Escherichia coli TINJAUAN PUSTAKA
menetapkan serovar Salmonella hingga saat ini ialah skema Kauffmann-White. seluruh serotipe Salmonella ditetapkan berdasarkan antigennya Mazumdar, 2008. Antigen O
merupakan antigen karbohidrat bagian dari lipopolisakarida. Gram negatif, salah satunya Salmonella, memiliki antigen O yang unik. Dan antigen H tersusun dari
subunit protein, disebut flagelin, yang membentuk karakteristik flagela. Salmonella merupakan bakteri enterik yang unik karena bakteri ini dapat mengekspresikan dua
antigen flagela yang berbeda. Kedua antigen flagela dikenal dengan antigen H fase 1 monofasik dan fase 2 bifasik. Isolat dengan flagela monofasik hanya menunjukkan
satu tipe flagelin, sedangkan Salmonella bifasik memiliki fase 1 dan 2 pada antigen H. Penentuan tipe bifasik dengan cara menginokulasi Salmonella pada media inversi, yaitu
media semi solid yang diberikan antisera positif dari fase 1. Salmonella bifasik akan tetap menunjukkan pergerakan yang ditandai dengan meluasnya koloni ke tepi agar,
sedangkan Salmonella monofasik tidak motil sebab antibodi yang terdapat pada sera telah berikatan dengan antigen flagella pada bakteri tersebut.
Salmonella merupakan bakteri patogen penyebab Salmonellosis. Bakteri ini hidup pada saluran pencernaan manusia dan dapat menyebar melalui makanan, terutama
daging, telur dan susu. Gejala klinis salmonellosis pada manusia terbagi menjadi demam tifoid dan non tifoid. Demam tifoid atau disebut dengan demam enterik
disebabkan infeksi oleh galur tifoid atau paratyphi sehingga disebut salmonellosis tifoid. Demam enterik dapat ditularkan atau disebarkan oleh individu yang terinfeksi serta
makanan atau minuman yang terkontaminasi. Demam non tifoid disebut juga gastroenteritis merupakan infeksi terbatas dan terlokalisasi pada epitel intestinal. Gejala
salmonellosis non tifoid hampir mirip dengan salmonellosis tifoid, yaitu: mual, kram
abdominal, diare berair dan mungkin berdarah, demam dengan durasi kurang dari 48 jam, serta muntah dapat terjadi 8-72 jam setelah terinfeksi. yang tidak motil karena
tidak mempunyai flagela.
Salmonellosis sering terjadi di daerah beriklim tropis atau pada musim panas. Salmonella sp yang telah mencemari makanan dan mudah berkembang biak secara
cepat karena keadaan lingkungan yang panas dan lembab menstimulir pertumbuhannya. Lister 1989 dalam Budiarso dan Belo 2009 melaporkan kasus salmonellosis pada
peternakan pembibitan ayam di Bogor yang disebabkan oleh Salmonella enteritidis. Keswandani 1996 dalam Budiarso dan Belo 2009melaporkan bahwa karkas ayam
yang digunakan dalam industri jasa boga di Daerah Istimewa Yogyakarta sudah tercemar bakteri Salmonella sp 6,0 x 10
5
CFUg dengan total bakteri 3 x 10
8
CFUg.