31
Contoh: Setiap kepala mengikuti rapat untuk mengadakan kerja bakti.
c. Majas Alusio
Majas Alusio adalah semacam acuan yang berusaha mensugestikan kesamaan antara orang, tempat, dan peristiwa.
4. Majas Perulangan
Majas perulangan adalah sarana bahasa yang berupa perulangan bunyi, suku kata, kata, atau frase yang dianggap penting untuk memberikan tekanan
dalam sebuah konteks yang sesuai Tarigan, 1985: 180. Jenis-jenis majas perulangan antara lain:
a. Majas Repetisi
Majas repetisi adalah majas yang mengandung perulangan berkali-kali pada kata atau kelompok kata yang sama
b. Majas Klimaks
Majas klimaks adalah gaya bahasa yang menyatakan beberapa hal yang dituntut semakin lama semakin meningkat.
c. Majas Anti-klimaks